"oh oppa kenapa ada di sini bukanya minggu depan oppabaru pulang kenapa sudah pulang ??" lay tersenyum dan kemudian mencium kening hwayong
"sudah lama aku tak memperhatikan wanitaku tidur , kenapa kau sangat cantik ??" hwayong yang baru bangun langsung di buat melayang oleh lay
"ahh tadi di bawah ada wanita yang menunggumu!!" hwayong mengusap matanya dan menguncir rambutnya
"wanita ?siapa?" hwayong mencoba turun dari ranjang yang langsung di bantu oleh lay
"entahlah tapi dia mengatakan ingin memintamaaf padamu" hwayong berfikir sejenak
"ahh hana apakah dia masih ada di depan" lay hanya mengangkat bahunya
mereka menuju ke balkon dan melihat ke bawah terlihat hana yang masih berdiri di depan butik
"hana'a kenapa kau di sana??" hana langsung melihat ke atas mencari siapa yang memanggil dia
"ahh eonne maafkan aku" hwayong tak mendengarkan apa yang di katakan hana
"ayo naik di luar dingin!" hana berlari menaiki tangga
"hati-hati kenap berlari tangga itu berbahaya!!" hwayong mengusap rambut hana , entah sejak kapan merea dekat dan hwayong sudah menganggap hana seperti adiknya sendiri
"ayo masuk aku sudah masak sesuatu untukmu" lay merangkul hwayong sambil mencium pipi hwayong
"apa yang kau lakukan di sini ada tamu jaga sikapmu" hwayong mendorong lay yang malah tersenyum karena melihat wajah manis hwayong yang marah
"tapi eonne kenapa kaki eonne dan kening eonne dan lengan eonne?" hana baru sadar setelah hwayong berjalan
"ahh ini ada sedikit kecelakaan semalam , ayo masuk !!" hana mengekor pada lay dan hwayong
"ini makanlah , hana'ssi makan yang banyak ya" lay masih sibuk menyiapkan lauk yang lain
"siapa dia eonne??" hwayong menoleh ke arah lay yang mengenakan clemek
"ahh dia tunanganku!!"hana melongo
"wooah tampan sekali eonne " hwayong hanya tersenyum
"supnya bagaimana?" lay meletakkan berbagai lauk di meja
"emm enak sekali!!" hwayong memberikan dua jempolnya pada lay , lay yang melihatnya mengusap kepala hwayong
"bagaiman hana'ssi?" lay berbalik menanyakan pada hana
"ahh nee ini enak" lay kembali tersenyum setelah selesai makan lay membersihkan semua nya sedangkan hana membantu hwayong mandi
"aku kira enonne ada hubungan khusus dengan sehun oppa ?!!" hwayong yang sedang keramas memberikan raut bungung
"kenapa kamu bisa berfikir seperti itu??"
"ah tidak ~ karena selama ini sehun oppa selallu menceritakan eonne , awalnya aku tidak tahu siapa wanita yang selama ini di ceritakan sehun oppa tapi setelah di lihat lagi itu ternyata eonne" hwayong tersenyum
"hana'a bisakah ambilkan aku handuk di luar!!" hana keluar saat keluar lay tengah menlakukan panggilan tepat di belakang lay ada handuk jadi dengan perlahan hana mengambilnya
"aku tak pernah memiliki perasaan denganmu , malam itu hanya kecelakaan, aku mabuk dan,,,!!"
"pokoknya jangan sampai orang lain tahu!!" setelah mendengar kata itu hana pura-pura tak mendengarnya dan bergegas menuju kamarmandi
"kau kenapa?"
"hah? tidak eonne!!" selesai bersiap hwayong di gendong lay turun lewat tangga dalam yang langsung menuju dalam butik sedangkan hana lewat luar karena dia bertugas membuaka toko dari luar , saat dia berjalan perkataan lay tadi membuatnya bingung , malam , mabuk , kecelakaan ?? apa maksudnya dan perasaan , apakah dia wanita itu yang ada di fikiran hana , tapi setelah dia membuka toko melihat lay yang begitu perhatian dengan hwayong membuat dia membuang semua prasangka buruk tentang lay yang selingkuhhari semakin sore dan butik harus di tutup , hana membersihkan toko dengan menggunakan mesin pembersih
"eonne apa perlu aku bantu naik ke atas ??" hwayong yang sedang memeriksa kasir menggeleng
"tidak perlu aku bisa sendiri , lebih baik kamu segera pulang sebelum hari mulai gelap!!" hana mengangguk
"lalu tokonya ?"
"mulai hari ini aku akan menutupnya lewat dalam jadi lebih mudah , oh ya kamu bisa naik mobil??" hana mengganguk
"kenapa eonne?"
"aku mau kamu mengantarkan stelan jas besok , mungkin jam 10 kamu mau kan ??" hana mengangguk
"kalo begitu aku pulang dulu eonne !!"
"ooo" hwayong mencoba menutup toko dengan tongkat dan kemuidan mematikan lapu , dia kewalahan menggunakan tongkat ,lengannya juga sakit
"hallo?" panggilan telepon membuat hwayong menghentikan langkahnya
"..."
"aku di butik!"
"kenapa aku harus berbohong aku di butik !!"
"...."
"apa!! kamu di depan butik ??" hwayong segera kembali membuka butik
"hwayong'a apa yang terjadi denganmu??" baekhyun langsung memegangi pundak hwayong
"aku tidak apa-apa baek kenapa berlebian begitu !!" hwayong melepaskan tangan baekhyun
"apanya yang tidak apa-apa ini kakimu!!" hwayong malah tersenyum dengan tingkah baekhyun
"kenapa tersenyum???" baekhyun menatap hwayong dengan tatapan datar
"tidak kurasa hanya aku yang berubah jongin baekhyun masih tetap sama , bagimana kalian masih tetap sama ??" baekhyun mengusap kepala hwayong
"kata yang pernah ku dengar lelaki tidak akan pernah dewasa" kali ini baekhyun yang awalnya mengusap malah menjitak hwayong
"bagaimana kamu bisa tahu aku terluka?"hwayong duduk di sofa
"ahh itu karena aku di telfone chanyol katanya cepat kemari sebelum butik hwayong tutu...p ahh tidak-tidak aku tahu setelah di beritahu chanyol!!"baekhyun keceplosan
"apa sekarang chanyol masih ada di sekitar sini??"
"tidak dia sudah pulang ... eihh dia tidak ada di sini ku bilang!!" hwayong tersenyum mau bagaimanapun juga baekhyun tidak akan bisa berbohong dengannya
"kemari biar aku mengendongmu ke atas" baekyun menggendong hwayong untuk naik ke rumahnya setelah lama berbincang baekhyun pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
promes for me
Fanfictionlanjutan dari my prince is EXO imajinasi semata mohon jangan terlallu bermimpi, kan kalo baca cerita ini aku buat karena ngerasa ke bayang-bayang aja sama ending dari ff aku yag sebelumnya serasa di gentayangin sama sosok hwayong yang pengen keje...