⚜️Kehilangan⚜️

4.1K 220 4
                                    

Pagi-pagi sekali Adilla terbangun seperti biasa, ia berlari menuju dapur berniat untuk memasak. Saat jarinya memegang alat masak dia jadi teringat bahwa sekarang ia tidak perlu lagi membuat sarapan untuk dokter kesayangannya. Dokter yang ia idam-idamkan menjadi suaminya kelak ternyata telah memiliki tunangan. Tunangan yang satu profesi dengannya dan intensitas bertemunya pun sering. Beda dengan dirinya yang perlu membuat alasan mengantarkan sarapan dulu supaya bisa bertemu dan memandang wajah tampan Darian ketika memakan masakan buatannya. Ia jadi berpikir mungkin dia terlalu lancang mendekati seseorang yang telah memiliki pasangan, jika terus bersikeras menganggu sang dokter maka dia bisa menimbulkan kesalahpahaman diantara pasangan itu. Jangan salah menilai Adilla gini-gini walau terlihat seperti cacing kepanasan ia aktif membasmi bibit-bibit pelakor. Ia cukup tau diri untuk tidak menganggu orang yang sebentar lagi mungkin akan menuju pelaminan.

"Kok Illa jadi nyesek ya ngebayanginnya" lirih Adilla sambil memeluk teflon.

"Kenapa Illa jadi ngenes gini sih. Ah pamor miss sengklek illa bisa ilang gara-gara patah hati"

"Mana mas dokter tuh paket komplit, nggak ada duanya deh...Eh,,, tapi kira-kira mas dokter punya kembaran nggak ya kaya Illa? Kan kalo punya bisa Illa tuker, biar Illa bisa sama mas dokter bu dokternya biar sama kembarannya. "

" Ah,,, Illa jadi kangen mas dokter" gerutunya sambil memanyun-manyunkan bibirnya.

Dor
Teriak seseorang sambil memegang bahu Adilla.

Klonteng
Saking kagetnya teflon yang sedari tadi Adilla pegang ia lempar.

"Huh,,, " Adilla menghela napas sambil mengelus-elus dadanya. Ia kemudian menatap tersangka yang mengangetkanya.

" Ayah, ih... " kesal Adilla yang hanya dibalas cengiran lebar sang Ayah

" Ayah kenapa pagi-pagi kagetin Illa sih"

"Maaf ya sayang, abis ayah liat kamu bengong sambil melukin itu" tunjuk sang Ayah pada teflon yang tergeletak di lantai.

"Ayah kan jadi pengen nyadarin kamu. Jomblo boleh tapi ngenes jangan" canda Ayahnya

"Illa tuh lagi patah hati, hati Illa tuh remuk redam. Illa kan belinya vespa eh ditikung ninja. Huhu,,, Illa kan jadi kalah"

"Makanya nabung biar bisa beli motor balap. Kamu tikung lagi deh" kekeh sang Ayah

"Udah mau finish, yah. Udah nggak bisa ditikung" jawab Adilla

"Bisa kok kalo kecepatan kamu tambahin"

"Nggak ah, yah. Illa nggak mau maksa nanti malah jatuh terus sakit." lirih Adilla

"Yaudah, ikhlasin berarti. " Ayah mengelus kepala Adilla. Adilla hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

Obrolan yang aneh jika dipikir-pikir tapi karena anak dan ayah ini memang satu spesies jadi mereka paham makna dibalik kata-kata itu.

" God,,, kalian apaain teflon bunda" teriak bunda dari arah tangga. Mereka hanya menoleh dan memasang cengiran lebar.

"Ehehe,,, salah Ayah bunda. Illa mau bikin sarapan tapi dikagetin jadi reflek Illa banting. " jawab Illa tanpa dosa. Sang ayah yang ada disampingnya menatap Adilla melas seolah berkata kenapa anak gue jujur jujur amat Ya Allah. 

Saat Ayah menoleh ke arah bunda, ia dihadiahi tatapan tajam milik istrinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Love Is My Grandma DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang