Delapan

47.9K 4.1K 240
                                    

🚫Anti plagiator🚫

"MANAA TUGAS KAMUU HERAA?!!"

"Ga bawa, bu."

"BILANG AJA BELUM DIKERJAIN, BUKAN GAK BAWA!!"

Hera yang semula menunduk memberanikan menatap lawan bicaranya ini. Dia mendesis kesal sebelum melirik kesekitar. Melihat teman-temannya yang sudah pucat mendengar teriakan guru muda ini yang tidak ada habis-habisnya.

Krystal Jung.

Guru muda dan cantik yang jadi imcaran guru-guru lainnya. Namun tidak pada murid yang justru meneguk ludah jika berhadapan dengannya.

"Enggak bu! Saya beneran gak bawa."elak Hera sambil meyakinkan wanita muda dihadapannya ini.

"Oiya, kalau gitu kamu pulang ambil bukunya!!"suruh Bu Krystal sambil senyum miring menantang muridnya ini.

Hera membelalak tidak percaya. "Ta-tapi bu rumah sa—"

"Bilang aja kamu belum ngerjain!"tukas Ms.Krystal yang lagi-lagi membuat Hera kesal.

"Fine! Saya ambil sekarang."sahut Hera yang langsung membuat lawan bicaranya itu tersenyum menang.

"Okey! Istirahat pertama, buku itu diatas meja saya."

Tanpa perlawanan Hera langsung pergi gitu aja dari kelas tak memedulikan guru itu yang masih mencak-mencak ditempatnya.

Hera mendesis kesal ketika dari tadi taksi yang ditunggunya tidak ada sama sekali. Sesekali dia melirik jam tangannya. Memastikan dia masih punya waktu untuk mengumpulkan tugas ke guru macan itu.

Jika kalian berpikir kenapa Hera tidak meminta bantuan para abangnya. Itu karena dia enggak mau ngerepotin abang-abangnya itu. Apalagi kalo ditambah ada anak-anak yang melihatnya. Mungkin trending topic yang hampir mereda ini kembali boom!

Hera mendecak kesal sebelum matanya membulat melihat angkutan umum yang memang kearah rumahnya.

Tanpa pikir panjang Hera berlari. Berniat mengejar angkot itu sebelum tangannya ditahan oleh seseorang. Gadis itu langsung menoleh. Matanya menatap Sehun tajam.
“Lo gila ya? Gue udah nunggu tu angkot disini lama. Dan dengan kurang ajarnya lo nahan gue.”omel Hera tanpa memedulikan fakta bahwa dia belum tau sama sekali nama Sehun.

“Nama gue Sehun.” Ujar sehun tak nyambung membuat Hera menyentak tangannya kasar.

“Gak nanya. Bego.” Hera langsung berbalik begitu saja disaat lagi-lagi Sehun menahan lengannya.

“Lo mau kemana emangnya? Gue anter aja gimana?”tawar Sehun mendadak membuat Hera menatap pria itu. Hera terdiam memikirkan keuntungan yang dia dapat kalau dia nebeng dengan Sehun. Masa bodoh dengan gosip yang akan menimpanya setelah itu. Padahal masalah dengan Yerin pun belum mereda, ditambah dengan Sehun yang nantinya akan membuatnya kembali jadi trending. Tapi kali ini dia butuh.

Alhasil, Kini Hera sudah duduk dengan gusar dibelakang jok motor Sehun.

“Lo naek motor lama banget deh.”ujar Hera teriak pada Sehun yang fokus mengendarai didepannya.

Possessive Brother - BTS  [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang