Adilla melangkahkan kaki menapaki lorong rumah sakit dengan rantang digengamannya. Pagi ini, bukan lebih tepatnya pagi menjelang siang ini ia mengantarkan makanan untuk lelaki yang berubah status menjadi suaminya. Adilla membawakan Darian makanan kesukaannya yaitu tumis kangkung dan ayam bakar bumbu kacang. Makanan spesial sebagai permintaan maaf kepada suaminya karena telah mengerjainya dan membuatnya kesal. Adilla tersenyum-senyum sendiri dengan kata "Suami" yang seakan terngiang-ngiang ditelinganya. Luar biasa baginya, Darian yang menurutnya susah untuk ditahlukan kini telah menjadi suaminya sah secara agama, yah walau belum secara hukum. Toh suaminya telah berjanji untuk mengurus secepatnya.
Saat sampai didepan ruangan Darian, Adilla mendengar suara-suara orang yang seperti sedang berdebat.
"Kok udin lagi sih, dok. Udin pasti banyak kerjaan" suara seorang wanita membuat Adilla mengrenyit. Ia memutuskan untuk mengintip, disana dilihatnya Dokter Sesil yang sedang berdebat dengan suaminya plus satu OB yang berdiri setia disana.
"Kamu masih ada kerjaan, din? " tanya Darian pada lelaki yang ternyata Udin.
" Sudah ndak ada, pak dokter." jawab Udin lirih takut-takut salah bicara.
"See, jadi kamu bisakan makan sama udin" ucap enteng Darian.
"Tapi saya mau makan sama dokter" rajuk Sesil
Adilla yang mengintip terus berkata dalam hati
Sabar sabar masih bisa Illa liatin
"Maaf tapi saya tidak lapar" cuek Darian.
"Ayolah, dok. Mau ya... " pinta Sesil mulai memegang tangan Darian.
Sabar la sabar
" Mau ya, dok" pinta Sesil lagi memasang wajah sok imut dengan tangan yang menggoyang-goyangkan lengan Darian.
Fix Illa udah nggak tahan
Brak
Adilla membanting pintu ruangan Darian dengan keras. Mereka yang berada diruangan Darian seketika menoleh. Darian yang melihat istrinya menatap dengan mata memincing pada lengannya yang digengam Sesil otomatis langsung menghempaskannya. Darian glagapan melihat tampang Adilla yang berubah tersenyum sinting. Pasti ada sesuatu yang dipikirkan istrinya.
"Illa, kamu disini?" tanya Sesil terlihat sedikit tidak suka.
"Iya, dok" jawab Adilla tersenyum manis.
"Lain kali kalo mau masuk ruangan orang ketuk pintu dulu. Nggak sopan" ucap Sesil memperingatkan Adilla.
"Oh,,, maaf dok saya lupa, saya pikir saya masuk ruangan suami saya. Eh ternyata bukan tapi ruangan DOKTER DARIAN" ucap Adilla menekankan kata Dokter pada nama Darian.
Darian menjadi semakin takut, gawat kalo istrinya sudah memakai kata Dokter Darian saat memanggilnya. Terakhir dipanggil seperti itu Adilla berniat ke Jerman, malang sekali nasibnya bila ditinggal Adilla. Alamat jadi duda sehari semalam.
"Ada keperluan apa?" tanya Sesil
Eh buset yang jadi istrinya siapa sih perasaan kenapa nih dokter sewot. Batin Adilla dalam hati, meskipun tidak suka, Adilla berpura-pura tersenyum.
"Ini Illa bawain makanan buat, Dokter Darian" jawab Adilla.
"Saya rasa nggak perlu, Dokter Darian mau makan sama saya" ucap Sesil tampak tak suka pada Adilla.
"Oh ya? Kalian mau makan bersama?" tanya Adilla berpura-pura terkejut.
"Enggak,,, enggak" jawab Darian cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is My Grandma Doctor
Ficção AdolescenteKisah seorang gadis yang jatuh cinta pada dokter neneknya sejak pandangan pertama. Segala upaya dia lakukan untuk menarik perhatian dokter tersebut. Hingga kadang dokter tersebut merasa risih dan terganggu oleh kehadirannya. Tapi saat sang gadis mu...