Resurrection 8부

317 38 1
                                    

Sarapan tidak pernah sesepi ini, tapi itu terjadi di pagi hari sekembalinya ke apartemen. Seungcheol pergi lebih awal seperti biasanya jadi di dapur tersisa Jeonghan yang menyiapkan makanan sendirian, sedangkan Soonyoung mencoba tidur lagi setelah hangover-nya sehari sebelumnya, Jihoon memperbaiki barang-barangnya dan Mingyu menatap hampa dinding kamarnya. Itu terjadi beberapa saat yang lalu sebelum Jeonghan memanggil mereka untuk sarapan. Sekarang ini, tidak ada seorangpun membuka suara dan tak ada seorangpun yang menginginkannya. Selain, mungkin, Soonyoung yang tidak terlalu menangkap situasi yang terjadi ketika dia sangat mabuk semalam dan membuatnya tidak mengingat apapun yang terjadi. Akan tetapi, dia memilih menutup mulutnya karena dia bisa merasakan ada ketegangan besar diantara Jihoon dan Mingyu. Khususnya ketika dia secara tak sengaja duduk diantara keduanya.

Soonyoung menatap Jeonghan tapi yang satunya jelas-jelas menghindar, kemungkinan tidak ingin menjawab apapun pertanyaan Soonyoung yang tak tersampaikan di hadapan dua orang di depannya yang terlibat. Soonyoung berniat menendang kaki Jeonghan tapi dia malah menendang kaki kursinya sehingga dia berteriak kesakitan, menciptakan suara berisik dalam keadaan yang sangat hening dan tegang itu. Dia meringis dan menggapai-gapai kakinya ketika Mingyu tiba-tiba berdiri dan meninggalkan ruangan itu tanpa menghabiskan makanannya.

Dalam hal ini, Jeonghan akan memanggilnya untuk kembali karena tidak ada yang berani meninggalkan makanan yang dia masak, tapi situasi sekarang adalah pengecualian. Pun, dia melihat bagaimana Mingyu menyeret dan mendorong Jihoon malam sebelumnya.






Maaf aku lupa memberitahu kalian. Aku punya alergi pada alkohol.”

Suasana berubah selama beberapa saat sebelum Seungcheol memecah keheningan.

Benarkah? Kalau begitu jangan minum lagi, Wenyu.”

“Ya.” Wenyu menyetujuinya dan mendorong gelasnya menjauh. “Tapi aku tak apa.”

Dia memberi Mingyu senyumantak apa’ dan Mingyu, tidak peduli seterkejut apa, dia berusaha membalas senyuman itu.

“Ayo terus main.” Soonyoung berujar penuh semangat. Jeonghan menatap Mingyu dengan khawatir sebelum menggelengkan kepalanya dan mencoba fokus pada permainan.

Seungcheol memberi tatapan penuh arti pada Jihoon sebelum kembali pada kartunya, menunggu gilirannya.

Jihoon tidak mengalihkan pandangannya dari Wonwoo sejak saat itu. Dia bahkan tidak peduli apakah Wonwoo mengetahuinya atau tidak, faktanya Wonwoo tidak terlihat memperhatikannya lagi. Seringnya, dia mendaratkan pandangannya pada kartu, beberapa kali bersitatap dengan Mingyu yang sekarang memperhatikannya dan Jihoon sepanjang waktu. Ada ketegangan dan kecanggungan diantara ketiganya, dan Soonyoung terlalu mabuk untuk memperhatikannya. Jeonghan berusaha tidak ikut campur. Dan Seungcheol harus menghancurkan dinding diantara mereka.

Resurrection 「meanie」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang