Boboiboy X Reader [Oneshoot]

Friend [Boboiboy Taufan X Reader]

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Friend

Taufan X Reader

Boboiboy © Nizam Razak
Story © Hyuga_Hideko

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

~~Happy Reading~~

Seorang siswa bertopi biru sedang berjalan mengikuti seorang guru. Matanya menatap sekitar koridor sekolah. Tak terasa mereka berdua sudah sampai di sebuah kelas. Kelas yang tadinya ramai seketika hening, diikuti tatapan beberapa murid pada siswa bertopi itu.

"Baik anak-anak. Kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu" ucap guru tersebut kepada siswa itu.

"Hai semua! Namaku Taufan. Aku pindahan dari Kuala Lumpur. Semoga kita bisa menjadi teman baik" ucap Taufan dengan senyum lebarnya. Hal itu membuat beberapa siswi memekik senang melihat senyum itu. Melihat reaksi teman sekelasnya, membuat hati Taufan lega.

'Sepertinya akan menyenangkan'

💨💨💨💨💨

Tak terasa sudah tiga hari Taufan bersekolah di SMA Pulau Rintis. Ia sangat menikmatinya. Walaupun terlihat hyperaktif, Taufan adalah tipikal siswa yang sulit bergaul. Bahkan sampai saat ini ia hanya berteman baik dengan Blaze, teman sebangkunya.

Saat ini kelas X-3 sedang sepi, menyisakan Taufan yang masih menulis catatan. Setelah selesai ia pun merapikan bukunya dan membalikkan badan untuk melihat jam dinding di belakang. Matanya menangkap sosok gadis berambut [H/C] panjang sedang duduk di bangku pojok sambil melihat ke luar jendela.

'Aneh, sepertinya aku tidak melihat dia dari kemarin' batin Taufan heran. Karena kelas sedang kosong, ia pun memberanikan diri untuk menghampirinya.

"Hei, sepertinya aku tidak melihatmu dari kemarin" ucap Taufan tepat di samping gadis itu.

Gadis itu terkejut. "Kau... Bicara padaku?"

Taufan tertawa. "Tentu saja. Kau ini lucu sekali"

"Oh iya, kemarin aku tidak masuk karena ada urusan" jawab sang gadis.

"Perkenalkan, namaku Taufan. Aku murid baru di sini" ucap Taufan sambil mengulurkan tangannya.

Gadis itu tersenyum senang dan menjabat tangan Taufan. "Namaku [Y/N]"

"Semoga kita bisa menjadi teman baik, ya"

[Y/N] mengangguk. "Iya"

💨💨💨💨💨

Semakin hari mereka semakin dekat. Tetapi mereka hanya berbincang di dalam kelas.

Suatu hari Taufan sedang duduk sambil melihat sebuah kertas. Raut wajahnya terlihat sedih.

Puk!

"Hei, kau kenapa?"

Taufan terkejut saat merasakan tepukan di pundaknya.

"Ah, [Y/N]. Bukan apa-apa" jawab Taufan sambil tersenyum. [Y/N] pun melihat kertas yang ternyata adalah hasil ulangan Taufan.

"Oh... Kau ada masalah dengan matematika?"