Gelyas Si Raja Musim Kemarau
by asta12diRaja Gelyas menghampiri Ratu Alina di pesta perayaan terjadinya Musim Hujan di Negeri Angkasa. Hatinya masih resah dan gelisah gara-gara sudah tidak bisa bebas bertualang lagi seperti dahulu. Di sekeliling mereka, semua penghuni negeri larut dalam suasana kebahagiaan pesta.
Sebelum terpilih dan diangkat menjadi raja, bersama dengan Nageb, dia selalu bepergian ke mana-mana. Mereka itu makhluk arbisto.
Kini, Nageb juga menjadi salah satu pemimpin Negeri Angkasa. Dialah Raja Kerajaan Cahaya.
"Alina, kau punya ide dari mana bisa menciptakan Musim Hujan?" tanya Gelyas pada ratu yang dikenal dengan tatapan mata meneduhkan ini.
Gelyas tidak pernah melupakan momen bersejarah baginya tersebut. Rasa penasaranlah yang membuatnya ingin berbuat sesuatu daripada terus uring-uringan di istananya. Sekali lagi, gara-gara merasa terkurung oleh perannya sebagai raja.
Sewaktu terpilih dan sekaligus diangkat oleh dewa langit teragung, Gelyas cuma memikirkan pengabdian pada dunia langit.
Arbisto itu makhluk langit yang menjaga semesta sejak diciptakan. Mereka sudah terbiasa melayani dengan setia berabad-abad lamanya.Namanya juga penjaga semesta yang wilayahnya luas sekali, tentu saja para arbisto ini bergerak ke sana kemari. Tubuh mereka dilengkapi dengan sayap, sehingga bisa terbang.
Gelyas tidak menyangka pengabdian sebagai raja mengharuskan dirinya untuk sebagian besar berada di istana. Ikut serta membantu kaum dewa dan dewi mengatur kehidupan makhluk hidup di permukaan bumi.
Ditanyai begitu, hati Alina dipenuhi bermacam perasaan. Diperhatikannya ekspresi wajah temannya ini cukup lama. Terbersit rasa sedih di situ sebagai tanggapannya.
"Apa yang kau inginkan sebenarnya, Gelyas?" tanyanya lembut.
"Aku bertanya padamu, tapi kau malah balik bertanya," kata Gelyas kecewa. Dia hendak berpaling, namun Alina menjawabnya.
"Seorang anak yang tersesat di Negeri Angkasa. Namanya Tiara."
Gelyas jadi teringat lagi kejadian beberapa hari yang lalu di negeri mereka.
"Oh, anak perempuan itu. Dia bertualang juga di sini. Semua kerajaan di sini didatanginya. Lucu sekali dia. Aku suka padanya."
"Ternyata dia juga mampir ke kerajaanmu?" tanya Alina menyelidik.
"Dinding istanaku yang terbuat dari api membuatnya penasaran. Dia bilang padaku kalau Kerajaan Api yang dipilihnya untuk didatangi pertama kali. Aku juga sempat bilang bahwa ada juga Kerajaan Air."
"Dia malah mengejek kerajaanku beserta istananya habis-habisan."
Gelyas tertawa kecil spontan. "Mungkin dia cuma tidak menyukai istanamu saja," komentarnya.
Alina seakan mau menangis. Gelyas buru-buru membujuknya, "Maafkan aku, Sahabat. Memang aku ini orangnya spontan. Lagi pula pesta ini milikmu juga, karena kaulah yang menciptakan Musim Hujan. Masa kau mau menangis?"
"Lihat, kau yang lebih mengerti Tiara ketimbang aku yang juga perempuan. Itulah kelebihan dirimu, Gelyas. Lalu kenapa kau marah-marah di istanamu sendiri? Bukankah dia lebih menyukai istanamu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Temporada
Genel Kurgu*Bienvenidos a nuestra temporada-Welcome to Our Season* Dengan berbagai rasa. Dengan berbagai suasana. Karena ... "Setiap musim punya kisah." --- Proyek Antologi Harsetsia. RAWS COMMUNITY. 21 Januari 2019