Dia Kembali

100 31 52
                                    

6 Bulan Kemudian

"Kyara!"panggil seorang pria, dia berjalan mendekati Kyara.

"Iya? Kenapa Daffa?"

"Pulang sekolah nanti lu sibuk, ga?"tanya Daffa, Kyara hanya menggelengkan kepala. "Kalo gitu, nanti temenin gue ke Mall ya? Ada yang mau gue beli."

"Tumben, lu kan anaknya super hemat, kenapa ga belanja di pasar aja? Bisa nawar lagi hahaha."

"Gue lagi pengen jalan-jalan bareng elu."jelasnya.

Kringggg kringggg!!

"Udah masuk, yuk masuk kelas."ajak Kyara.

"Ayo"

6 bulan berlalu, banyak yang sudah Kyara alami selama ini. Pertemuannya dengan Daffa membuatnya sedikit bisa melupakan Brandon. Daffa selalu menemani Kyara disaat sulit, dan selalu memberikan semangat kepada Kyara.

Sejak pertemuan pertama mereka di kantin, Daffa dan Kyara menjadi semakin dekat. Ditambah lagi mereka satu kelas, keakraban diantara mereka pun semakin erat.

Brukkk!!

Baru saja ia ingin duduk, tetapi kursinya ditarik paksa oleh seseorang, alhasil Kyara jatuh tersungkur dilantai.

"Hahahahahahahahahahah."suara tawa puluhan orang memenuhi isi ruangan kelas.

Wajah Kyara merah padam menahan amarah dan juga malu. Ditatapnya seseorang yang berhasil mempermalukannya di hadapan banyak orang seperti itu. Dia adalah Marsel.

Berbanding terbalik dengan Daffa yang menjadi teman dekat Kyara, Marsel justru menjadi musuh Kyara, tiada hari mereka lewatkan tanpa perselisihan.

"Eh sorry gaes, tadi tangan gue nakal, pengen narik-narik gitu. Haahahaha."dia tertawa puas.

"Rese lu ya! Mau mati hah?! Ini masih pagi jangan buat masalah! Lu kalo mau ribut, ayo! Lu pikir gue takut sama lu hah?! Dasar kurang ajar! Lu kurang senang sama gue? Haduh ga habis pikir gue sama orang kaya gini, selalu cari masalah. Gue ga pernah ya cari gara-gara duluan sama lu. Cari mati atau gimana?"cerocos Kyara menggebu-gebu.

"Yamaap, santai dong, sensi amat mba nya, darah tinggi ya?"

"Udahh-udahhh diemin aja."lerai Daffa sambil menarik tangan Kyara agar menjauh.

"Aaaaa so sweet. Pagi-pagi udah dibuat baper ngeliat drama Korea."

Emosi Kyara memuncak, dia mengambil posisi untuk melayangkan tinjunya. Tapi dengan mudahnya di hentikan oleh Marsel.

"Kasar nih mbanya, masa digituin aja langsung main pukul, tempramen amat, gue pukul balik, mau?"ancam Marsel dengan suara dinginnya, Kyara bergidik ngeri.

"Lepasin tangan gue."Kyara berusaha melepaskan genggaman tangan Marsel, tapi Marsel semakin mengeratkan pegangannya.

"Sakit!! Lepasin!"Kyara meringis kesakitan. Marsel menarik tangan Kyara agar mendekat kepadanya.

"Jangan macam-macam sama gue."bisiknya tepat ditelinga Kyara. Sedetik kemudian dia melepaskan tangan Kyara dan bergegas ke tempat duduknya.

Kyara menelan ludah, benar-benar terkejut dengan perlakuan Marsel. Disatu sisi dia kesal, disisi lain dia juga ketakutan dengan nada bicara Marsel yang mengerikan.

"Digituin aja takut, luarnya doang yang berani. Dasar."ucap Marsel dalam hati.

================================

"Lu jadi temenin gue ke mall, kan?"tanya Daffa saat bel pulang sekolah berbunyi.

"Lho? Gue kan belum bilang 'iya', lagian hari ini gue sibuk, mau pergi les."terang Kyara.

Love the Life You LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang