Empatbelas

45.5K 3.7K 288
                                    

🚫Plagiator minggir🚫

Lagi-lagi Hera mendengus kesal untuk yang kesekian kalinya. Dia pikir cukup empat abangnya itu merecoki dirinya disekolah. Namun seolah belum cukup merecokinya, ketika bel pulang sekolah dia mendapat pesan dari Rapmon bahwa pria itu sudah menunggunya daritadi dibawah.

Musibah.

Tentu saja hal itu musibah besar baginya. Rapmon. Abangnya yang tampan itu menjemputnya disaat namanya membuat skandal dengan pria yang cukup berpengaruh disekolah. Jimin, Tae, Jeykey, Jhope, dan juga Sehun. Tapi sekarang dia harus merelakan dirinya membuat skandal lagi dengan Rapmon.

Gadis itu langsung melesat setelah mendapat pesan itu. Tanpa memedulikan lautan manusia yang juga berdesak-desakan keluar, Hera berhasil menyalip sana-sini.
Matanya menyipit ketika parkiran penuh jutaan manusia dengan tidak wajar. Parkiran memang biasanya jam segini ramai. Namun saat ini sangat-sangat terlihat tidak wajar mengingat sebagian penghuninya adalah perempuan dengan seragam ketat dan make up full face.

Hera menggulung seragam kemeja putih lengan pendeknya. Gadis itu membenarkan ikatan rambutnya dengan cepolan tinggi.
Gadis itu baru saja ingin menyerobot masuk kesana ketika sebuah lengan menahannya.

“Hera.”

Gadis itu menoleh dan tersenyum tipis saat Sehun mencekalnya dengan senyuman lebar yang terlihat tidak cocok diwajah dinginnya.

“Kenapa Hun?”

“Lo marah sama gue?”

Hera melepaskan genggaman Sehun dilengannya dengan pelan.

“Enggak. Kenapa lo mikir kayak gitu?”

Wajah Sehun mendadak muram memandangi tangan yang tadi dilepasnya oleh Hera. “Ya gitu. Semalem gue ngajak lo makan bareng dikantin, tapi gue tunggu dari awal ampe akhir lo gak dateng-dateng. Gue sampe nyamperin lo ke kelas, tapi katanya lo dibawa sama Tae Jimin. Semalem jua gue nelpon lo pas lo mau tidur, dan lo diem aja. Tadi juga pas gue nawarin jadi anggota osis lo nolak dan kelihatan marah.”

Hera terdiam dengan wajah cengonya.

“Jujur deh. Lo pasti marah kan sama gue?”

“Kapan?”

“Ha?” Sehun mengernyit bingung.

“Kapan lo ngirim pesan buat makan bareng dikantin?”

Dahi Sehun mengernyit. Jelas-jelas semalam dia mengechat gadis itu. Bahkan menelponnnya meskipun tak ada suara.

“Semalem. Lo... gak merasa?”

Rangkaian kejadian yang membuat aneh abangnya seakan tersambung dengan hal ini. Hera terdiam cukup lama sebelum suara salah satu abangnya berkumandang dibarengi dengan lengan yang menggelayuti bahunya.

“Lama banget sih. Gatau gue udah lumutan?”

Hera menoleh. Menatap tajam Rapmon yang terlihat lebih fresh dan tampan saat ini.

“Abangnya Hera?”

Mata Rapmon menelusuri penampilan Sehun dari atas sampai bawah. “Lo siapa?”

Sehun tersenyum lalu menyodorkan tangannya. “Saya Sehun. Teman dekat Hera sekaligus ketua osis disini.”

Hera mengernyit. Teman dekat? Yang benar saja! Lagipula apa-apaan itu kalimat yang menyiratkan kebanggaan atas status ketua osisnya.

Tanpa membalas jabatan Sehun, Rapmon hanya mengangguk. Mata pria itu menatap empat saudara lainnya yang baru saja datang dan sudah berganti pakaian dengan pakaian santai.

Possessive Brother - BTS  [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang