Kesekian Kalinya

20 5 0
                                    

Kejadian di kantin tadi membuat Chaca sangat marah kepada Olyn. Sudah Chaca bilang diawal bahwa Olyn adalah seorang yang tidak bisa menjaga rahasia. Chaca menyesal karena mulutnya tak bisa untuk tidak keceplosan.

Chaca malu. Ia sangatlah malu. Ia tidak siap jika harus bertemu bahkan bertatap mata dengan Rafa.

Ah ini semua gara-gara Olyn. Catat! Gara-gara Olyn.

Disini Chaca berada sekarang. Taman belakang sekolah. Karena hanya disini ia bisa menemukan ketenangan.

Melihat kehadiran Olyn,Chaca langsung beranjak dari kursinya dan berniat untuk pergi.

"Cha,maapin gue elahh"Bujuk Olyn sambil memegang kedua tangan Chaca. Namun Chaca tak menyahut walaupun hanya satu kata.
"Cha,Ayolah maapin gue,ntar gue beliin boneka hellokitty yang super super super duper jumblo deh,yayayaya"Lanjut Olyn memasang wajah sok-imut di hadapan chaca.

Namun Chaca tetap lah Chaca. Tetap diam seribu bahasa. Ia masih jengkel melihat sahabatnya ini.

"Gue tambahin coklat yang 1kg itu deh,ya"Olyn masih tak menyerah untuk membujuk Chaca. Ya walaupun Olyn sebenarnya tahu jika itu sangat susah.

"Ahh iya,Sama novel 10,ya mau ya. Maapin gue ya"

"Janji lo ya?"Ucap Chaca tiba-tiba yang membuat Olyn tersenyum.

"Ah dasar tai lo,giliran yang begini aja mau"

"Yaudah gue ngambek lagi sama lo"Ketus Chaca.

"Iya deh iya basing lo,asal jangan marah ke gue"Pasrah Chaca.

"Tapi ya lyn,sumpah gue malu banget kalo harus ketemu smaa rafa"Chaca mengemukakan rasa malu-nya kepada Olyn.

"Yaelah santai lah,si ketubas juga tadi santai aja pas gue ngumumin begituan"

"Tapi gue malu"

"Pake helm aja biar ga malu"

"Syialan lo!"

-o0o-

Steffi kesal menunggu seorang diri dihalte. Chaca tadi izin untuk jalan bersama Rafa. Olyn sudah pulang bersama Dylan. Dan baru saja Maura pergi meninggalkan nya bersama Putra.

Steffi mengumpat kesal ke nomor handphone Liza yang tidak aktif. Jika liza tadi pagi memperbolehkan nya membawa mobil pasti ia tak akan menunggu di halte ini sendiri.

Berkali-kali ia mencoba menelpon kakaknya,Namun sebuah mobil hitam berhenti tepat di depannya. Membuat Steffi menengok ke arah kanan dan kiri. Tak ada siapapun. Pikirannya berkecamuk.

"Aduhh mama tolongin pipi,ada penjahat yang mau culik pipi,aaa mama nanti kalo mata pipi di ambil gimana,nnti pipi gak bisa lihat pacar dunia maya steffi" Cicit steffi pelan dengan mata yang sengaja ia pejamkan.

"Hahaha sya datang ingin menculik kamu,hahahaha"

"Ampuunn om culik ampun,pipi janji deh gak bakalan nakal lagi,janji"Masih menutup matanya tapi kini ia sambil mengangkat jari tengah dan jari telunjuk nya membentuk angka 2.

"Sekarang serahkan semua barang bawaan kamu,atau saya akan mengambil kedua mata kamu"

Steffi menyodorkan tas dan handphone nya,eh tapi nnti dlu...

Steffi seperti mengenal suara ini. Dengan nyali yang masih belum terkumpul sepenuhnya ia memberanikan diri untuk membuka matanya. Dan yashhh.....

"Raja!!!! Ih kamu tega ya!! Aku ngambek sama kamu"

Kekehan kecil raja terdengar di Indra pendengaran steffi. "Mau pulang?"

"Gak. Aku marah sama kamu!"

"Marah atau ngambek?"Goda Raja.

"Dua-duanya! Pokoknya aku gak bakalan maafin kamu sebelum kamu beliin aku eskrim!"Ucapan Steffi membuat Raja mencubit pipi chubby milik steffi.

"Awww sakit tau!"Steffi kesal karena perlakuan raja.

"Yaudah ayo,beli eskrim yang kamu mau itu"Ajak Raja.

"10 cup ya?"Ujar steffi menampilkan puppy eyes nya.

"Iya,yaudah ayo"

Setelah menutup pintu untuk Steffi,Raja berlari kecil kearah pintu kemudi. Dan setelah itu mobil yang mereka tumpangi melaju meninggalkan halte itu.

-o0o-

Disini Rafa dan Chaca berada. Disebuah Mall ternama di daerah Jakarta. Sebenarnya Chaca masih malu dengan  kejadian tadi pagi. Tapi tadi chaca sudah sempat meminta maaf dan rafa bilang tak apa. Tetap saja. Chaca merasa tidak enak.

"Gue minta maaf ya sekali lagi"Ucap Chaca masih tak enak hati.

"Gak papa cha. Gue seneng lah nraktir mereka begitu"Jawab Rafa disertai senyuman yang merekah.

"Ini semua gara-gara olyn nih"Chaca mengungkapkan kekesalannya kepada seorang gadis bermata abu-abu itu.

"Seharusnya gue berterimakasih lah sama Olyn"Chaca Langsung menatap Rafa tak percaya.

"Berterimakasih? Kok?"Tanya Chaca Penasaran.

"Ya kalau Olyn gak ngelakuin itu,gak mungkin kan lo sekarang mau jalan sama gue lagi"Jelas Rafa mencoba meredam kekepoan Chaca.

"Gue mau bukan karena Olyn elah"

"Maksud lo?"Kini Rafa yang di buat penasaran dengan perkataan Chaca.

"Udah lupain"Rafa Manggut-manggut tak jelas setelah mendengar perkataan chaca.

"Habis ini mau kemana?"Tanya Rafa meminta pendapat Chaca.

"Pulang aja yuk,Udah mau sore juga. Gue takut papa sampai rumah duluan"Pinta Chaca.

"Yaudah ayo"



Kayanya Chaca sama Rafa udh semakin dekat nih ya.
Gimana setuju gak klo Rafa jadian sama Chaca?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya💋

Next Part Ok.

DINESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang