♦
Mingyu menjejakkan kakinya di restoran yang sudah dia tunjuk dalam pesan yang dia kirim pagi itu. Dia menyeringai.
Temui aku di Crowne Diamond pukul 6 sore. Aku sudah membuat janji dan reservasi. Kau akan mendapatkan kejutan terbesar dalam hidupmu. Sampai bertemu.
PS. Aku akan memberitahumu nanti.
Mingyu mengenakan pakaian terbaiknya. Rambutnya sedikit ditarik ke belakang dan kerahnya terlihat cukup erat memeluk lehernya, dengan dasi yang sudah Soonyoung incar selama lima menit tapi akhirnya diambil Mingyu hanya dalam satu detik.Akhirnya sudah satu tahun. Hari jadi mereka dan Mingyu semalaman sudah merancang semuanya dengan sangat baik, menghindari pertemuan dengan Wonwoo sebelum waktu bertemu di restoran yang dia rencanakan, sampai dia bisa memberikan kejutan yang telah dia siapkan untuknya di saat yang tepat. Dia tahu bahwa Wonwoo tidak akan menerimanya dengan mudah, sial, dia mungkin akan dipukuli setelahnya, tapi menurutnya itu akan sesempurna yang dia bayangkan sebelum malam berakhir. Dia merencanakannya dengan baik, dia mengingat semua yang akan dia katakan dan lakukan.
Mingyu berdiri di pintu, mengedarkan pandangannya pada meja yang dia reservasi hanya untuk mereka berdua. Dan tentu saja, dia melihat kepala belakang Wonwoo menyapanya dari seberang ruangan. Seringaian kembali muncul di wajah Mingyu. Dia membuat langkah menuju ke meja mewah pada ujung ruangan. Dia disambut maître d'hôtel dan dengan cepat memberitahukan namanya. Dia diantar menuju ke meja tapi dia meminta staf untuk pergi ketika dia berada tepat di belakang Wonwoo.
Dia tiba-tiba merasa gugup. Dia tahu Wonwoo memiliki mood swing yang sangat tidak baik, terutama ketika dia diberi kejutan, jadi normal baginya jika dia harus selalu berpikir dua kali. Tetapi, dia sudah merencanakan semuanya dengan baik, dia tahu ini semua akan berjalan dengan baik. Dia menyematkan senyum terbaiknya dan berjalan melewati Wonwoo yang memandang gelasnya dengan malas, jelas-jelas gugup juga, dan duduk di seberangnya.
"Hai." Mingyu memutuskan untuk membuka suara ketika dia melihat wajah kaget Wonwoo dan kemudian mereka saling memandang dengan lembut.
"Hai." Wonwoo menjawab dengan gugup.
Mereka berdua tahu betapa pentingnya kencan ini. Mereka sudah membicarakan mengenai rencana mereka untuk merayakannya selama beberapa minggu terakhir, tapi Mingyu tiba-tiba muncul dengan idenya sendiri dan memberitahu Wonwoo bahwa dia akan memberikan kejutan. Dengan enggan Wonwoo menyetujuinya, sebenarnya kejutan bukanlah gayanya karena itu membuatnya gugup seperti yang dia rasakan saat ini. Akan tetapi, ini adalah Mingyu. Dan dia cukup mempercayai Mingyu bahwa ini akan berjalan dengan baik.
Wonwoo menjatuhkan pandangan pada tangan kosong Mingyu kemudian ke kotak di sebelahnya.
"Hey, dimana─"
"Ayo kita putus."
─detak jantungnya seolah berhenti.
Senyuman yang selalu ada untuk Wonwoo tidak ada disana lagi. Raut wajah Mingyu terlihat serius. Dia membiarkan kata-kata itu berputar dalam kepalanya. Mengapa dia tiba-tiba meragukan keputusannya? Dia merencanakannya dengan baik. Dia melatih dialognya dengan baik. Dia memiliki banyak hal yang harus disampaikan, seperti masalah yang sebenarnya bukan pada Wonwoo, tapi dia sendiri. Bahwa dia tidak berharap jatuh cinta, tapi dia sudah jatuh cinta. Bahwa dia dengan tulus mencintai Wonwoo tapi satu tahun memberinya banyak pengalaman yang akhirnya membuatnya menyadari apa yang harus dilakukan. Pada akhirnya, dia pikir tidak ada alasan untuk membuat situasinya lebih baik. Sebaliknya, dia langsung mengatakan intinya. Kejutan yang sangat besar yang dia berikan kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Resurrection 「meanie」
Fiksi Penggemar(COMPLETED) Sebuah teriakan melengking, suara klakson yang keras, tabrakan hebat... apakah dia kembali hidup? Original story ©SEISDEMAYO on LiveJournal Pictures ©MildXWild Translation & artwork ©jsanserenity 『Please be noted that this is just a tran...