Setelah mimpi memalukan itu Felix bisa mengambil keputusan dengan mudah. Ia sudah menghapus laporan Hyunjin dan saat ini ia sudah dalam perjalanan menuju klinik. Sesi pertamanya hari ini adalah bersama Hyunjin. Semoga tubuhnya mendengarkannya dan otaknya berhenti memutar tiap detik mimpinya tadi malam atau ia akan ditelan rasa malunya sendiri.
Masih belum ada penjaga yang terlihat ketika ia memasuki ruangan, tapi setidaknya Hyunjin duduk di kursinya dengan pergelangan tangan terborgol. Felix berusaha untuk tidak menatap jemari panjang itu terlalu lama karena otaknya bisa-bisa memikirkan hal yang tidak-tidak.
"Malam yang berat, Lix?" Tanya Hyunjin dengan suaranya yang menawan, berpura-pura tertarik.
Felix hanya memberinya death glare kemudian mendudukan diri di depan yang lebih muda, "bukan urusanmu Hwang-ssi."
"Ah formal again."
"Aku tidak pernah memanggilmu menggunakan nama depan."
"You should, mungkin aku akan bicara lebih terbuka jika kau melakukannya."
"Mari mencoba melakukannya tanpa melewati batas."
"Oh, kupikir sudah terlambat untuk itu, Felix," suara Hwang Hyunjin turun se-oktaf lebih rendah dan hal itu seketika membuat Felix menggigil, tapi ia lebih memilih mengabaikannya. Ia hanya berada disini untuk mengajukan beberapa pertanyaan lagi dan sedikit berharap Hyunjin akan bersikap kooperatif.
"Apakah keluarga Yang adalah pembunuhan pertamamu?"
"Apakah kau tidak ingin bermain-main sejenak hari ini?"
Felix hanya memberinya tatapan tajam yang membuat Hyunjin tersenyum lebih cerah.
Dia mencondongkan tubuh ke depan, menggunakan teknik andalannya tetapi Felix sudah terbiasa dengan hal itu sekarang. Ia tidak akan ikut serta dalam permainan apapun yang Hyunjin coba mainkan hari ini. Ia hanya ingin menyelesaikan pekerjaannya.
Mimpi bodoh itu telah mengguncang Felix, mimpi itu adalah gambaran nyata bahaya besar yang akan dihadapinya jika ia membiarkan Hyunjin mendekat.
"Well, then not. Hmm, let me think. My first kill?" renung Hyunjin, mencoba mengulur waktu tetapi Felix sama sekali tidak terpengaruh akan hal itu. Ia hanya menatap yang lebih muda, menunggu jawaban.
Senyum Hyunjin menghilang dan digantikan oleh ekspresi sedingin esnya, Hwang Hyunjin sudah melepaskan topengnya. Felix merasakan ketakutan yang mencengkeram tubuhnya, dan ia berusaha keras untuk tidak menunjukkannya. Ini adalah Hyunjin yang berbeda, Hyunjin yang jauh lebih berbahaya.
Felix telah melewati batasnya hari ini dan bagi Hyunjin hal ini akan semakin menyenangkan.
"Yang Hyunsuk, Lee Chaerin, dan Yang Jeongin. Keluarga Yang, kau benar, mereka pembunuhan pertamaku."
*
*
*"Apakah kau pernah punya masalah lain dengan hukum? Underage drinking? Perkelahian?"
"Kau mencoba mencari tanda-tanda kriminalitas dariku?"
Felix mengabaikan pertanyaan itu. Sulit untuk tidak merasa kesal tapi jauh lebih memuaskan melihat Hyunjin kalah setidaknya sekali. Ekspresi si pembunuh semakin kelam. Felix harus memperhatikan langkahnya selanjutnya, karena sebuah kesalahan kecil akan membuat Hwang Hyunjin mengendalikannya.
"Suatu kali aku pernah berkelahi dengan teman sekelasku. Aku tidak pernah berbicara dengannya sebelumnya tapi hari itu aku menghabiskan jam istirahat bersamanya. Dia terlihat seperti anak yang baik, tapi ada sesuatu tentang dirinya yang membuatku ingin menghancurkannya. Aku tidak bisa menjelaskan mengapa, tapi aku ingin melihat bagaimana wajahnya bila dihinggapi ekspresi kesakitan," Hyunjin mengangkat wajahnya dan menatap Felix tepat dimata.
KAMU SEDANG MEMBACA
shady || hyunlix ✓
FanfictionLee Felix bersyukur dengan kehidupannya sebagai seorang psikolog. Hidupnya sederhana dan tenang hingga ia harus menghadapi Hyunjin, pasien barunya. Seorang psikopat yang menghabisi nyawa sebuah keluarga tanpa berpikir dua kali. Warning : ⚠️ Blood sc...