Jin Plot
Aku masih berfokus pada beberapa dokumen di depan ku dan sesekali melihat ke arah komputer. Ponsel ku sempat berdering beberapa kali, sela ku lelah, aku sempatkan untuk membuka pesan yang sudah banyak chat dengan nama MY SELF. Membaca terus begini hanya membuat ku tersenyum berulang kali. Pintu ruangan ku terbuka tanpa aba aba dari ku, Appa.
" Jin, bisa kah kau membantuku untuk bertemu klien sore ini. Appa sedang ada janji temu. "
" Baiklah, kirimkan aku alamat dan jam pertemuannya. Tapi tunggu siapa yang ku temui ? "
" Saera. "
" Apa? "
" Iya Saera adalah salah satu klien kita, dia iut mensponsori pekerjaan kita. "
' Oh Tuhan sejak kapan appa benar benar terobsesi dengan kehidupan ku. ' aku mulai kesal karena cara cara receh ini sangat kuno rasanya.
Appa meninggalkan ruangan ku, tanpa menunggu jawaban setuju dari ku.
Ponsel ku berdering, itu dari nomor yang tak terdaftar di ponsel ku. Aku mencoba menerima panggilannya.
" Jin sii. " itu Saera.
.
.
Aku mencari cari Saera di tengah keramaian. Aku sempat bingung ia mengulur pertemuan kami dan menentukan pertemuan di acara kembang api . Apa yang bisa di diskusikan di tempat ini. Aku terus mencari cari nya dan berulang kali memanggil, aku juga menelphone ponselnya tak di angkat. Aku memutuskan untuk pergi kembali ke parkiran, namun di satu sudut seperti ada rintihan kesakitan dan beberapa keributan di sana. Aku mencoba untuk mengintipnya. bukan kah itu Saera. Aku langsung menghampirinya dan menutup tubuh ringkihnya dengan jas yang ku pakai. Aku sempat melawan beberapa orang yang menyakitinya, sayangnya mereka langsung pergi. Aku menangkup kedua pipi Saera, sudut bibir nya terlihat berdarah dan bekas beberapa jari di wajah yang masih memerah. Saera terus menangis dengan getar di tubuhnya, Aku tau Saera begitu takut.
Aku mencoba mendekat pada Saera dan memeluknya perlahan.
" Semua akan baik baik saja. "
Tangan Saera memegang tanganku kuat, perlahan ia tertidur mungkin karena letih menangis. Aku menggendongnya ke mobil dan menidurkannya dijok mobil dan memberikan sandaran jok yang nyaman untuknya. Bagaimana bisa ada yang melakukan hal ini pada Saera, ku rasa tadi bukan perampokan tapi seperti penyerangan , siapa 2 lelaki yang tega melakukan ini pada Saera. Kenapa gadis ini selalu menjadi korban kejam. Tak selang berapa lama aku menanyakan informasi alamat Saera pada sekertaris ku. Aku mengantarnya pulang . Tampaknya mereka khawatir kecuali 3 saudara tirinya yang dulu pernah ku temui. Aku sedikit mencium kecurigaan pada mereka. Apakah orang orang itu suruhan mereka? Cih mereka pura pura peduli. Aku mulai menahan emosi ku saat itu .
" Eomma bisa tinggalkan aku bersama Jin, aku ingin bicara padanya. "
" Hm baik lah "
Aku tak tau hal apa yang ingin Saera bicarakan pada ku.
" Jin sii, aku tau kau mulai bertanya tanya siapa penyebab aku seperti ini, kau benar itu ulah mereka bertiga. "
Daebak, pernyataan Saera sempat membuat aku melongo tak percaya. Dasar para manusia sampah!
" Aku mohon jangan bereaksi apapun. Maafkan aku soal kejadian waktu itu, aku tau aku salah. Tapi aku malah melimpahkan semua kesalahan ku pada mu. Itu karena aku tak mau kau menjadi korban mereka, aku tau tak hanya mereka di sana, ada mata mata yang selalu mengikuti ku. Aku takut kau menjadi korban mereka. "
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM's ( Kim Seokjin, Kim Namjoon, Kim Taehyung)
FanfictionKisah kehidupan 3 bersaudara, dari keseharian dan percintaan. Akan kah ke tiga pria tampan ini bahagia dengan mendapatkan cintanya. #kimseokjin#jin#kimnamjoon#rm#kimtaehyung#v#minyoongi#suga#junghoseok#jhope#parkjimin#jimin#jeonjungkook#jungkook...