Verso #15

68 19 0
                                    

Memulai Kembali
by Flovely_2305

Jakarta, 4 Juni 2018

Aku mengendarai mobilku sepulang dari kantor. Tak seperti biasanya, keadaan Ibukota tidak separah sebelumnya. Aku terus melewati pengendara lain untuk pulang dengan cepat. Sial, Dewi Fortuna tidak berpihak padaku. Aku menyesal telah memujinya barusan walau sudah kenyang dengan hiruk pikuk kota ini. Aku putuskan untuk menunggu pengendara lain dan mendengarkan lagu. Penyiar radio menyebutkan nama Monita Tahalea dengan lagunya yang berjudul Memulai Kembali.

Matahari sudah di penghujung petang

kulepas hari dan sebuah kisah

tentang angan pilu yang dahulu melingkupiku

sejak saat itu langit senja tak lagi sama


"Tunggu, lagu siapa itu? Dasar bodoh! Tadi, kan, sudah disebut. Ah pelupa aku."

Aku mengabaikan suara pedagang asongan yang baru saja pergi, lalu memutarnya dengan volume yang keras, terdengar jelas jika jendela mobil dibuka. Aku mendengarkan nyanyian disana, siapa tahu aku mengenali penyanyinya lalu mencarinya di Spotify. Lalu aku mengambil roti di depanku, namun aku malah mengambilnya beserta album foto.

"Foto siapa ini?"

Aku membukanya, fotoku bersama 2 perempuan. Kami berseragam SMA waktu itu. Sembari memakan roti, ku buka satu per satu halaman disana. Ada aku, sahabatku yang sekarang berjauhan, dan tunggu dulu. Aku fokus ke 1 foto perpisahan. Disanalah aku bersama seorang pria, yang menjalin hubungan bersamaku selama tiga tahun lamanya.

Sebuah janji terbentang di langit biru

Jannji yang datang bersama pelangi

Angan-angan pilu pun perlahan-lahan menghilang

dan kabut sendu pun berganti menjadi rindu


Lamunanku membawa kembali kenangan itu; kenangan study tour di Bali bersama mereka semua. Bercanda gurau, pesta piyama semalam, berfoto bersama. Tapi yang paling ku ingat adalah ketika aku dan dirinya berpegangan tangan di Uluwatu. Kami tidak berpacaran seperti yang lainnya, namun itu terasa manis. Momen yang tidak akan ku lupakan. The Most Beautiful Moment in Life, seperti album BTS; boyband Korea yang kusukai. Ah, indahnya kenangan itu sampai bunyi klakson mobil di belakang membuyarkan semuanya.

Aku mencari

Aku berjalan

Aku menunggu

Aku melangkah pergi

Aku menekan pedal gas lalu pergi meninggalkan jalan barusan, melewati gedung-gedung pencakar langit. Ku menyadari bahwa semua itu hanyalah kenangan. Mereka pasti sudah sibuk sendiri-sendiri. Aku tak mungkin mencari, berjalan, apalagi menunggu sesuatu yang pasti tidak akan kembali. Dirinya tidak akan kembali.

Kau pun tak lagi kembali

Aku menghela nafas lalu kembali menyetir, lalu lagu memasuki melodinya sebentar.

Sebuah janji terbentang di langit biru

Janji yang datang bersama pelangi

TemporadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang