Sebelas

46.9K 3.9K 342
                                    

🚫Plagiator minggir🚫

"Dia bukan pacar gue. Gue gak punya pacar. Tadi itu temennya pacar baru Jeka."jelasnya membuat Hera mengernyit bingung namun tak urung mengangguk.

Gadis itu tak memberikan reaksi apapun selain mengangguk. Karena jujur, dia tak mengira abangnya itu akan menjelaskan itu padanya.

"Kenapa bang?"tanya Hera kikuk saat Tae menatapnya lekat seolah menunggu reaksinya.

Tae mendengus lalu merebahkan tubuhnya dengan menjadikan paha Hera bantal. "Lo tadi istirahat kemana? Gue samperin kok gaada? Kata temen lu, lu dihukum sama Bu Krystal?"

Dengan jantung yang hampir copot ditempatnya, Hera menjawab berusaha santai. "Huum. Gue disuruh pulang ngambil buku tugas yang ketinggalan dirumah."

Tangan Tae mengagetinya dengan memainkan rambut panjangnya yang terjuntai. "Dianterin siapa?"

"Sehun."

"Ketos cupu itu?" Hera terkekeh sambil mengangguk.

"Kenapa gak minta gue anterin aja?"

"Dan bikin nama gue trending lagi gara-gara ketauan boncengan sama lo? Thanks deh."


Tae mengerucutkam bibirnya. "Kan kalo sama si cupu itu juga bisa kena gosip. Kenapa lo lebih milih dia daripada gue?"

Hera yang merasa gemas dengan abang satunya ini, manyubit pipi Tae kencang.
"Pamor lo jauh lebih high daripada dia. Jadi gue milih dia aja yang fansnya lebih dikit daripada fans lo." Gadis itu terkekeh. "Jadi kalau fansnya Sehun mau labrak gue, gue labrak balik. Gak kayak fans lo yang bejibun itu."

Tae mendengus namun tak urung tertawa mendengar jawabannya.

"Akhirnya lo menyadari kalo abang lo ini terkenal kegantengannya."ujar Tae seraya menyiris rambutnya dengan jari.


Hera berlagak mau muntah mendengar ucapan pria itu. Membuat Tae yang melihatnya langsung mengelitikinya iseng.

"Hahahaha ampunn!!!" Tawa Hera begitu membahana dikamarnya. Gadis itu berusaha menghindari tangan gesit Tae yang mengelitikinya tanpa ampun. Sampai akhirnya kaki Tae tak sengaja menyenggol kuat kakinya membuatnya langsung meringis tak tertahankan.

"Kenapa?" Tae langsung panik sambil memegang bahunya. Pria itu menatap wajah Hera yang lagi-lagi meggeleng.

"Jujur, Ra. Gue gak suka kalo lo kayak gini."ujar Tae memperingati. Pria itu sebenarnya sudah menyadari dari bawah. Namun pria itu memilih diam karena adiknya pun keras kepala tidak menjawab.

"Gak apa-apa bang."

Tae tak mengindahkan omongan Hera. Pria itu mengecek pergelangan kaki Hera yang ternyata membiru. "Gue panggil Jimin atau Jeka dulu yang lebih ngerti."

Dan setelahnya Tae langsung ngacir keluar tanpa medulikannya yang berteriak memanggil nama pria itu. Gadis itu mendesah sembari menyandarkan tubuhnya dikepala ranjang. Tak butuh waktu lama hingga Tae kembali diikuti Jimin dan Jeykey. Dilihatnya Jeykey yang membawa sebaskom air dengan handuk kecilnya

"Lo bilang gak apa-apa ternyata ampe biru gini."dumel Jeykey kesal melihat pergelangannya. Tiga pria itu langsung mengelilinginya dengan Jeykey yang berada di kakinya.

Possessive Brother - BTS  [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang