Cemburu

43 4 0
                                    

Rania tetap tenang,mengerjakan tugas nya. Tak lagi memperdulikan suasana di luar ruangan.
Walau banyak temannya yang asik keluar masuk kelas, karna tak ada guru mengajar.

Ya, mereka merasa bebas, jarang-jarang juga hal seperti ini terjadi. Biasanya terjadi hanya kalau semester akhir akan datang, dan persiapan ujian.

Tapi tiba-tiba Karin memanggil Rania.
"Ran,, sini deh....!! Liat tuh kak Randi...!!"
Karin yang baru keluar, karena ingin ke toilet memanggil Rania.

Rania yang penasaran pun mendekat. Berdiri didepan pintu kelasnya. Dan memandang kearah lapangan.
Terlihat Randi sedang memapah Yunita.

Yunita, adalah teman sekelas Randi, yang sama-sama sedang menjalani kelas olahraga.

"Dia kenapa? Kok sampai di papah gitu?" Rania yang baru saja melihat mereka, tak tahu apa yang terjadi.

"Tadi sih jatuh, katanya keseleo, jadi nggak bisa jalan."
Sasa yang sedari tadi melihat kearah lapangan menjelaskan.

Hal itu membuat Rania sedih, hati nya serasa perih.
Rania membatin dalam hati nya, berbicara pada pikiran nya sendiri.

"oohh,, jadi yang kemaren itu aku salah faham. Dia emang baik pada semua orang. Apalagi yang sedang sakit."

Sasa yang melihat raut wajah Rania yang mulai muram, langsung menghibur nya.

"Ran,, tentang ya, jangan sedih."

"Aku nggak papa kok"

"Kekantin aja Yukkk!!! Kita makan, udah laper, dah jam makan siang jugakan."

Rania dan teman-temannya berkumpul di kantin, memesan makan kesukaannya masing-masing.

"Mmm... Gue mau makan mie ayam hari ini, kalian pesen apa? Gue pesenin ya,,!!" Sasa dengan semangat, karna sudah lapar.

Popy langsung Nyamber "Gue samin sama Lo deh Sa, mie ayam, jangan lupa minum nya es teh manis."

"Gue mau bakso deh... Enak nih, makan bakso pedes, panas-panas gini." Karin juga langsung memesan.

"Kalau elo Ran? Mau makan apa?" Tanya Sasa, yang melihat Rania hanya terdiam.

"Ran,,, pesen makan apa??" Suara Sasa makin keras. Membuat Rania kaget, dan tersadar dari lamunannya.

"Eehhhh,, Nasi goreng."

"Okelah,,, di tunggu ya sist ...!!" Jawab Sasa sambil pergi memesan makanan.

Makananpun di letakkan di meja, sesuai dengan pesanan nya masing-masing.
Rania, tampak tak bersemangat, nasi goreng yang di depan nya hanya di bolak-balik dengan sendok, tidak ada yang di makan.

Tak lama dua orang kakak kelas duduk di sudut ruangan kantin.

"Eh, gila ya si Yunita, pura-pura keseleo cuma buat dianterin pulang sama si Randi."

"Hahaha,, bagus... Seneng banget tuh dia bisa di Anter sama pujaan hati."

Suara kakak kelas itu memang keras, memang sengaja, agar Rania dapat mendengar nya dengan jelas.

Karin yang naik pitam sengaja membalas, bicara dengan suara yang tak kalah keras.

"Kasian banget ya,, sampe pura-pura sakit segala, cuma biar bisa di Anter sama kak Randi. Murahan banget nggak sih??" Rania kaget dengan sikap Karin.

"Duh Karin, jangan gitu dong, aku nggak papa kok."

Kakak kelas yang mengerti maksud Karin, melirik sinis pada karin. Dan sesekali mengangkat sudut bibir sebelah kiri, tanda cemoohan dari mereka.

The Handsome Devil's Romantic KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang