32

528 23 0
                                    


Rasa capek melanda ben, Setelah ia sampai ke jakarta ia langsung di mintai parviz agar segera ke kantor karena ada rapat yang memang tak bisa di tunda.

Parviz ternyata mengadakan rapat mendadak untuk menggantikkan posisinya sekarang sebagai CEO kepada ben, ben sempat menolak karena ia harus fokus pada perusahaannya yang ada di New York. Namun parviz tetap bersikeras agar ben memegang perusahaannya sekarang.

Sekarang ben duduk di bibir kasur sembari memijitkan kepalanya yang pening. Zeline masuk dengan menggendong jane di tangannya. Zeline memang berangkat bersama dengan ben dan suaminya yang bernama Reyhan.

"Boyy"Panggil zeline

Boy mengangkat kepalanya lalu tersenyum saat melihat jane yang berada di pelukkan zeline.

"Sini"Ben mengambil alih tubuh jane

Tak banyak tingkah dan terus memasang wajah jutek membuat ben ingin sekali memakan jane. Sikap jane di turunkan oleh bapaknya yang super jutek namun tampan itulah kelebihan reyhan.

Reyhan adalah teman smp zeline yang pernah zeline kejar. Namun karena reyhan sudah memiliki pacar itu membuay zeline menjauh dan memilih jodi sebagai pacarnya. Siapa sangka sekarang mereka berdua malah menjadi suami istri.

"Lo capek banget kayaknya"Iba zeline melihat keadaan ben. Setelah selesai dengan kuliahnya ben langsung di berikan tugas oleh ayahnya seperti saat ini ben baru menyelesaikan perkuliahannya belum sampai setahun tapi ia sudah memegang dua perusahaan sekaligus yang berada di negara berbeda.

Ben menatap sekilas wajah zeline lalu kembali mengganggu jane.

"Papi ngelakuin ini sama lo karena sebuah alasan, nanti malam lo bakal tahu"Ucap zeline lalu mengambil jane di pelukkam ben dan meninggalkan kamar itu.

Ben tidak terlalu memikirkan apa yang di katakan zeline karena memang apapun yang akan di katakan parviz harus di lakukan. Egois? Iya ben akui ayahnya sangat egois

♡♡♡

Sekarang jam menunjukkan pukul tujuh malam. Quin, fano, dea, aldo sekarang berada di ruang keluarga tak lupa pula dengan kedua anak kembar dari pasangan dea valeri dan Rivaldo thariq

Quin sangat gemes dengan pipi tembem dari kedua anak ini. Quin terus mencoel-coel pipi dina dan dino secara bergantian yang sekarang terus tertawa karena ulah quin pada keduanya.

"Quin kamu punya novel baru ngga?"Tanya dea. Hobi dea memang tidak pernah berubah, dea sering kali membaca saat kedua anaknya sudah terlelap saat siang maupun malam.

"kayaknya ngga deh kak, terakhir yang aku bacakan pinjam dari kak dea"Ucap quin.

Dea mengangguk.

"Gimana kalau aku beli kak"Ucap quin "Mumpung malam ini ngga ada jadwal operasi"Ucap quin. Yah quin sekarang sudah menjadi dokter dan kalian tahu? Quin adalah dokter spesialis ginjal. Mungkin aneh mengapa quin bisa jadi dokter spesialis ginjal sedangkan ginjalnya pernah bermasalah. Itu hanya quin yang bisa menjelaskan.

"Emang mau?"Tanya dea.

Quin menatap dina dan dino, melihat keduanya quin secepat itu berubah pikiran agar tetap di rumah dan memilih bersama kedua anak ini.

"Kalau mau bawa dina sam dino ngga papa kok"Ucap dea.

Quin melebarkan matanya. "Emang boleh kak?"Tanya quin

Budak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang