Chapter 14

39 2 0
                                    

Suara hiruk pikuk di  aula  kampus membuat kebisingan di telinga Taehyung,   pria yang memiliki mata hazel itu pergi dari kerumunan orang banyak yang sibuk gladi resik untuk konser besok.  Taehyung menenangkan diri di tempat yang sunyi sambil melihat bintang malam.  Taehyung menggerakkan tangannya yang tak lagi di gips,  tangannya lelah karena sedari pagi sampai malam ini ia terus berlatih untuk penampilannya besok. 

Sebuah soft drink muncul di hadapan Taehyung membuat kedua manik mata itu melihat ke arah si empunya jari lentik yang menawarkan minuman itu padanya. 

Loona mendudukan dirinya di samping Taehyung sambil menengguk soft drink nya sendiri. 

" Seharusnya kau tak lagi mengikuti ku, janjimu itukan kau akan merawatku setelah tangan ku sembuh. Sekarang ini sudah baik baik saja.  " ucap Taehyung sambil menunjukkan tangannya. 

Beberapa hari dengan sikap Loona yang super duper protektif terhadap Taehyung sebenarnya itu agak membuatnya nyaman,  tapi itu sangat mengganggu Taehyung karena perlakuan perlakuan lembut Loona yang tak pernah Taehyung rasakan sebelumnya.  Taehyung bahkan memilih untuk menjauh jika keluar kelas ia sudah mendapati Loona menunggu di daun pintu kelasnya. 

" Aku masih merasa punya tanggung jawab pada mu.  Bukan dokter kan yang meminta mu melepas gips itu,  tapi kau sendiri,  ada kemungkinan tangan mu setelah ini lebih parah,  karena terlalu keras kepala menggunakannya.  "

" Doa mu jelek sekali.  "

" Siapa yang meminta mu melepaskan itu.  Apakah konser ini lebih penting dari kesehatan mu sendiri.  " omel Loona menunjukkan wajah kesalnya pada Taehyung. 

Lucu nya. 

Nah ini yang membuat Taehyung merasa aneh di dekat Loona.  Sikapnya yang mengomel dengan di akhiri wajah nya yang lucu. 

" Kenapa kau selalu membuat ku khawatir.  Terakhir kali aku melihat kau malah memakai tangan mu itu dengan memainkan barble,  kau pikir tangan mu itu besi.  Hah.  Kau mau cacat dan membuat ku mengurusmu seuumur hidup.  " omel Loona

Taehyung malah tertawa melihat Loona kali ini. 

" Jika aku cacat kau akan bertanggung jawab mengurus ku seumur hidup bukan kah berarti kau bersedia menjadi budak ku seumur hidup. " Taehyung tertawa sambil mencubit pipi gembil Loona.

" YAK KIM TAEHYUNG! "

mendengar amarahnya kali ini,  Taehyung langsung meredam tawanya. 

" Aku tak sedang bercanda.  Apa kau senang membuat orang khawatir,  bahkan aku sampai tak tidur karena memikirkan kondisi mu.  " matanya kini berkaca kaca dan tak lama Loona malah pergi meninggalkan Taehyung.  

" Loona ah.  " panggil Taehyung sambil mengejar Loona namun Loona malah hilang di kerumunan orang banyak. 

Taehyung tak menyangka Loona akan  marah seperti itu.  Taehyung mencoba menelphone ponselnya namun Loona tak menerima panggilannya.

Loona ah,  mianhae
Read

.

Pagi ini Taehyung sudah memainkan keybordnya dan terus berlatih, seharusnya seberangnya sudah ada Loona teman mainnya nanti namun Loona belum menunjukkan batang hidungnya. Taehyung seperti tidak konsentrasi dengan latihannya, padahal tinggal 3 jam lagi konser sudah akan di mulai. 

" Taehyung ah kau baik baik saja ? " tanya Saera yang sebenarnya sudah bingung dengan sikap Taehyung dari semalam saat pulang ke rumah. 

" Hmm. "

" Kau yakin ? "

" Aku baik baik saja noona. "

" Baiklah, kau harus konsentrasi ya, Loona belum juga datang. Apa yang terjadi, padahal semalam ia bersemangat ingin datang cepat. " gerutu Saera sambil melihat jamnya 

KIM's ( Kim Seokjin,  Kim Namjoon,  Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang