Lima

57.6K 4.3K 312
                                    

🚫 Plagiator, minggir deh 🚫

Berita Hera, sang anak baru yang berangkat bersama empat saudara tampan yang menjadi most wanted disekolah membuat seluruh atensi warga sekolah seakan berpusat pada dirinya. Sebenarnya ini semua ulah para abangnya, apalagi Jin yang ngotot supaya gadis itu berangkat bersama abangnya yang lain. Semua orang mengagumi empat saudara itu, dan kehadirannya ditengah-tengah mereka cukup merusak suasana pagi itu.

Namun bukan Hera namanya kalau dia tidak menghiraukan bisik-bisik netijen yang menusuk itu. Gadis itu dengan cueknya terus berjalan disamping Jeykey yang tengah merangkulnya erat.

“Lo sekelas gak sama si Jeykey?”tanya Tae ketika berhenti didepan kelas Jeykey, 10 IPS 1.

“Gue ngambil kelas bahasa bang. 10 Bahasa 2 kelas gue.”jawab Hera membuat para abang mengangguk lalu kembali berjalan menuju kelas Hera.

“Lu ko ikut lagi si Jek.”celetuk Jhope melihat Jeykey yang ikut kembali. Bukannya masuk ke kelasnya yang jelas-jelas sudah terlewat tadi.

“Memastikan. Ada yang bening-bening gak dikelasannya dia.” Jeykey terkekeh. “Kan mayan kalo dipepet.”

Para abang yang pagi itu masih merasa waras memilih tidak menanggapi ucapan Jeykey. Mereka memilih menebar pesona pada dede gemash yang menatapnya dengan binaran kagum yang tak berusaha ditutupi. Hingga sosok perempuan berpakaian seragam ketat dan wajah menor menghadang mereka.

Hera yang awalnya bingung langsung ber-oh ria saat Jimin bergerak merangkul perempuan itu mesra.

“Morning, babe.” Perempuan dengan bibir merah itu mengecup pipi Jimin dihadapan banyak orang. Hera meringis sendiri membayangkan pipi abangnya terdapat bercak kemerahan bekas lipstik. Yang untungnya tidak ada.

“Morning.” Jimin membalas dengan mesra dibarengi senyuman malaikatnya.

Diam-diam Hera melirik para abang yang tak merasa terganggu dengan perempuan ini. Yang itu berarti kalau perempuan ini cukup dekat dengan abangnya ini. Padahal dia aja merasa risih berhenti tengah jalan begini.

Udah mana tatapan perhatian tertuju padanya semua lagi. Semakin membuatnya ingin segera pergi dari sini.

“Bang. Gue ke kelas duluan deh.”ujar Hera mengehentikan lovey dovey pasangan dihadapannya.

“Ayuk kita anter lagi.”sahut Jimin membuat pacarnya itu merengut.

“Babe, dia siapa? Ko kamu sama yang lain nganterin dia sampe ke kelas sih?”

Perempuan itu menatapnya menilai dari atas hingga bawah.

Hera baru saja ingin bicara ketika Jeykey meraih tangannya lalu menarik gadis itu mundur. Menutupinya dari tatapan merendahkan dari pacar jimin itu.

“Dia tetangga gue. Ada masalah sama itu?”jawab Jeykey lugas membuat wanita itu salah tingkah.

Yang ini rencana Suga supaya para abangnya tidak mengakui Hera sebagai adiknya untuk membuat gadis itu nyaman juga. Mereka juga hanya segelintir orang yang mengetahui mereka, para abang bersaudara satu sama lainnya. Sebagian besar orang melihatnya hanya sebagai teman nongkrong saja, dan para saudara itupun mensyukuri hal itu.

Jimin yang menyadari kekesalan adik laki-lakinya itu berusaha menengahi. “Ohiya Ra, ini pacar gue. Yerin.” Jimin beralih menatap pacarnya. “Kenalin by, dia tetangganya Jeykey. Hera.”

Hera hanya mengangguk tanpa berusaha tersenyum formalitas. Gadis itu menatap Jeykey, Tae, dan Jhope. “Gue duluan aja ya. Gaenak ngalangin jalan kayak gini.”

Jhope bergerak mendekati Hera. “Ayuk kita anterin lagi.”

Hera mencegah tangan Jhope yang hendak meraih tangannya. Gadis itu menunjukan pegangan tangannya dengan Jeykey. “Gue dianterin Bang Jek ajalah ya. Kalian kan lantai atas. Capek bulak-balik, jadi mending gausah lah.”

Possessive Brother - BTS  [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang