Akhirnya Wisuda

873 229 6
                                    

Darama Fazrin adalah satu-satunya tempat yang bisa diajak deep talk oleh Bayuaji, sebenernya Calvin juga bisa sih tapi lelaki itu masih sibuk jadi budak cinta karena pacarnya datang.

Maka disinilah mereka berdua, di kamar kosan Bayuaji. Bahas hal-hal random sampai ke tidak random. Mulai dari ngecengin asisten dosen Hukum Hak Asasi Manusia yang cantik tapi galak jadi suka digangguin anak kelas Bayuaji atau Fazrin (kebetulan sama asdosnya), kenapa Jinendra putus pas mau wisuda gini, dan lost contact-nya Alana.

"Aing sebenernya masih ngerasa dosa ke Alana," kata Fazrin sambil menikmati kopi dan alunan musik slow jazz dari laptop pelan, Bayuaji hanya diam sambil menaikan kakinya ke tembok, tanda membiarkan Fazrin melanjutkan. Pegel juga habis gladi resik wisuda.

"Waktu pas mau naik BEM, tahu kan Alana kena fitnah?"

"He? Fitnah apa?" Bayuaji beneran gak tahu kalau ini.

"Intinya dia dibilang penusuk, bukan pendukung Fraditya katanya. Omongan anak-anak waktu itu- gila. Beneran parah banget ngehujatnya. Aing gak bisa ngebelain dia waktu itu gara-gara ragu," jelas Fazrin.

Ckck. Politik memang kotor.

Mendengar cerita Fazrin, alam bawah sadar Bayuaji juga bilang bahwa Bayuaji juga punya hal-hal yang ia sesali selama kenal Alana.

Kayak, kenapa dia gak tahu ulang tahun Alana, Alana sebenernya lebih suka kucing atau anjing, atau juga nyesel kenapa dia menarik tangannya lagi saat mau nenangin Alana yang nangis gara-gara OSPEK.

Memang ketahan oleh gengsi.

"Masih chat nggak maneh sama dia, Zrin?" Tanya Bayuaji, penasaran sih soalnya ini udah lewat pertengahan tahun tapi pesannya masih dianggurin gitu aja.

"Nggak, nggak muncul juga dia di grup BEM. Kemana sih Bay?"

Bayuaji menggeleng pada pertanyaan Fazrin, di sisi lain dia lega, Alana nggak menghindar dari dia.

"Eh Bay, tolong chat-in Calvin deh kalo ke sini nitip nasdang kayak biasa gitu, HP aing mati, males ngecharge"

"Berantem sama Sonya?"

Fazrin hanya menggidikan bahunya, sebuah konfirmasi bahwa lelaki itu bertengkar.

"Chat sendiri lah tuh pake laptop, udah kebuka kok LINEnya"

Bayuaji m a g e r.

Fazrin segera menuju laptop Bayuaji yang daritadi digunakan buat dengerin musik, lalu buka grup Sembilan Koefisien a.k.a Eska.

Tapi kemudian,

"Bayu, mending maneh buka chat deh."

Ucapan Fazrin terdengar misterius, mengundang Bayuaji untuk bangun dan membuka ponselnya.

-

Alana benar-benar serius dengan ucapannya di pesan yang gadis itu kirimkan ke Bayuaji. Perihal maaf bahwa ia tidak datang di sidang akhir-nya, juga sekarang saat ia wisuda.

Dan dibanding teman-teman kelasnya yang lain, hanya Bayuaji dan Girayani yang mendapat bouquet bunga lewat Alitha beserta pesan dari Alana. Yang lain udah patungan pake papan bunga, gitu katanya.

Alana S. Prameswari

Halo Bayuuu!
Maaf banget baru bales hehe, baru ngabarin jg. Telat bgt ya gue?
Gue gapapa kok, maaf gak bisa datang di hari penting lo. Makasih juga udah masukin nama gue di skripsi lo tanpa typo hehehe.
See you on top, Christopher Chandra Bayuaji, S.H.! Cie gaya bgt deh makin panjang hahaha

Hanya itu yang Bayuaji dapat, sedikit lebih tenang tapi tetap penasaran.

Hanya itu yang Bayuaji dapat, sedikit lebih tenang tapi tetap penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[4] Getting Closer; Bang ChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang