Enam

52.8K 4.1K 304
                                    

🚫 Lapak anti plagiator 🚫

Hera terkekeh mendapati vidio lucu diponselnya. Gadis itu sesekali terbahak sembari memukul meja tempat duduknya.

Mengabaikan beberapa orang yang terang-terangan menatapnya sebal, gadis itu tetap pada tempatnya terbahak-bahak seolah hanya dia sendiri di kelasnya saat itu. Berita tentang putusnya Yerin dan Jimin sedang menjadi topik pembicaraan hangat-hangatnya. Semua orang membicarakan hal itu. Dan tentu saja namanya juga sesekali dibawa karena dituduh sebagai orang ketiga dari pasangan ter-kontoversial itu.

Tawa gadis itu seketika lenyap saat seseorang menarik paksa earphonenya. Hera terdiam sebentar sebelum mendongak menatap tiga kakak kelas tengah berkacak pinggang menatapnya tajam.

“Ada urusan apa lo kemari? Ini bukan kelasnya Jeykey, apalagi Bang Jimin.”ujar Hera sembari melirik suasana kelas yang mendadak hening. Seluruh temannya menatapnya was-was.

“Gue pengen ketemu sama lo. Pengen ngeliat, kelas mana sih si pelakor yang ngancurin hubungan gue sama Jimin.”jawab Yerin songong.

Kini terdengar bisik-bisik yang seolah mempertanyakan kebenaran dari omongan Yerin. Semua orang menuduhnya jadi pelakor hubungan perempuan ini dengan abangnya, dan Hera justru tertawa menanggapinya.

“Udah kan? Silahkan keluar.” Gadis itu bersiap memakai kembali earphonenya. “Lo ganggu acara gue.”

Tangan Umji bergerak cepat meraih earphone Hera lalu dibantingnya hingga membuat suasana hening kembali. Hera yang melihatnya hanya terdiam. Namun aura yang dikeluarkan gadis itu nampak berbeda dengan sebelumnya.

“Lo tau itu earphone ori ya. Anti kw-kw kayak oplosan badan lo itu.”

“SIALANN LO!!” Tangan Enha bergerak ingin meraih rambutnya sebelum Hera mengelak dan berdiri dengan gaya anggunnya.

“Kalian ganggu kelasan orang tau gak sih?”ucap Hera sembari menatap teman-temannya yang mulai menjaga jarak dari keributan ini.

Yerin menatap Hera tajam. “Lo Cuma tetangganya Jeykey.” Jarinya mendorong bahu Hera kasar. “Jadi jangan ngarep deh bisa deket sama Jimin dan kawan-kawannya.”

“Ah, apa jangan-jangan lo jual badan lo lagi sama mereka, makanya mereka jadi deket sama lo?”tanya Umji disambut tawa oleh Yerin dan Enha.

“Jual badan? Yang bener aja. Depan belakang rata kayak triplek. Bahkan mas-mas depan komplek gue juga ogah kali kalo disodorin.”jawab Enha yang lagi-lagi dibalas tawa oleh mereka.

Hera yang merasa kupingnya mulai memanas menjawab. “Udahan ngocehnya? Udah belom? Kuping gue berdenging nih.” Gadis itu mengusap telinganya. “Omongan makhluk halus kayak lo pada gak terdeteksi sama kuping manusia gue.”lanjutnya songong membuat Yerin yang tak sadar langsung melayangkan tangannya. Bersiap menampar Hera sebelum tangan seseorang menahannya.

“Kalian udah jadi kakel. Masih aja ngelakuin bullying kayak gini.”ujar Sehun santai lalu menyentak tangan Yerin kasar. “Gue bisa aja loh ngelaporin kelakuan biadab kalian ke kepsek. Terus nanti kalian di skors deh.”

Yerin, Umji dan Enha mendesis kesal mendapati Sehun, sang Ketua Osis yang datang mengganggu acaranya untuk memberi pelajaran pada Hera.

“Waw, hebat banget lo anak baru udah ngejerat banyak cowok disini.” Yerin menyeletuk seolah tak ingin kalah. “Jhope, Jimin, Tae , Jeykey, dan sekarang Sehun. Dibayar berapa sih lo?”

Hera terdiam sebelum tertawa. Mulanya pelan, namun makin lama makin besar membuat orang bertanya-tanya melihat tingkahnya.

“Dibayar berapa?” Hera kembali tertawa. “Lo tau? Gue bahkan gak kenal ini cowok siapa.”ujarnya sembari menunjuk Sehun yang terlihat tak percaya.

Hera melangkah mendekat Yerin lalu diraihnya sejumput rambut wanita itu. “Lo pikir gue sama kayak lo?” Hera mendengus. “Murahan. Cabe. Pengecut. Penggoda. Sok penguasa. Korban PHP. Manja. Jablay. Lonte. Bodoh. Otak udang. Sok segalanya. Dan yang lebih parah, Bego.”

Suasana makin memanas saat Hera mengatakan hal kurang ajar itu. Yerin memerah ditempatnya namun tak sanggup berkata-kata.

“Apa yang mau dibanggain dari lo coba?” Hera menatap Yerin dari atas sampai bawah dengan pandangan meremehkan. “Gaada. Kecuali dada sama pantat lo itu.”

Hera mundur selangkah lalu bersedekap. “Bahkan gue meragukan kalo itu asli.” Gadis itu berbisik namun dengan suara besar. “Dada lo apain ampe jumbo begitu? Oplas? Apa bantuan cowok?”

Merasa cukup, gadis itu meraih ponselnya lalu mengantonginya. Sebelum keluar, Hera menyampatkan diri mengelap bibir menor Yerin lalu dipeperkannya ke seragam mini perempuan itu.

“Lain kali ngaca kalo mau ngomong sesuatu. Lo ngomongin orang apa ngomongin diri sendiri?”ujarnya terakhir lalu gadis itu keluar.

Meninggalkan satu kelas dan Sehun yang menatap kepergiannya dengan penuh arti. Namun satu yang dapat dipastikan oleh satu kelas itu.

Jangan ganggu Hera atau kalian bernasib sama kayak Yerin.

♤ ♤ ♤

-Tbc 🦁

Dont forget VOMMENT 🐑

Dont forget VOMMENT 🐑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


YOKK MAMPIR YOKKK

Possessive Brother - BTS  [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang