Bad Promnight

93 40 38
                                    


"Ra, gue mau ngomong jujur sama lu, Ra."Brandon mencekal tangan Kyara, saat Kyara berjalan di hadapannya.

Kyara memicingkan mata, "Apaan?"

"Gini, Ra. Sebenernya guee... gue... su-"

"Lu kenapa?"sergah Kyara.

"Gue suka-"

"Tunggu!"ucap Kyara cepat, "gue mau kesana dulu, dahhhh." Kyara langsung berlari kecil menjauhi Brandon.

Kyara memang suka Brandon, tapi Kyara belum siap jika di tembak sekarang. Apalagi di tempat keramaian seperti ini, bisa-bisa heboh satu semesta alam jadinya.

"Dengerin dulu, Ra. Pliss...."mohon Brandon.

"Mau ngapain??"

Brandon memegang kedua tangan Kyara, "gue mau ngomong hal penting sama lu."

Deg! Deg! Deg! Deg!

"Mmm Brandon, kalo ditempat ini kayanya agak... Mmmm kita pindah tempat aja yuk."Kyara menarik Brandon ke tempat yang lumayan sepi.

Ayo bilang! Ayo bilangggg kalo lu suka gue, Batin Kyara.

"Sebenarnya gue suka Assyla."

Deg! Serasa di ajak melayang lalu di hempaskan begitu saja.

"Ah, ini pasti bercanda, apa ini? April mop? Haha galucu."pikir Kyara.

"Hahahahahahhaa."tanpa sadar Kyara tertawa.

Brandon menatapnya intens, "Lu ketawa? Gue ga bercanda lho, Ra."

"Hahahahahahhhhaa."Kyara masih tertawa, kali ini sambil memegang perut. Dia masih mengira bahwa Brandon bercanda untuk membuatnya sedih, dia berpikir Brandon nge-prank dia terlebih dahulu, baru setelah itu menembaknya.

"Oke-oke, iyaa. Lu suka Assyla ya? Masaa?"

"Iya, gue mohon lu bantuin ya. Cuma lu satu-satunya orang yang bisa bantu gue, Ra. Gue ga bisa mendam lebih lama lagi, apalagi Assyla bakalan pindah. Gue harus ngungkapin ke dia, gue terima keputusannya, yang penting gue udah lega."terang Brandon panjang lebar.

Kyara syok, "Lo bilang apa?"

"Gue suka Assyla."

"Gue masih kurang yakin, sekali lagi. Ngomong sekali lagi."pinta Kyara. "Lu ngomong gitu lagi, gue tampol!"lanjutnya dalam hati.

"Gue.suka.Assyla."jawab Brandon mantap.

"Luu... bercanda, kan?"Kyara masih menolak untuk mengetahui kenyataan ini. Dia tak terima.

"Gue serius!"hardik Brandon.

Terkejut Kyara terheran-heran karna Brandon suka Assyla. Sedetik kemudian ia terduduk lemas.

"Ra?"panggil Brandon.

Tak ada jawaban dari Kyara, mengertilah, dia masih syok, ia tak bisa menerima kenyataan ini.

"Lu mau bantuin kan, Ra?"Brandon merangkul pundak Kyara. "Lu kan sahabat gue, Ra."

Haha iya! Dasar bodoh! Berharap apa hah?! Dia cuma nganggep gue sahabat, ga lebih! Bego! Dasar Kyara bego! Berkali-kali Kyara merutuki dirinya sendiri dalam hati.

"Jadi selama ini lu suka Assyla?"lagi lagi di lontarkannya pertanyaan bodoh itu. Padahal dia sendiri tau jawabannya pasti 'iya'

"Iyaa. Jadi bantuin yaaa, plisssss......."Brandon mengatupkan tangan di depan dada, tanda memohon.

"Oke. Gue bantu lu. Pasti!"Kyara tersenyum paksa ke arah Brandon.

Yaa... beginilah cinta, mau tidak mau, suka tidak suka, kita tak bisa memilih dan memaksa akan hadirnya cinta. Jadi Kyara ikhlas, Kyara harus ikhlas.

Love the Life You LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang