Sebatas Teman

254 59 70
                                    

-Kyara POV-

"Kyara!! Gue suka sama lo!!"teriak Brandon dari seberang jalan, langkahku terhenti seketika.

OMG!! Demi semv*k firaun didalem kubur, ini nyata ga sih??? Batinku.

Aku berbalik badan, menatap Brandon yang sedang senyam-senyum di seberang jalan.

"Kenapa? Gamau jawab ni? Yaudah gue tarik kata-kata gue tadi." Brandon berbalik arah dan berjalan membelakangiku.

"Brandon!! Gue juga suka sama lo!!! Sukaaa banget!!"balasku sambil teriak.

Tesss... Tessss... Tesss...

Terasa air jatuh membasahi mukaku. Oh bukann, ini bukan hujan, kalian salah kalo mengira ini hujan. Ini adalah air yang sengaja ditetesin tepat di mukaku.

"Lo sebenernya pingsan apa tidur? Dasar kebo!"maki seorang pria tepat di teligaku sambil memegang segelas air, yapss... dia yang menyiram setetes demi setetes air untuk menyadarkanku dari mimpi indah. Brandon.

What the fu*k!! Ternyata tadi cuma mimpi, pantesan indah banget kaya lagi ngehayalin oppa-oppa Korea. Hehe.

"Woyy!! Bangun-bangun malah ngelamun!" teriaknya lagi membuyarkan semua pikiran di kepalaku.

"Paan?!"tanyaku kesal.

"Maaf soal yg tadi, bola basket yang mendarat mulus di jidat lu, yang luasnya kek seperempat bandara Soekarno-Hatta." ledeknya sambil cengengesan.

Sialan! Aku baru ingat kalau tadinya aku pingsan gara-gara bola basket yang terjun bebas di keningku. Siapa lagi pelakunya, kalo bukan ketua basket itu sendiri yang dengan tak sengaja melukai kening berhargaku. Brandon, ketua basket menyebalkan, dan begonya, aku malah suka dia.

"Yaudah iya, minggir, gue mau ambil minum, haus mang." Aku mendekati dispenser sebelah ranjang UKS yang sudah disediakan sekolah.

"Nih, minum." Brandon memberikan segelas air di genggamannya.

"Busettt, dia pikir gue apaan minum air bekas kobokan tangannya,"pikirku.

"By the way, tadi lu ngigau deh, bilang suka gitu. Pake nyebut nama gue segala. Lu suka sama gue? Ngaku lu bambang." ucapnya percaya diri.

"Idih! Ogah! Mendingan kang udin ketimbang elu, dasar kloset wc!" Balasku menyangkal. 

"Yaudah gausah ngegas nyet. Balik ke kelas buruan. Pak herman mau masuk bentar lagi." Brandon menarik tanganku dengan erat ke arah kelas.
Duh....gusti. Gimana gue ga suka sama dia kalo sikap dia manis begini?!

Sedikit deskripsi tentang Brandon. Cowo tinggi, tampan, cool (kalo sama aku, ga ada cool-cool nya sama sekali)  dan idaman para cewe-cewe alay di sekolah ini (aku termasuk salah satunya). Aku kenal Brandon sejak kelas 1 SMP, dan kami satu tempat duduk. Kemana-mana barengan, sampe dikirain pacaran(ngarepnya sih beneran pacaran. Hehe.)

Yahh... jadi gitu lah, aku terjebak rasa nyaman yang hanya sebatas teman tanpa kepastian.

================================

Catatan penulis.

Mianhe🙏 kalo ada kesalahan pada tulisan saya. Maklum lah, masih pemula hehe. Ini juga berani nulis karna ada temen yang bilang "Apa salahnya mencoba? Yang penting PD dulu."

Makasih buat yang udah mau baca dan ngasih kritik beserta sarannya. I love you so much❤️

Due tige balik papan
Sampai jumpa Minggu depan~~~




Love the Life You LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang