Gue berjalan gontai memasuki kelas. Tadi gue ketauan terlambat dan berniat mabal jam pelajaran pertama. Sial banget ternyata di UKS tadi ada Bu Dara lagi minta obat ke petugas UKS. Kenapa gue gak masuk kelas aja coba?
Gue langsung di hadiahi ceramahan dan sedikit kata-kata mutiara dari Bu Dara. Mampus kuping gue panas.
Dan setelah itu gue disuruh bimbingan konseling sama Bu Ratna. Hhhh buku tata tertib gue yang tadinya sangat bersih akhirnya ternodai oleh tinta yang bertuliskan "7 poin"Terimakasih Bu Dara.
Gue duduk di kursi lalu menumpukan kepala diatas tangan yang dilipat diatas meja. Pusing gue pusing.
"Chaee"
Hhhh toa satu ini kenapa berisik banget.
"Hoi. Ko bisa telat si? Tumbenan.lagian udah tau telat malah mabal. Mampus kan lo. Woi Chaee!!"
Ini juga lumba-lumba China bacot bener.
"Berisik banget elah. Teman lagi susah bukannya di hibur malah di teriakin" gue cemberut sambil menatap Ryujin dan Chenle dengan bete. Mereka cuma nyengir nyengir menyebalkan.
"Udah udah, sabar ya Chae" emang temen gue yang paling waras cuma Minju.
"Huhu Minjuuu" gue meluk Minju sambil pura-pura nangis.
"Alah, lemah bener. Poin 7 aja nangis. Poin gue udah 34 biasa aja tuh" Ryujin duduk di meja sambil mainin kukunya. Dasar wanita kardus.
"Mau gue bilangin bokap biar poin lu dihapus?" Chenle narik kursinya lalu duduk disamping kiri gue. Dasar anak ketua komite sekolah.
"Ngga usah le. Gak boleh seenaknya gitu lah. Lagian gue gapapa ko. Poin cuma 7 gaakan bikin gue di tendang dari sekolah kan? Gatau deh kalau poin gue udah 34 mungkin gue udah di usir dari sini" gue melirik Ryujin sinis. Yang dilirik hanya menoleh memasang tatapan maut.
"Hahanjing lo Chae"
Minju sama Chenle cuma geleng-geleng kepala.
"Gaeees"
Kita bertiga serempak menoleh ke arah Somi.
"Napa deh?"
"Ada cogan baru di 11-1!!" Somi berteriak heboh.
"Cogan apaan jir. Cakepan juga gue" Chenle menoyor kepala Somi.
"Nanti otak gue goyang sat"
"Kasar" Minju mencubit pipi Somi.
"Maksud gue Satria aduh Juuu sakit"
"Ya bodo amat yang penting lebih kaya gue" Chenle kembali duduk disamping gue.
"Tuan muda gaboleh sombong. Dia anaknya wakil komite sekolah huhu" Somi menggeser kursi di depan meja gue dan duduk dengan brutal. Sekali lagi, temen gue gaada yang bener. Cuma Minju.
"Yaudah si kan bokap gue ketuanya"
Minju mencubit pinggang Chenle.
"Lo biasanya gak suka sombong le. Tumben" Ryujin menatap Chenle dengan tatapan menyelidik.
"Sekali-kali" Chenle nyengir.
"Oiya Chae, tadi pagi lo bisa masuk sekolah karena dibantuin anaknya salah satu komite sekolah kan?" Minju tiba-tiba bertanya. Iya gue tadi udah cerita. Ke Minju doang tapi.
"Siapa Chae? Guanlin?"
Gue langsung menggeleng. Hhh gak gak bukan si kuali.
Eh iya ya. Tadi pagi gue ditolongin siapa? Dia asing. Gue baru pertama kali liat kayanya.
"Entah. Gak kenal gue"
"Jangan-jangan si murid baru? Ganteng gak Chae?" Somi terlihat antusias.
"Ganteng gak ya... gatau deh gak gue perhatiin mukanya. Yang pasti dia nyebelin" gue mengerucutkan bibir.
"Dih najis banget lo" Ryujin melempar buku ke muka gue. Sialan.
"Oh iya. Dia kelas 11-1" kata gue lagi.
Somi langsung teriak heboh membuat penghuni kelas merasa terganggu. Dasar malu-maluin.
"Berarti dia telat juga ya Chae?" Minju mengubah posisi duduknya jadi menghadap gue. Gue mengangguk.
"Diskriminasi ini namanya. Mentang-mentang anak komite sekolah" Somi menggebrak meja. Membuat Ryujin sedikit mengumpat karena kaget.
"Btw si Daehwi mana deh? Ko gak keliatan? Biasanya nempel mulu sama lo som? Tadi kalian bareng kan ke kantin?" Ryujin yang biasanya adu mulut sama Daehwi sekarang mencari keberadaannya. Rindukah?
"Tadi gue ke toilet bentar. Yakali dia ikut masuk. Pas gue keluar dia udah gaada. Yaudah gue kesini aja" somi mengedikkan bahunya.
"Tuh anaknya dateng. Panjang umur dia" gue mengedikkan dagu kearah pintu. Lee Daehwi masuk sambil gigitin cilok di tangannya.
"Apa? Kenapa pada liatin gue kaya gitu?"
Kemudian Daehwi menyembunyikan tangan dibelakang punggungnya. "Gaboleh minta. Beli sendiri""Nanti gue beli sama kantin kantinnya sekalian" Chenle udah emosi kawan-kawan.
"Bagus lah. Nanti bisa traktir gue siomay mang iwan" Daehwi duduk di sebelah Somi. "Btw gua ketinggalan gosip apa?"
"Dasar lambe. Kurang-kurangin gosip deh lu biar pinter dikit." Ryujin jitak kepala Daehwi. Yang punya kepala meringis. Gue, Chenle sama Somi udah ngakak. Sementara Minju cuma geleng-geleng kepala. Sabar banget dia mau temenan sama kita huhu.
"Kalau kalian gaada gosip buat dibahas, gue mau ceritain gosip yang tadi gue denger di ruang BK" Daehwi berdeham pelan lalu menatap gue intens. Ini anak kenapa si??
"Si anak baru ngelaporin lu ke guru BK. Katanya tadi pagi lu telat dan malakin dia"
Ha?
Gue apa katanya?
Malakin?
Bgst.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard ; Choi Beomgyu
Fanfiction"Bukan lo yang salah. Emang guenya yang bajingan" Warn! [!] Harshword [!] 16+ [!] Bahasa semi baku [!] Baca aja dulu [!] Gatau deh pokoknya gitu Airinrene2, 2019