Duabelas

45.9K 3.6K 141
                                    

🚫Plagiator minggat🚫

Maknae line menatap keempat abangnya dengan pandangan meyakinkan. Mereka semua sedang berkumpul di kamar abang tertua, Jin. Membentuk lingkaran dengan wajah serius serta kerutan-kerutan diwajah mereka. Persis ketika sedang meeting dikantor. Mungkin ini yang dirasakan Rapmon sekarang. Tiga pria termuda itu baru saja memberitahu mereka tentang apa yang baru dilihatnya dari ponsel Hera.

Siaga satu.

Mereka langsung mengadakan rapat dadakan ketika abangnya sudah pulang semua. Pagi-pagi buta mereka merelakan tidur nyenyaknya untuk mendengar berita itu. Yah, semua demi adik gembulnya.

Berita Hera yang didekati Sehun membuat para abang meradang kesal. Memang mereka tak menampik bahwa penampilan adiknya ini sangat-sangat-sangat cantik dan mempesona. Dan itulah yang membuat mereka kesal. Adiknya cantik. Pasti banyak cowok yang menyukainya. Termasuk satu manusia yang sudah terdeteksi ini.

Nama Sehun masuk ke dalam blacklist tujuh pria itu. Wajahnya pun sudah disimpan baik-baik oleh mereka.

“Gak ganteng.”komentar Jin saat tiga orang itu menunjukan foto yang didapat dari hasil investigasi mereka.

“Tampang-tampang fakboi. Pasti mirip lu nih Jim.”sahut Suga pedas membuat Jimin merapatkan bibirnya sebal. Memang abangnya satu itu kalau punya mulut suka sekali menistakan orang.

“Gue udah liat secara live tampangnya.” Rapmom bersuara membuat perhatian langsung tertuju kearahnya.

“Dia yang nganterin Hera pulang kemaren kan?”

Deg.

Jimin, Tae dan Jeykey memucat mendengar ucapan Rapmon. Mereka saling lirik sebelum menelan ludahnya susah payah. Berusaha tenang, mereka kembali mendengarkan apa yang diucapkan Rapmon.

“Pulang kemaren?” JHoppe mengernyit.

“Maksudnya?”sahut Jin penasaran.

Rapmon menatap bingung Jhope, Jin dan Suga yang ternyata tak tahu apapun. Pria itu melirik Jimin, Tae dan Jeykey yang menggeleng samar menatapnya mohon.
“Lo gak tau?”

Jhope, Jin dan Suga kompak menggeleng membuat Rapmon mendesah bingung.

“Kemaren gue kan full day dirumah. Pagi-pagi jam sepuluh, Hera pulang kerumah.” Rapmon menatap saudaranya satu per satu. “Katanya dia pulang ngambil buku pr yang ketinggalan. Dan pas gue samperin keluar, dia dianterin sama nih cowok.” Rapmon menunjuk foto itu dengan dagunya.

Tak lama setelah Rapmon selesai bercerita, para abang kompak menoleh ke tiga pria termuda yang kebetulan duduk bersampingan. Mereka yang ditatap hanya bergerak kikuk sembari tersenyum canggung.

“K-kenapa liat kita?” Jeykey bersuara sambil menggaruk rambutnya tak gatal.

“Kalian kemana aja sampe Hera dianterin Sehun gitu?”tanya Jin bingung.

“Kita berperan sebagai tetangga, right?” Tae berkata.

“Dan Hera juga mendalami perannya sebagai tetangga yang tidak merepotkan tetangga lainnya.”sahut Jimin membuat tiga pria itu mengangguk mengiyakan.

Terdiam sebentar sebelum akhirnya Suga mengangguk menerima alasan masuk akal adiknya itu. “Jadi gara-gara kemarin itu Sehun jadi deket sama Hera?”

Maknae line mengangguk kompak. Sedangkan para abang mendesah pusing.

“Jadi gimana bang? Sehun ngajakin Hera makan bareng dikantin.”tanya Tae mengembalikan ke topik awal.

“Dan gue rasa Hera gabakal nolak karena dia juga belum ada temen disana.”lanjut Jimin lagi-lagi disambut dengan anggukan oleh para abang.

Mereka terdiam sembari mendecak pusing. Sekitar sepuluh menit ketujuh saudara itu hanya terdiam memikirkan cara selanjutnya untuk mencegah pdkt Sehun pada adiknya.

“Gue tau.” Mereka bertujuh langsung mendekat kearah Jin yang langsung berbisik dengan senyum liciknya.

-Tbc 🐳

Dont forget VOMMENT 🐾

Dont forget VOMMENT 🐾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


RAMEINNN DISEBELAH

Possessive Brother - BTS  [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang