[BL-Terjemahan] (Lanjutan)-A Guide To Raising Your Natural Enemy (END)

59. Tumor Tumbuh Lebih Besar

Shu Shu dengan bersemangat menggali beberapa lubang untuk waktu yang lama dan juga menggali beberapa selongsong seukuran kuku yang cantik, tetapi kemudian digali dari dalam lubang oleh Edgar. Edgar bahkan menjejalkannya ke pakaiannya sendiri terlepas dari perjuangannya.    
  
Shu Shu sedikit tidak senang pada awalnya, tetapi tubuh Edgar hangat dan nyaman. Dia menggaruk Edgar dengan cakarnya beberapa kali dan tidak marah lagi. Akhirnya, terengah-engah, dia merangkak keluar dari kerah Edgar dan berubah menjadi seorang lelaki dalam pelukan Edgar. "Edgar, mari kita menangkap ikan dan makan makanan laut?" 
  
"Baik." Edgar mengangguk dan menyuruh seseorang mencari perahu. 
  
Matahari sudah mulai terbenam, dan ketika mencapai permukaan laut, ia praktis melemparkan cahaya keemasan di atas lautan.
  
Shu Shu dan Edgar mengambil perahu kecil dan membawa set lengkap alat pancing laut untuk memancing. Sayangnya, mereka tidak menangkap apa pun sejak awal. . . . 
   
"Kamu harus mengekang sikapmu yang mengesankan!" Setelah membalikkan masalah di benaknya dan tidak keluar dengan ide apa pun, Shu Shu menyelidiki situasi di bawah perahu mereka dengan kekuatan spiritual dan akhirnya memahami alasannya. 
   
Sebenarnya tidak ada ikan sama sekali di bawah kapal mereka, yang pasti karena mereka ditakuti oleh Edgar! 
   
Shu Shu memandang Edgar dengan wajah tertekan. Edgar, melihat ekspresi Shu Shu yang tertekan, menarik pria itu ke dalam pelukannya. . . .
  
"Binatang!" Shu Shu memelototi Edgar. Ketika dia melihat sikap pria ini dingin dan acuh tak acuh, Shu Shu berpikir tentang apakah pria yang berhati dingin ini akan tertarik pada banyak hal atau tidak. Hasil dari . . . menurut penampilan pria itu beberapa hari terakhir, dia hanyalah seekor binatang buas, ah! 

*Binatang disini menggunakana kata beast
   

"Aku memang binatang buas. Ada apa?" Edgar memandang Shu Shu dengan bingung. Arti binatang disebut binatang*. Setelah mereka berubah jadi binatang buas, mereka semua binatang buas, kan? 

  
*Sedangkan untuk yg ini menggunakan animal

"Penipu!" Shu Shu menggigit lengan Edgar. Dia tidak tahu mengapa, tetapi dia terutama suka menggerogoti Edgar sekarang, dan dia juga suka dekat dengan Edgar.
  
Tubuh Edgar yang digerogoti Shu Shu geli. Ketika dia menarik Shu Shu sebelumnya, dia sebenarnya hanya ingin menciumnya, itu saja. Tapi kemudian dia digigit oleh Shu Shu. . . jadi dia benar-benar bertindak seperti bajingan dan membawa Shu Shu kembali ke kabin. 
 
Perahu yang mereka tumpangi bergoyang bersama dengan laut, dan mereka berdua juga bergoyang bersama dengan laut. Ketika sudah berakhir, tubuh Edgar sudah ditutupi dengan "aroma" Shu Shu.
  
Pada malam pernikahan, Edgar masih sedikit tidak terampil dan selesai sangat cepat saat pertama kali bersama Shu Shu, tetapi sekarang ia bertahan lebih lama dan lebih lama. Sayangnya, Shu Shu tidak pernah bisa bertahan terlalu lama. Karena itu, meskipun Edgar telah menyuntikkannya dengan aliran kekuatan spiritual yang mantap, tetapi dia masih merasa sedikit lemah setelah dia selesai dan tidak bisa menahan diri untuk berteriak, "Ini sangat tidak adil! Bagaimana kamu bisa bertahan begitu lama?" 
  
Edgar memegang Shu Shu di lengannya dan terus menciumnya sambil merasa sedikit khawatir — Shu Shu. . . tampaknya menderita ejakulasi dini? Tetapi sub-beastmen tampaknya seperti ini, sangat sensitif.
  
Shu Shu agak tidak senang, tetapi setelah dicium oleh Edgar untuk sementara waktu, dia memikirkan sesuatu dan terlihat sangat sombong. "Ngomong-ngomong, aku menjadi seperti ini sudah dianggap baik. Biasanya, jenisku sendiri semuanya serba cepat!" 
  
Mereka hamster ketika bersetubuh tidak seperti manusia, yang mengambil waktu bercinta, dan sering menembak dalam hitungan detik. Dengan berapa lama dia bertahan sekarang, di antara hamster, dia benar-benar bisa menengadah ke arah kerumunan tikus! 
  
"..." Edgar sebelumnya tidak mengatakan apa-apa tentang hal itu agar tidak memukul harga diri Shu Shu, tetapi dia tidak berharap bahwa Shu Shu akan benar-benar menganggapnya sebagai kemuliaan. . . .