Pray For Muslim New Zeland.Happy reading😻
____________________________________
"Nih cewek pake ngajak ke rumah sakit segala."batin Putra.
Adara yang melihat Putra melamun, langsung membuyarkannya.
"Woy! Putra lo gak papa kan?"tanya Adara melambaikan tangannya di depan wajah Putra.
"Hah? Lo bilang apa barusan?"tanya Putra tersadar dari lamunanya.
"Nih orang ganteng - ganteng budek sih"batin Adara.
"Lo kenapa?kok keringatan sih?"tanya Adara.
"Gak papa"jawab Putra dingin.
"Yakin?"tanya Adara dengan mata menyipit.
"Hm..."
"Yaudah ayo masuk!"ajak Adara.
"Gue tunggu disini aja"
"Ikut aja ayo!"ajak Adara memaksa Putra, ia menggandeng tangan Putra.
Wajah Putra seketika berubah drastis, ia langsung pucat pasi. Keringat dingin semakin bercucuran di pelipisnya. Sementara Adara tersenyum senang sampai - sampai ia lupa tangan siapa yang ia gandeng.
Terpaksa Putra memasuki rumah sakit itu.Dinding putih memenuhi koridor rumah sakit.
Ketika mereka berjalan hampir sampai di ruangan yang mereka tuju, tiba - tiba kepala Putra terasa sakit. Bayangan - bayangan yang mengingatkan seseorang yang berharga dalam hidupnya kembali memenuhi kepalanya.
Pandangan Putra seketika menjadi buram dan tiba - tiba terdengar suara...
Bugh...
Putra terjatuh di lantai.Adara yang melihat itu sontak kaget. Ia langsung panik.
"Sus!suster!tolong saya"ujar Adara kepada suster yang baru lewat.
***
Putra mengerjapkan matanya, dan kembali memejamkan matanya lagi karena silau oleh lampu rumah sakit yang terang.
"Putra... " panggil Adara, ketika tahu Putra sudah sadar.
"Ra..."panggil Putra dengan suara parau.
Putra bangun dari tidurnya, ia duduk dengan punggung yang bersandar pada bantal. Ia melihat sekeliling, bau obat menyeruak kedalam indra penciumannya.
"Gue kenapa ada disini?"tanya Putra.
"Syukur deh lo udah sadar"ujar Adara menghembuskan nafas lega.
"Tadi lo pingsan"jawab Adara.
Putra mengingat - ingat apa yang terjadi sebelumnya, ah iya dia ingat tadi ia akan mengantar Adara ke rumah sakit.
Putra memegang kepalanya yang masih terasa sakit. Ia turun dari bankar.
"Eits... lo mau kemana?"tanya Adara khawatir.
"....."
Putra tidak menjawab, ia langsung menarik lengan Adara keluar dari rumah sakit.
"Putra lepasin!"ujar Adara meronta - ronta.
Putra tetap menarik lengan Adara, Adara tidak bisa berbuat apa - apa, percuma ia memukul lengan Putra, karena tenaganya lebih kecil dari pada Putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMS
Teen Fiction[ On Going ] Ini hanya cerita tentang remaja SMA 01 Bangsa. Mereka remaja yang masih menginjak umur 17 tahun, yang masih plin plan. Tapi mereka semua mempunyai impian masing - masing yang ingin mereka capai selama hidupnya.