Bekal yang dibawa New sudah habis menyisakan beberapa potongan sayur yang tidak mereka makan.
Kini keduanya tengah diam kekenyangan.
Tawan sih ga diam, sedari tadi dia hanya menatap New dengan cengiran khasnya.
"Kenapa si Mas?"
Tawan menggeleng "Tau ga dek?"
"Ngga"
Senyum Tawan luntur. Jawaban New gitu amat sih.
"Ih"
"Ya orang ga tau, trus musti gimana?"
"Iya iya"
"Nah jadi apa?"
"Tiap lo manggil Mas, rasanya gue jatuh cinta lagi"
New diam.
MUKANYA MERAH.
Tawan terkekeh.
duh jadi pengen cepet cepet diiyain....
"gajelas bego lu Mas"
"TUHKAN AKU JATUH CINTA LAGI"
New memutar mata malas.
Mang Emen yang kebetulan lewat terheran-heran melihat dua anak adam sedang bersanda gurau
"WOY TAWAN, JANGAN BERBUAT ANEH ANEH DI LAPANGAN"
Tay New menoleh.
"NGGA MANG, NGGAK YANG ANEH TAPI YANG ENAK" Balas Tawan berteriak, dihadiahi pukulan.
Mang Emen menggeleng, lalu berjalan menjauh.
"Anjing otak lo Mas"
"Lho lho? Kan maksudnya bekel dari bunda"
New tergagap
"Hayo mikir apa?"
"Ngga"
Tawan tertawa.
"Dek"
"Hn"
"Captain Marvel udah rilis"
"Iya rame tu ig gue story anak-anak pada nonton itu"
"Tix Id aja sampe adain promo khusus buat Capt Marvel"
"Oh, iya bagus dong bakal banyak yang nonton"
Mata Tawan berharap, namun New sibuk memberesi tempat makan.
"Besok rabu dek"
"Hn, tau Mas"
"Tix ID kan adain promo ya yang 50%"
"Iya" Masih sibuk dengan tempat makan
"Ditambah rabu, dia adain buy 1 get 1"
"Oh, mantep dong ya"
"Iya dek"
New diam, ia sedang memasukkan tempat makan ke dalam jinjingan.
"Dek ih!"
New kaget "Apasi?! Bikin kaget aja tau ga"
"Kamu tuh"
"Lah kenapa jadi gue?"
"Peka dong"
"Peka apaan?" New jadi kesal
"Itu Tix ID"
"Hah gimana?"
Tawan gemas, kesal.
Duh si gula ini....
"Maksudnya, mumpung ada promo ayo nonton bareng gue besok"
New kicep. Ah dia mengerti sekarang. Kemudian tertawa terpingkal hingga air matanya keluar.
"Bilang napasih gausa bertele-tele"
Masih tertawa, Tawan cemberut.
"Jadi mau ga?"
New menyeka air matanya "HAHAHAHAHAHAHHA, iya iya ayo"
a/n:
sbg mama tawan, saya cukup malu punya anak serandom tawan.
Saya tidak mendidik dia dengan benar.
mohon maaf.