Siapin pemutar musik ya, nanti di pertengahan gue mau kamu bacanya sambil dengerin musik yang gue rekomen. Ada hubungannya sama jalan cerita part ini soalnya:)
|♪|
"Pulangnya jangan malem-malem ya, Kak. Jam sepuluh udah harus sampe rumah!" Seru Bunda di pelataran rumah dengan Zheya berdiri di sisinya.
Zoya yang sudah masuk mobil dan terduduk di samping kursi kemudi Ayah, melongokkan kepala dari jendela. "Iya, Bunda. Zoya berangkat dulu."
"Ati-ati, Kak!
"Pasti." Zoya tersenyum pada kedua orang terkesayangannya itu.
Kemudian setelah Ayah memastikan Zoya siap, ia menyalakan mesin dan pergi dengan tiga klakson tanda pamit.
Acara dimulai pukul delapan, dan sejak tadi yang Zoya lakukan adalah mengecek grup teman-teman seangkatan SMA-nya. Beberapa hanya basa-basi siapa saja yang sudah berangkat dan sedang ada dalam perjalanan, beberapa lagi memilih hanya membacanya.
Seperti Zoya.
"Zoy."
Zoya menoleh, memang hanya Ayah yang memanggilnya 'Zoy' diantara kedua orang tuanya.
"Iya, kenapa Yah?"
"Nanti mau dansa, kan?"
"I...ya,"
"Sama siapa?"
"Gak tau. Liat aja nanti,"
"Masa gak tau, emang gak ada pasang-pasangan?"
"Ada, cuma Zoya kan gak punya."
"Makanya punya."
"Ayah ijinin nih?"
"Loh, yang ngelarang siapa?"
Zoya hanya terkekeh mendengar perkataan Ayahnya, sebelum lalu mobil metal itu membelok ke salah satu gedung tinggi nan megah yang–Zoya rasa–menjadi tempat reuni.
"Ayah, Zoya pamit dulu ya." Kata Zoya mencium kening tangan Ayah.
Ayah sempat mengelus rambut Zoya, "Kamu yang ati-ati. Jangan pulang sebelum Ayah sampe disini lagi."
"Iya, Yah."
Seusai itu, Zoya beranjak keluar meninggalkan Ayah yang masih menunggunya sampai masuk ke gedung. Dari kursi kemudi, Ayah bisa melihat bagaimana raut wajah bahagia Zoya yang bertemu dengan teman-teman karib lamanya. Mereka berpelukan untuk melepas rindu, dan berbagi tawa.
Seketika Ayah teringat masa-masa SMA-nya.
Ah ya, ada juga seorang pria yang sejak tadi memperhatikan Zoya semenjak cewek itu turun dari mobil. Pria itu bahkan sadar bahwa Ayah melihat kearahnya, dan tersenyum simpul seakan tahu betul itu adalah Ayah Zoya.
"Delon!"
Ayah dengar, Zoya memanggil seseorang.
Dan orang itu adalah pria yang sama yang melempar senyum padanya.
Melihat seberapa dekat interaksi kedua anak muda itu, Ayah gegas keluar dari area parkiran. Meninggalkan Zoya dan seseorang yang ia sebut 'Delon' yang sudah melangkah bersamaan untuk masuk ke gedung reuni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Form [butuh revisi]
Teen FictionKisah tentang Darrelyon Sterling, si air tanpa wadah yang mencari-cari bentuk cintanya.