⚜️Special Part⚜️

4.5K 198 26
                                    

Tak terasa usia kandungan Adilla sudah memasuki bulan ke lima. Perutnya sudah sangat buncit seperti hamil umur tujuh bulan, maklum baby twins. Akhir-akhir ini sifatnya sangat manja apalagi pada sang suami, permintaannya sangat mancam-macam dan harus dituruti. Seperti malam ini Adilla menunggu suaminya pulang dari rumah sakit, di depannya sudah tersaji makanan dan ia bersiap meminta disuapi suaminya.

Darian memasuki rumah dengan keadaan kusut, sepertinya ia tampak lelah sehabis bekerja. Tak menyadarinya Adilla langsung mendekati sang suami membawa piring ditangannya.

"Mas udah pulang, Illa mau disuapin" ucap Adilla bersemangat.

"Kamu makan sendiri ya, aku capek " ucap Darian merasa sangat mengantuk.

" Nggak, pokoknya Illa maunya disuapin mas" rajuk Adilla mempotkan bibirnya.

"Tapi aku capek, besok aja ya" balas Darian mencoba memberi pengertian.

"No! Kalau nggak Illa nggak mau makan" Adilla menghentak-hentakkan kakinya.

"BISA NGGAK KAMU NGGAK MANJA, DEWASA DIKIT JANGAN KEKANAKAN." ucap Darian tanpa sadar dengan suara meninggi.

Pyarrr

Saking kaget dengan bentakan suaminya tanpa sadar piring ditangan Adilla terjatuh, bahkan pecahannya mengenai kakinya.

"Sa,,,, sayang ak,,,aku,,,maaf " ucap Darian mulai sadar telah membentak istrinya. Dilihatnya sang istri tampak gemetar ketakutan.

" Sayang, itu kaki kamu berdarah. Aku obatin dulu" ucap Darian panik melihat kaki istrinya yang berdarah terkena pecahan piring. Saat ingin menarik tangan istrinya tiba-tiba saja Adilla menjauhkan tangannya dan melangkah mundur matanya bahkan sudah basah oleh air mata. Paham dengan kondisi istrinya yang masih kaget karena bentakannya tadi Darian berniat memeluknya untuk meminta maaf.

"Akhhhhh"
Tiba-tiba Adilla mengaduh kesakitan sambil memegangi perutnya. Bayi dalam kandungannya menendang-nendang didalam sana, tendangannya sangat keras bahkan Adilla tak kuasa menahan sakitnya. Alhasil ia jatuh terduduk sambil menangis dan mengerang kesakitan.

"Sayang kamu kenapa? " tanya Darian panik dan tersududuk disamping Adilla. Matanya seketika melebar melihat darah keluar disela-sela paha sang istri.

" kamu pendarahan sayang, kita harus ke rumah sakit" ucap Darian ingin mengendong sang istri tapi malah didorong olehnya.

"PERGI! " marah sang istri dengan mata menyorot tajam. Seketika dada Darian sesak melihat penolakan sang istri, sepertinya sang istri sangat marah padanya. Mata Darian sekarang bahkan sudah basah oleh air mata penyesalan.

"MAMA,,, PAPA,,,, AKHHH" Adilla berteriak memanggil mertuannya kemudian mengerang menahan sakit.

"Sayang, kita ke rumah sakit aja berdua yuk. Nanti biar mama sama papa nyusul. Hiks,,, " mohon Darian pada istrinya sambil terisak.

"AKU BILANG PERGIII" bentak Adilla bahkan mendorong Darian lagi sampai terjungkal kebelakang.

"MAMA,,,, PAPA,,,,, " teriak Adilla lagi.

Darian bangkit tetap berusaha membujuk sang istri.

" Sayang nanti babynya kenapa-napa. Hikss" ucap Darian memberi pengertian pada sang istri. Tapi Adilla terus saja menolak dipegang oleh suaminya.

Papa dan mama tampak berlari menuruni tangga karena mendengar teriakan Adilla tadi.

"Ada apa teriak- teri,,, ASTAGA" kaget mama melihat kondisi Adilla dan berlari menedekatinya diikuti sang papa.

My Love Is My Grandma DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang