~~~
Gadis remaja berseragam putih abu-abu dengan rambut diikat dua itu berdiri di depan beberapa deret rak gantung. Dia menelisik boneka-boneka kelinci yang terpajang di sana sambil bersedekap dada. Tatapannya tajam, ketahuan memperhatikan deretan itu dari kanan sampai kiri. Sesekali dia bergerak mendekat untuk mengecek aset kesayangannya itu terhindar dari debu-debu jahat.
Dia, Velandra.
"Huaaachinnn!" Rupanya debu-debu itu telah menempel, membuat hidungnya geli semacam digelitik. "Ihhh, gawat siaga tiga! Huaachhinn! Harusnya aku ikutin kata Jennie buat naruh boneka-boneka ini di lemari kaca!"
Velan mengelap ujung hidungnya dengan tisu yang dia ambil dari meja belajar. Dia melirik jam dinding, masih pukul enam kurang sepuluh. Masih ada banyak waktu untuk melakukan rutinitas yang dia lakukan setiap pagi sebelum berangkat sekolah.
"Absen dulu satu-satu!" Velan menaruh sembarangan tisu bekas di atas kasur, kemudian mengeluarkan buku kecil dari dalam laci meja. "Mulai dari Rally, oke ada. Terus, Inci? Mana yaaaaa? Oh, itu. Ya ampun kamu lucu banget sih? Comel mana Comel? Sip, hadir," gumamnya seraya tak lupa memberi tanda centang pada nama-nama boneka kelincinya hingga semua terabsen tanpa ada yang ketinggalan.
"Bagus, kesayanganku semua hadir. Berarti enggak ada yang hilang, yeay!" Velan tersenyum lebar, kemudian mengembalikan buku kecil ke tempat semula.
Setiap hari, gadis berusia tujuh belas tahun itu memang memiliki kebiasaan aneh. Sebelum berangkat sekolah, dia pasti menyempatkan diri untuk mengabsen satu demi satu boneka kelinci yang dia punya. Jumlahnya kalau dihitung tentu sangat berlimpah, belum lagi setiap bulan pasti akan bertambah dan terus bertambah. "Pas balik sekolah, Tuan kalian pasti bakal bilang ke Tante dan Om supaya kalian dibeliin rumah baru. Oke?"
"Velan! Minta tolong ikat rambut gue, dong!" Gadis lain muncul dari balik pintu kamar, rambutnya kusut dan tidak beraturan. "Cepetan ya, gue tunggu di kamar! Udahan dulu main dramanya sama boneka-boneka lo ituuu!" imbuhnya sebelum berlalu.
"Iyaa, sebentar lagi!"
Velan cepat-cepat mengayunkan langkah menuju kamar saudara sepupunya, Jennie. Rutinitas Velan di pagi hari selain menjadi penjaga boneka-boneka kelinci, dia juga seringkali membantu Jennie mengikat rambut dan menyeterika seragam gadis itu.
Velan tidak pernah menolak apabila Jennie menyuruhnya melakukan sesuatu, selagi itu positif dan dia mampu. Kehadirannya di rumah keluarga Jennie menjadi alasan kuat mengapa Velan bertekad akan selalu bersedia membantu gadis itu. Terhitung sudah lewat lima tahun Velan menumpang di sana. Semua kebutuhan dan kasih sayang yang dipaksa hilang dari dirinya ketika hidup seorang diri kini telah dia dapatkan dari lingkaran baru. Velan sadar apa yang harus dia lakukan sebagai 'pendatang'.
Kadang kala, Velan berpikir ingin segera membalas jasa-jasa mereka tapi bingung harus mulai dari mana. Dia belum punya apa-apa. Dia saja masih kelas sepuluh SMA. Pernah sekali dia mengonsultasikan masalah ini ke guru BK. Dan sesuai tebakannya, guru terkait hanya meminta Velan untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Kesuksesannya menggapai cita-cita tentu akan membuat Om, Tante, dan Jennie bangga. Sehingga mereka tidak merasa kecewa karena telah membiayai sekolah Velan selama ini.
Ah, dari sana Velan memutuskan untuk semakin tekun belajar.
Velan melihat kakak sepupunya telah duduk di meja rias. Tangan kiri Jennie memegang ponsel, sedang tangan kanannya sibuk memasukkan biskuit ke dalam mulut. "Mau diikat model gimana nih, Sis?" tanya Velan bak tukang salon profesional.
"Diikat tinggi aja, Vel," jawab Jennie. "Pakai poni, ya."
"Siap!"
Pertama-tama, Velan menyisir sejumput demi sejumput rambut Jennie hingga benar-benar rapi. Lalu, diikatnya perlahan menggunakan ikat rambut berwarna abu-abu. "Udah, selesai!"

KAMU SEDANG MEMBACA
[KASRA] Velandra
Novela Juvenil"Kak, gue jatuh cinta." "Bodo amat. Mau lo jatuh cinta atau jatuh miskin sekali pun, gue enggak peduli." "Kalau lo tahu siapa cowok yang gue taksir, lo enggak akan ngomong gitu." "Siapa emangnya?" "Lo." 🌺🌺🌺 [TIDAK DIPRIVATE, TAPI ALANGKAH BAIKNYA...