Verso #22

38 17 0
                                    

Bimbang
Drabble by Anit_77

Pemuda berambut ikal itu terus menatap ke arah jendela. Entah apa yang ia perhatikan di luar sana.

Sejak sore salju terus berderai. Jalanan, rumah-rumah, hingga pepohonan diselimuti salju bak permadani berwarna putih.

Sudah dua cangkir kopi tandas ia seruput. Sekali-kali pemuda bermata elang itu melirik ke jam merk G-watch yang melekat di lengan kanannya yang kekar.

Pintu kafe terdengar berderit, masuk seorang wanita berperawakan tinggi semampai. Pandangannya menyapu seluruh sudut kafe. Setelah menyibak bulir-bulir salju yang menempel di mantel hangatnya, dia berjalan mendekati meja yang ditempati pemuda bermata elang tersebut.

"Maaf, Aku datang terlambat," ucapnya dingin. Menggeret kursi, kemudian menghempaskan tubuhnya bersandar di kursi kafe.

Pemuda itu menyambut dengan senyum getir.

"Langsung to the point saja. Aku tidak bisa berlama-lama. Ada kerjaan yang harus diselesaikan," seloroh pemuda itu. Matanya mulai menyipit.

"Baiklah," sahut gadis bertubuh semampai. Balas menatap dengan tajam. "Aku ingin kita putus!"

Tidak ada sambutan. Mereka sama-sama memilih diam. Barulah beberapa menit selanjutnya, terdengar helaan napas panjang dari pemuda bermata elang itu. Pikirannya tengah beradu akan mengiyakan atau menolak permintaan tersebut. Udara di dalam kafe itu pun tiba-tiba terasa panas. Membuatnya ingin segera keluar, dengan harapan salju dapat mendinginkan hatinya yang juga tengah bergejolak.

TemporadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang