Dilema

158 49 37
                                    

Semester kali ini benar-benar membuat kepala Brandon pecah, betapa sibuknya Brandon saat ini, karena sekitar 6 bulanan lagi adalah hari kelulusannya di SMP.

Tugas menumpuk, banyak materi yang harus dikejar, belum lagi kesibukannya dengan masalah anggota basket yang membuatnya menyesal terpilih menjadi ketua.

Untung saja ada Kyara, sahabat Brandon yang dengan senang hati membantunya membuat tugas.
"Nih." Kyara menyerahkan buku ke tangan Brandon.

"Busettttt... Setebel ini? Lu bercanda apa gimana?"tanya Brandon kaget.

"Gue serius. Itu materi yang bakalan masuk buat ujian minggu depan." jelas Kyara. "Kalo gamau yaudah, siniin!"

"Ehh jangan dong! Iyaaa-iyaa mau, tapi tolong dong lu ringkas, yaaa yaa yaaa???"bujuk Brandon.

"Ringkas sendiri lah, kan lu punya otak."

"Duhhh.. Ra.. Lu kan tauu kalo gue sibuk banget. Tolong dongg Raa..."pinta Brandon memelas.

Kyara menghembuskan nafas kesal. "yaudah deh, nanti gue ringkas. Besok gue kasih ke lu di sekolah."

"Uhhhh makasihhhh sayanggggg. Sini sini peyukkk." Brandon merentangkan tangannya dengan genit.

Plakk!!

Bukan pelukan malah tamparan buku yang Brandon dapatkan. "Aww! Sakit bego!"

"Lagian lu sih, dasar mesum!"hardik Kyara.

"Dih, gue bercanda doang, lagian gue juga mikir-mikir kalo mau meluk lu. Bisa gatel-gatel badan gue, lu 'kan ulat bulu." kata Brandon seakan memulai perang.

"Sialan! Lu ringkas sendiri! Gue ogah!"

"Maaf, ga bisa diajak bercanda banget lu bocah. Yaudah gue balik dulu yaa, temen-temen ngajak mabar FF."

================================

"Woii!! Bro!! Denger-denger nih yaaa, ntar ada anak baru. Cewe pindahan dari Bandung cuy!!"kata Dani saat memasuki kelas.

"Cakep ga?"tanya Brandon berpura-pura antusias.

"Gatau deh, liat aje ntar. Kali aja bisa lu pacarin, kasian lu jomblo mulu." Guraunya, yaa walaupun fakta sih.

"Sialan lo!" Brandon memukul pelan perut Dani, "Pengen gue tonjok  mukanya biar tambah jelek."lanjutnya dalam hati.

"Hahaha maaf bro, bercanda. Lu kan udah punya si Kyara ya."

"Kaga. Ga ada hubungan apa-apa gue sama dia. Temen doang, ga lebih."

"Lahh? kirain dah jadian, kenapa ga lu tembak aja?"tanya Dani

"Tunggu waktunya aja." jawab Brandon ngasal.

Sebenarnya Brandon masih ragu dengan perasaannya sendiri. Dia menyukai Kyara, tetapi ia gengsi mengutarakan perasaannya. Dan kalau putus, Brandon takut mereka akan musuhan. Akhirnya Brandon lebih memilih sahabatan walau dia tau Kyara menyukainya.

Brandon berbalik badan lalu melihat Kyara yang berdiri di depan pintu dengan wajah merah merona.

"Pa..pa-gi."sapa Brandon canggung.

Tanpa mengindahkan sapaan
Brandon, Kyara langsung duduk di kursinya dengan kikuk.

"Serah deh, mending gue ke kantin."gumam Brandon, kemudian beranjak pergi keluar kelas.

Duhh... pipi gue merahh ga yaaa??Aduhhhh kenapa gue jadi salah tingkah gini gara-gara Brandon bilang 'tunggu waktunya aja'. Apa Brandon mau nembak gue kali yaa. Batin Kyara sambil menghayal tak karuan.

"Kyara, lu udah buat PR belum?"tanya Risa merusak ekspektasinya.

"Udah, kok. Nih, Sekalian punya Brandon." Kyara menyerahkan dua buku dengan senyuman lebar.

"Ga bosen apa jadi kacungnya Brandon terus?"dengan raut wajah sedih Risa mengambil buku dari tangan Kyara.

"Idih, kacung apaan? Ini tuh namanya setia kawan."terang Kyara.

"Cot! Serah lu. Hati-hati aja, siapa tau lu cuma di manfaatin." balasnya.

================================


Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Dani, ada anak baru pindahan dari Bandung. Cantik. Dalam sekali pandang bisa membuat para pria terpesona. Gayanya yang modis, ditambah dengan senyum manis yang selalu terpapar di wajahnya, mampu membuat para Pria tak ingin memalingkan muka darinya.



A

ssyla, itu namanya. Yang tak lain adalah sahabat kecil Kyara, tetapi sudah 5 tahun mereka terputus komunikasi karena Assyla saat itu mendadak pindah tanpa mengabari Kyara. Apalagi pada masa itu, internet belum secanggih sekarang.


Waktu terus berjalan, sudah 4 bulan berlalu semenjak Assyla pindah ke sekolah barunya. Walaupun sudah berpisah 5 tahun dengan Kyara, tetapi persahabatan mereka masih sama seperti dulu. Setiap hari Kyara selalu mengajak Assyla kemanapun ia dan Brandon pergi. Dan kini mereka bertiga sangat akrab.

Sejak saat itu, perasaan suka mulai muncul di hati Brandon. Dia dilema dengan perasaannya sendiri, antara Kyara atau Assyla. Di satu sisi dia sangat ingin memiliki Assyla, tapi di sisi lain dia takut Kyara kecewa. Dia menyukai Assyla, tetapi dia juga sayang dan tak ingin Kyara menjauh darinya.

Love the Life You LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang