"Mbakkk Linaaa liinuuuu!!" teriak seseorang yang sangat mengagetkanku..
""Daleemm... ada apa mbak ida?""
"""Mbak lina disuruh bunyai ke ndalem..katanya suruh bantuin masak"
"Sejak kapan bunyai nyuruh saya masak mbak ida?"
"Barusan mbak.. udah cepet sana..ntar dimarahin bunyai lho kalo telat"
"Nggeh mbak"
Di "Ndalem Abah yai_"
(Sepertinya aku pernah mengenali wanita paruh baya ini...sebentar deh tak ingat" dulu) batinku..
"Ooo jadi yang namanya mbak lina itu kamu ndok..." kata bunyai
"Enggih umii"
"Gimana? Sudah krasan sama mondoknya?"
"InsyaAllah dalem sampun krasan mii "
"Umii denger dari mbak" khuffadz.. mbak lina itu masakannya enak.. jadi umii pingin nyobain masakannya mbak lina.. boleh kan?"
"Ohh njih mii njih.. angsal mawon"
Kemudian aku mempersiapkan bahan" yang akan kumasak nantinya.."Mbak lina asal mana?"
"Saya dari pasuruan mii"
"Pasuruan? Saya punya teman orang pasuruan juga mbak.. dia pengasuh pondok al anwariyyah" kata bunyai
(Lhooo.. itu kan pondoknya abahku? Berarti.. umii ma'rufah ini adalah teman umiiku yang waktu itu kita bertemu di jombang? ) batinku...
"Oohh .. njih umii"
"Saya itu seneng banget sama anak ceweknya teman saya itu... anaknya cantik kaya kamu mbak.. sifatnya juga kalem kaya mbak lina.. saya pernah ketemu saat lomba rebana di jombang kemarin... dia suaranya bagus...alumni pondok matholek sama seperti anak saya yang nomer dua...tapi sayangnya saya agak lupa wajahnya..pokoknya dia cantik" kata bunyai yang menceritakan panjang lebar kala itu...
"Ooo putranya umii alumni matholiul falah juga?"
"Iyaa mbak lina.. mbak lina tau pondok matholek juga to?"
"Nggih mii..saya alumni pondok mriku" kataku yang tanpa sadar kala itu..
(Haaa? Apa? Duhh keceplosan kan aku sekarang...gimana nih?)"Ooooo mbak lina alumni pondok matholik jugaa to...berarti sama seperti zulfaqor..."
"Hehe njih umii..tapi saya ndak kenal anak putra kok"
Aku pun melanjutkan masak kembali.. kali ini aku memasak tumis kangkung dan sambal goreng..
Saat aku menyelesaikan semuanya... Aku berpapasan dengan gus zul waktu itu juga
"Lho.. mbak lina disini" katanya
"Ehm.. enjih gusse" kataku yang terus menunduk..
Sepertinya gus zul akan sarapan pagi.. dia mengambil piring lalu duduk di meja makan...
"Sarapan mbak lin"
"Njih gus... monggo"
"Lhoo... kok mbak lina ndak diajak sarapan sekalian cah bagus?" Kata umii yang menghampiri kami didapur saat itu...
"Mboten sah mii..mboten sah.. mangkeh mawon" kataku
"Masakan umii hari ini kok beda banget ya?" Kata gus zul..."Beda gimana to leee?"
"Enak banget... jadi tambah sayang dan betah dirumah kalau gini terus mii"
"Padahal yang masak mbak lina lho bukan umii" kata umi ma'rufah..
"Haa? Mbak lina? Bener ini masakanmu mbak?" Tanya gus zul kepadaku..
''Ehm.. dalem dibantu umi kok gus"
"Sudah jangan bohong to nduk lina.. jujur saja" kata umii
"Waaaaahhh pada ngumpul disini kok ndak ngajak" too..." kata abah yai yang baru keluar dari kamarnya itu..
"Ayok sarapan bahh" kata umii
"Mbak nelyn... gimana? Sudah krasan belum mondoknya?" Tanya abah kepadaku
(Duhhh... abah kok malah manggil aku nelyn si...kan jadi ketahuan)
"Nelyn? Nelyn siapa bah?" Kata umi..
"Lha ini mbak nelyn.." katanya sambil menunjukku"Bukannya namanya mbak lina ya bah?"
"Lha iyaa Namanya Naylina Humaira' panggilannya nelyn.. putrinya yai Husein sama bu Nurifah... umi ndaktau to?""MasyaAllah nduukk.. kamu itu putrinya bu nyai nurifah? yaAllah..kenapa kamu ndak pernah bilang dari kemarin kalau kamu putri dari teman saya itu...bah..kita kedatangan tamu agung dari pasuruan ini" kata umi sambil memelukku..
"Umi malah ndaktau to? Tak kira sudah tau"
"Suruh tau gimana wong ning nelyn nya aja nggak pernah cerita kok""Abah..umii.. saya mohon jangan memberitahu soal ini kepada yang lainnya nggeh... saya ndak mau semua orang mengetahui saya yang aslinya... biarlah saya merasakan kehidupan yang sesungguhnya" kataku
"Tapii kenapa nduk? Kamu kan memang sudah jelas putrinya yai husein to? Kenapa ndak boleh dikasih tau kesemuanya?"
"Saya hanya tak ingin mengandalkan orangtua saya mii.. hanya karena saya anak kyai... semua orang menghormatiku..menyanjungku..padahal menurutku itu hal yang sangatlah menjijikan"
"SubhanAllah... mantu idaman tenan" kata abah yai...
"Iya bah.. umi juga setuju..sangat sangat setuju kalo ning nelyn jadi mantu kita.. cah bagus..apa kamu ndak minat sama ning nelyn ini?"
"Uhuk...uhuk..."
Sepertinya gus zul kaget dengan pembicaraan orangtuanya itu.."Saya belum begitu minat mii.." jawabnya singkat
Lalu pergi meninggalkan dapur..
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*"Zulfaqor pov*"*
SubhanAllah.."baru kali ini dia memberanikan dirinya untuk menatapku.."dia sangat cantik..
"Cantik sekali..."
"Sungguh ciptaanMu yang sangat sangat istimewa.."
"Allahurobbi.."
"Apa benar engkau yang selama ini ku cari ning?"
"Sejak kejadian yang tak sengaja waktu itu"
"Apakah benar engkau yang selama ini selalu menghantui mimpi indahku?"
"Apakah benar engkau adalah bayang" hilang yang tengah kurindui?"
"Ahhh...Aku bingung"
"Aku bingung dengan semua ini yaaRobb.."
ternyata dugaanku benar...mbak lina adalah "Nelyn".
Wanita yang waktu itu sempat ku tabrak dengan keras sehingga ia cidera saat aku mengikuti bahtsul masa'il di tempat pakde ku...
Jujur saja.. aku mengaguminya dari awal pertama kali kita bertemu saat itu.. bahkan raut wajahnya selalu terbawa dalam mimpi indahku.."Apakah dia untukku yaaRobb?"
Setelah sekian lama aku menanti seseorang yang kurindui... Akhirnya aku menemukan kembali wajah cantiknya....
Sungguh... Aku sangat" menginginkannya..
Pantas saja dia selalu menundukkan raut wajahnya..selalu sabar... tenang...baik kepada siapapun..tak memandang apapun..
Aku baru saja mengetahui kalau dia adalah putri dari kyai husein.. pengasuh pondok tahfidz yang sangat terkenal di pasuruan..
Rasanya aku tak ingin jauh darinya..
Entah dengan cara apa aku harus mengutarakan rasa ini kepadanya..
Tapi ku rasa...
Ini juga belum saatnya....