Boboiboy X Reader [Oneshoot]

Hate Into Love [Gopal X Tsun!Reader]

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Hate Into Love

Gopal X Tsundere!Reader

Boboiboy © Nizam Razak
Story © Hyuga_Hideko

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

~~Happy Reading~~

Tiga orang gadis sedang makan siang di kelas. Mereka makan dengan tenang. Tak lama kemudian, datang tiga orang siswa yang tak lain adalah sahabat mereka sendiri.

"Pantas saja kalian tidak ada di kantin, ternyata ada di sini" ucap Boboiboy.

"Terlalu ramai di kantin. Lagipula kami juga membawa bekal" jawab Ying sambil mengangkat sedikit kotak makannya. Tiba-tiba dari belakang [Y/N], Gopal mengambil telur gulung gadis itu dan memakannya. Mata [Y/N] melotot sempurna. Ia pun memukul kepala Gopal.

"Dasar Gopal. Padahal tadi kau sudah makan" ucap Boboiboy.

"Kau ini aneh sekali. Jangan pernah kau bertindak bodoh dihadapan gadis es ini kalau tidak mau terkena amukannya" ucap Fang. [Y/N] langsung menatap tajam Fang.

Gopal mengelus kepalanya. "Habisnya, masakan [Y/N] enak sekali. Aku tidak tahan untuk mencobanya"

Wajah [Y/N] sedikit memerah.

"Kapan-kapan buatkan aku bekal ya" ucap Gopal.

"Tidak" jawab [Y/N] dengan ketus.

"Ah kau ini, aku kan temanmu"

"Kau bukan temanku"

"Kalau begitu sahabat"

"Kau juga bukan sahabatku"

"Berarti aku pacarmu?"

Ctak!

[Y/N] melotot. "Sekali lagi kau bicara, akan ku tendang kau!"

Gopal kembali mengusap kepalanya, sementara yang lain tertawa.

"Kau ini Gopal, tidak ada habisnya menggoda [Y/N]" ucap Yaya.

"Aku juga tidak pernah, sekali saja melihat kalian akur tanpa pertengkaran" ucap Ying.

"Salahkan kenapa si gendut ini sangat menyebalkan" ucap [Y/N] dan kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Apa?! Aku tidak gendut!" seru Gopal.

"Hn" respon [Y/N].

Gopal hanya terdiam dengan kekesalan yang terpendam. Sementara teman-temannya hanya tertawa. Yah~ pertengkaran kecil itu sudah menjadi hiburan tersendiri bagi mereka.

🍫🍫🍫🍫🍫

[Y/N] berjalan sendirian menuju rumahnya. Karena jarak rumah ke sekolah cukup dekat, ia selalu berjalan kaki.

"[Y/N], Tunggu!"

[Y/N] memutar bola mata malas saat mendengar teriakan itu. Tak lama kemudian Gopal sudah berada di sampingnya sambil mengatur napas.

"Jangan mengikutiku" ucap [Y/N] dengan nada datar seperti biasa.

"Siapa yang mengikutimu? Rumah kita kan searah" jawab Gopal. Mereka pun berjalan santai. Gopal banyak bercerita, sementara [Y/N] hanya menanggapinya dengan gumaman. Sejujurnya, ia berusaha untuk mengabaikan keberadaan lelaki itu.