"fi,lo bawa mobil sendiri,bisa kan?"Tanya Chaca yang tiba-tiba duduk di kursi kosong samping steffi sambil mengambil selembar roti dan mengolesnya dengan selai coklat.
"Emang nya lo gak mau sekolah?"Steffi bertanya keheranan. Karena tak biasanya chaca menyuruh steffi meyetir mobil sendiri.
"Gue berangkat bareng rafa"Jawab Chaca santai. Jawaban dari Chaca itu mengundang tatapan tak percaya dari steffi.
"Sumpah demi apa lo? Lo jadian ya kak sama kak rafa?"
"Sembarangan lo,gue pergi"Ucap Chaca sambil mengacak rambut coklat steffi.
"Kak chaaaa!!!"
"Kenapa sih fi, pagi-pagi gini udah ribut aja"Liza datang dari arah dapur sambil membawa nasi goreng dan meletakkannya di atas meja makan.
"Chaca tuh nyebelin"Ujar Steffi dengan mulut yang cemberut.
"Eh mending lo panggil si chaca,suruh turun buruan. Udah siang gini"Perintah liza.
"Chaca udah berangkat kelesss"
"Terus kalo chaca udah berangkat lu ngapain cantikk disini?"Tanya Liza Kepada Steffi.
"Sarapan lah kakakku,yakali gue lagi gali kuburan buat lo."Ucap Steffi yang di hadiahi jitakan kecil oleh liza.
"Lo berangkat sama siapa emangnya?"
"Gue bawa mobil. Si Chaca bareng Rafa"Jelas steffi sambil memasukkan sesendok nasi goreng kedalam bibir tipis-nya.
"Gue anter aja. Bahaya kalo tu mobil lo yang bawa. Nanti yang ada itu mobil ancur"Ucap Liza.
-o0o-
Pagi ini seluruh siswa dan siswi SMA gemilang di gemparkan dengan kedatangan kedua orang yang terkenal di SMA gemilang. Rafa dan Chaca. Rafa dan Chaca datang bersamaan ke sekolah. Setelah memarkirkan motornya di parkiran,Rafa dan Chaca berjalan bersamaan menuju kelas XI A³.
Sesampainya di depan kelas chaca,Rafa langsung pamitan menuju kelasnya.
"Gue duluan ya"Ucap Rafa sambil mengacak pelan rambut hitam chaca.
Chaca mengangguk samar,"Hati-hati".
Chaca melangkahkan kakinya kedalam kelas. Baru saja duduk di bangku-nya. Chaca langsung di serbu oleh banyaknya pertanyaan yang di lontarkan oleh teman-temannya.
"Cha,lo jadian ya sama kak rafa?"Tanya seseorang dari samping kiri chaca. Ya itu adalah Vanya.
"Gak ah"Jawab Chaca sekenanya.
"Udah sih ngaku aja lo,dari kemaren gue perhatiin lo bareng-bareng sama rafa mulu"Desak Riri yang datang dari arah depan.
"Itu gak sengaja elahh"Jawab Chaca yang merasa terganggu oleh pertanyaan kedua teman-nya itu.
"Kayaknya gue har---"Ucapan Vanya terpotong dengan suara bel yang menggema di seluruh penjuru SMA gemilang. Bel pertanda kelas akan segera di mulai.
Mendengar itu,membuat riri dan vanya kembali ke meja nya masing-masing."Semalem lo dari mana sama rafa?"
"Astaghfirullah,Gue kira lo tidur lyn"Chaca terlonjak kaget karena sedari ia datang tadi yang ia lihat Olyn hanya melipat kedua tangannya dan tidur menghadap kearah tembok. Lagi. Yang membuat chaca terkejut adalah pertanyaan dari Olyn. Dari mana ia tahu bahwa semalam ia pergi bersama dengan rafa. Seingat nya ia tak memberitahu steffi tentang itu dan juga dari selesai solat Maghrib ia tak melihat steffi keluar kamar. "Rafa? Hah? Lo ngaco ya. Gue semalem dirumah doang"Jawab Chaca berusaha sesantai mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINESHA
Teen FictionApa yang akan terjadi jika di sebuah hubungan sering terjadi perselisihan paham? Namun tak sanggup untuk melepaskan. Pilihannya hanya dua , Pertahankan atau lepaskan! Rafa-Chaca