Chapter 1

196 4 0
                                    

Pagi ini berjalan seperti biasanya, 3 bersaudara yang menyandang marga Kim itu duduk dalam diam saat sedang sarapan pagi, hanya suara sendok, garpu yang saling menggesek. Kim Seokjin si kakak tertua, Kim Namjoon si kakak tengah dan Kim Taehyung si adik.


Taehyung meletakan sepasang alat makannya itu di piring dengan rapi. Sedangkan Namjoon sudah pergi meninggalkan meja makan terlebih dulu.

" Apa kalian tidak bosan seperti ini terus selama 5 tahun? " ucap Taehyung selesai menengguk air putih

" Kau pikir hyung mau seperti ini. Aku sudah berusaha membuat komunikasi antara aku dan Namjoon, tapi sering kau lihat kan, bahkan menengok pada ku saja dia tak mau. Sudah lah jangan bahas ini lagi, mood ku jadi tidak enak. " ucap Jin lalu pergi meninggalkan taehyung sendiri.

Benar sudah hampir 5 tahun Jin dan Namjoon saling tak mengenal di rumah sendiri. Hal itu karena mereka menyukai seorang wanita yang sama yaitu Yoonhee, namun saat 5 tahun itu juga Yoonhee tak memilih siapa pun di antara Jin dan Namjoon. Yoonhee malah meninggalkan 2 bersaudara ini bertengkar karena memperebutkannya. Tampaknya Jin menyesal membuat situasi nya dengan Namjoon seperti ini, seharusnya Jin merelakan Yoonhee untuk Namjoon, berulang kali Jin mencoba untuk mengajak Namjoon duduk bersama untuk bicarakan masalah mereka, namun Namjoon mengacuhkannya begitu saja. Namun walau sikap Namjoon dingin seperti itu Jin tetap memantau Namjoon walau lewat orang orang suruhannya, takut takut Namjoon memiliki masalah dan enggan mengatakan kepadanya, setidaknya Jin sudah membantu walau lewat orang lain. Bukan hanya 2 bersaudara ini yang memiliki masa lalu yang menjengkelkan. Seorang Kim Taehyung yang sedang kuliah semester 4 saat ini pun punya masa kecil yang buruk.

Saat itu Taehyung dan Yerin sudah berteman sejak umur 4 tahun, cara perkenalan mereka pun unik, karena saat itu ayah Taehyung dan ayah Yerin sedang menjalankan kerjasama bisnis, pertemuan keluarga yang mempertemukan mereka. Taehyung sering menceritakan dirinya dan Yerin pada ibunya, bagi Taehyung selain Jimin sepupu nya, Yerinlah teman baiknya di sekolah. Pertemanan mereka benar benar dekat, di mana ada Yerin di situ ada Taehyung begitu pun sebaliknya. Namun saat itu keadaan perusahaan ayah Yerin kurang baik, Yerin pun tampak jarang bermain ke rumah Taehyung. Saat itu ibu Taehyung pun sedang sakit, itu yang membuat Taehyung menghabiskan harinya bersama ibunya. Kabar buruk pun datang, ibu Taehyung meninggal dunia, membuat seorang ayah dan ketiga puteranya sangat merasa kehilangan, terlebih Taehyung di usianya yang masih 14 tahun. Saat itu Yerin datang ke pemakaman dan mengatakan maaf pada Taehyung, kalau selama ini dia tau ibu Taehyung sudah lama sakit, tapi semua keluarga tidak mau membuat Taehyung menjadi khawatir, di usianya yang masih remaja seharusnya ia tak berpikir keras untuk kesembuhan ibunya, terlebih Taehyung memang sangat dekat dengan ibunya. Setelah pulang dari pemakaman, sudah hampir 4 hari Taehyung merajuk kesal dengan ayah dan hyungnya.

" Kenapa kalian tak memberitahu aku jika ibu sudah lama sakit? Setidaknya aku akan pakai waktu ku untuk bersama ibu terus. . " Taehyung berlari ke kamarnya dan membanting pintu dengan mata yang masih sembab.


Jin dan Namjoon berusaha membujuk Taehyung agar makan dan keluar dari kamar namun tak satu pun Taehyung dengar . Ayah Taehyung mengetuk pintu kamar Taehyung dan mencoba untuk membujuknya.

" Taehyung ah, keluar lah nak, kau tau Yerin akan pergi dan meninggalkan Korea. "

Tak butuh waktu lama Taehyung membuka pintu kamarnya. Ayahnya memeluk Taehyung, ia melihat wajah puteranya yang pucat.

" Appa, aku ingin ke rumah Yerin. "

" Baiklah, appa akan mengantar mu ke sana, tapi sebelum itu, kau harus makan. Eomma akan sedih jika kau seperti ini. Dengar Appa, kau tau alasan kami tak memberitahu mu jika eomma sakit, karena eomma dan kami takut kau khawatir dan tak fokus pada pelajaran mu. Kau mau memaafkan appa? " jelas ayahnya sambil menghapus air mata Taehyung.

Taehyung mengangguk menjawab pertanyaan ayahnya.


Saat ini Taehyung, ayahnya dan ke dua hyungnya berada di depan rumah Yerin, mereka semua turun dari mobil namun belum sampai di depan gerbang rumah Yerin. Ke empat pria itu menghentikan langkahnya, setelah mendengar percakapan keluarga Yerin.

" Kau mendengarkan eomma kan Yerin? Jangan pernah keluar rumah apalagi menemui Taehyung. "

" Ne eomma, aku tak akan menemui Taehyung. " ucap Yerin

" Lagi pula Yerin berteman dengan taehyung terpaksa kan karena dia kasian eomma, betulkan Yerin? " tanya Yeh Sue kakak Yerin.

" Iya, Taehyung tak memiliki teman saat itu, aku merasa kasian padanya. "

Ucapan Yerin saat itu membuat Taehyung berjalan mundur dan berlari ke mobil, di ikuti ayah dan hyungnya. Taehyung merasa terpukul dengan ucapan Yerin. Sejak saat itu lah pria manis itu mulai menunjukkan sikap dinginnya, Taehyung tak lagi mudah mempercayai siapa pun.


" Taehyung ah. " panggil Jimin yang berlari ke arah sepupunya itu.

" YAK..... kenapa kau masih terus berjalan padahal dari tadi aku panggil. " tangan Jimin memukul kepala Taehyung dengan buku yang sedang ia pegang.

" Sakit bodoh. " seru Taehyung dengan wajah cemberutnya.

" Salah mu sendiri. Akh sudah lah ayo kita makan aku sudah bosan mendengar Kyosu Choi. Membuat perut ku lapar. "

Setelah Taehyung dan Jimin mengambil makanan, mereka duduk di spot favorit mereka. Namun saat Taehyung duduk, seperti ada yang mengganjal, Taehyung menariknya namun sayangnya kalung yang sudah tak berbentuk itu manik maniknya bertaburan ke beda arah.

" YAK..... " seseorang tampak menghampiri Taehyung yang masih memegang beberapa manik manik kalung itu di tangannya.

" Kau apa kan kalung ku. " omel gadis itu pada taehyung.

" Siapa suruh meletakkan di sembarang tempat. " ucap Taehyung lalu membuang sisa kalung manik itu.

" YAK.... kau tak tau ka... " belum selesai gadis itu bicara Taehyung sudah memakai headphonenya.


Jimin sempat kesal dengan kelakuan taehyung yang masa bodo dengan tindakannya yang membuat keributan.

" Aku Jimin. " ucap jimin menenangkan wanita itu.

" Kang Loona. " ucapnya singkat.

" Maafkan dia, nanti kami akan menggantinya ya. "

" Kalung itu sangat berharga untuk ku, kau pikir bisa menggantinya. Lagi pula bukan kau yang seharusnya minta maaf, tapi dia. " ucap Loona menunjuk taehyung.

Taehyung merasa terganggu dengan pemandangan di depannya. Ia pergi meninggalkan keributan di depannya. Jimin mengejarnya dan melepas headphone taehyung.

" Kau gila ya, bukannya menyelesaikan masalah kau malah diam saja tadi, Kang Loona itu menyeramkan sekali ya. "

" Kang Loona?"

" Iya, wanita yang kau buat mengamuk tadi itu namanya Kang Loona."

" Sudahlah menguras tenaga saja mengurusin wanita seperti itu, aku pulang duluan. " lalu taehyung pergi meninggalkan Jimin sedangkan Jimin hanya menggeleng karena melihat tingkah taehyung.



Jin Spot.

Hari ini Taehyung meminta ku menjemputnya, walau dia terlihat dingin, taehyung masih pria kecil yang manja pada ku dan Namjoon. Mobil nya rusak jadi aku luangkan waktu ku utk menjemputnya Aku masuk kedalam universitas yang ku dambakan dulu, tapi sayangnya Appa meminta ku untuk kuliah di Oxford University. Aku berjalan sambil mencari cari batang hidung Kim Taehyung.

BRUKKK. Sebuah cake jatuh berantakan di lantai.

" YAK..... ! " seorang wanita mulai menunjukkan kemarahan nya pada ku.

"Kenapa kau menabrak ku ,kau lihat ini. " wanita itu duduk pasrah di depan cake yang sudah tak berbentuk.

" Mian, lagi pula kau juga seharusnya melihat aku sedang jalan kan. "

" YAK.... Kau ini sudah salah malah menyalahkan orang lain. "

Suaranya berhasil membuat pengang gendang telinga ku.

" Noona kau kenapa? "


Aku menoleh pada si pemilik suara, Taehyung.

" Cake ku jatuh gara gara pria ini. "


Taehyung melihat ku.

" Hyung, akh kau ini. "

" Kok aku? Dia yang menabrak ku duluan kok. "

" Hyung????? " tanya wanita itu melihat Taehyung.

" Iya noona, kenalkan dia hyung ku. Dan hyung kenalkan noona Saera adalah guru ektrakuler di sini. "

Aku sempat kesal karena uluran tangan ku hanya di balas dengan tatapan sinis dari Saera.

" Aku akan menggantinya. " lalu aku mengeluarkan dompet ku.

" Aku mau kau menggantinya dengan cake juga, SEKARANG!!!!! " seru Saera membesarkan matanya ke arah ku membuat Taehyung tersenyum jail pada ku.

" Di mana aku harus membelinya?"

" Pergi lah bersama ku, sebagai imbalan kalian juga harus mengantarku ke rumah, acaranya sudah mau di mulai. " gerutu Saera membuat Taehyung dan aku bingung.

Akhirnya kami mengantar Saera membeli cake ke sebuah toko cake.

" Tunggu di sini, jangan pergi kemana mana. " ucap Saera lalu turun dari mobil

" Memangnya siapa dia? Menyuruh ku seperti itu. "

" Salah mu sendiri hyung. Tapi percayalah noona orang yang baik hyung. "

" Baik apanya? Dari tadi mengomel terus. "

Sekitar 10 menit Saera kembali ke mobil dengan 1 box yang ia taruh rapi di pangkuannya.

" Ayo jalan. "

" YAK....Memang aku supir mu. "

" Kau ini sudah menjatuhkan cake ku, malah seperti itu, lagi pula aku tak meminta ganti rugi atas cake ini kan? Aku hanya ingin kau mengantarkan aku saja, cepat lah, aku sudah terlambat. "

Aku malas bertengkar dengan wanita bawel ini, aku pun melajukan mobil ku ke alamat yang ia sebutkan.

" Memang kenapa dengan mobil noona? " tanya Taehyung sambil memajukan diri nya hingga posisi kepalanya berada di tengah tengah kami.

" Kemarin aku kecelakaan, jadi mobil ku masuk bengkel. "

" Hah kecelakaan? Lalu noona baik baik saja kan? "

" Syukur nya aku tak apa apa. "

Aku hanya diam saja mendengar percakapan mereka berdua, persis seperti seorang supir yang mendengar majikannya berbicara.


Setelah sampai ke alamat tujuan, Saera lalu pergi setelah mengucapkan terima kasih dengan senyumnya. Ternyata si bawel itu memiliki senyum yang manis juga.


KIM's ( Kim Seokjin,  Kim Namjoon,  Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang