1

1.7K 70 2
                                    

Sebuah pertemuan yang tidak di sengaja.
.
.
.

"Wooooy bangun, udah pagi setan"Ucap seorang perempuan yang cerewetnya ngga ketulungan.

"Brisik"Ucap pria tersebut sambil menaruh bantal di telinganya.

"BEN bangun, makanya lo pulang jangan larut banget"Ucap perempuan itu.

"Ze, sumpah lo brisik banget"Ucap ben pada kakak semata wayangnya, siapa lagi kalau bukan zeline.

"Anjing"Umpat zeline karena sudah sangat greget dengan adiknya.

"Zeline, mami ngga pernah ngajarin kamu ngomong kasar apalagi sama adik kamu"Teriak maya di luar sana.

"Opss"Zeline menaruh tangannya tepat dibibir."Ben bangun nanti kamu telat, kakak capek loh bangunin adik tersayang kakak"Teriak zeline dengan keras.

"Jijik"Ucap ben lalu bangun dari tempat tidurnya dan bergegas ke kamar mandi.

"Tu anak lama-lama gue bunuh juga, untung gue itu kakak yang baik hati, cantik, tidak sombong, Feminim, pokoknya tipe para pria banget lah"Ujar zeline sendiri sambil nyengir tidak jelas.

Mata zeline tertuju pada sebuah foto yang ada di bawah bantal ben. Zeline mendekati bantal itu dan mengambil foto itu.

Zeline menyipitkan matanya sambil mengigit bibirnya sendiri.
"Perasaan pacarnya ben... huufftt tuh anak bener-bener yah"Ucap zeline.

Ben keluar dari kamar mandi sambil mengahandukkan kepalanya. Ben sedikit kaget melihat zeline yang sedang menatapnya seakan ben adalah mangsanya.

"Ngapain lo natap gue?"Tanya ben sambil menyibukkan dirinya dengan cara mencari seragamnya.

"Ini siapa?"Tanya zeline.

"Pacar gue"Jawab ben

"Terus pacar lo yang kemaren gimana?"Tanya zeline.

"Ya gitu"Jawab ben

"Lo kebangetan tau ngga"Ujar zeline dengan nada yang sangat serius.

"Bukan urusan lo!"Ujar ben dan menghampiri zeline yang duduk di sofa.

Zeline berdiri dari sofa dan maju selangkah sambil menatap kedua manik ben."Yah emang bukan urusan gue, tapi gue juga perempuan yang pernah disakitin dan rasanya tuh ngga enak makanya gue ngga mau lo mainin mereka, sebenarnya lo suka ngga sih sama mereka?"

"Ngga"Jawab ben

Zeline terkejut dengan yang di katakan ben.

"Lo barusan bilangkan, disakitin itu ngga enak, makanya gue lebih baik menyakiti dari pada gue yang tersakiti. Sekarang lo tau alasan gue. Keluar! gue mau siap-siap" Ujar ben dengan sedikit membentak.

Zeline tersenyum miring dan maju selangkah lagi."Lo bakal ngerasain gimana rasa sakit, entah sekarang ataupun kedepannya, dan  satu hal yang perlu lo tau, orang kayak lo ngga bisa nahan gimana rasanya sakit hati sama orang yang lo sayang"Ujar zeline dan berjalan keluar dari kamar ben

Ben tersenyum miring dan mengangkat kedua bahunya acuh.

♡♡♡

"Quin bunda kemana yah?"Tanya Dea kakak quin.

"Oh iya, bunda semalam pergi ke bandung, kakek sakit"Jelas quin

"Kok ngga bilang sama kakak? Terus bunda pergi jam berapa?"Tanya dea.

"Katanya mendadak, bunda berangkat jam tujuh malam, kakak semalam pulang jam berapa emang?"Tanya quin sambil mengisi roti kedalam mulutnya.

Budak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang