🔐Fatamorgana 19

2.9K 657 59
                                    

Clarissa memulai aktifitasnya seperti biasa. Dia mengemasi kue buat dijual. Sementara Revan sibuk di dapur mengawasi beberapa karyawan yang tugasnya khusus membuat kue. Toko kue milik Revan semakin hari semakin ramai. Apalagi sejak ada Clarissa yang selalu siap membantunya, makin ramai dan senang saja kerja bersamanya.

Dulu Adella juga membantu tapi Revan selalu melarangnya agar jangan terlalu lelah. Sedangkan Clarissa?! Wanita itu tidak memperdulikan larangan Revan sama sekali. Clarissa tidak mau jauh dari Revan hingga itulah sebabnya dia memaksa kerja terus. Clarissa takut jalang bernama Diandra yang sangat dibencinya itu akan merebut Revan dari sisinya.

Bayangan tadi malam kadang sering membuat Cla tersenyum. Revan benar-benar sangat kuat dan perkasa di mata Clarissa. Bila mengingat percintaan mereka tadi malam, pipi Cla bisa memerah karena malu.

"Sepertinya kau sangat bahagia, Nona Clarissa," bisik Diandra tepat di lubang telinga Clarissa membuat Clarissa tersentak kaget dan bahkan kue yang ada di tangannya terjatuh.

"Apa maksudmu, Jalang?" tanya Clarissa sinis menatap Diandra.

"Jangan berpura-pura bodoh, Nona Kaya. Aku sudah tahu bahwa kau bukanlah Adella," ucap Diandra membuat Clarissa membulatkan kedua matanya dengan sempurna. Clarissa bangkit dari tempat duduknya dan menjambak rambut Diandra dengan kasar.

"Ah! Lepaskan rambutku, Gadis penipu!" seru Diandra kesakitan. Akan tetapi Clarissa tidak memperdulikannya dan tetap menjambak rambut Diandra. Bahkan makin kuat.

"Kau jangan main-main denganku, Jalang. Aku bisa melakukan apapun kalau sedang marah!" sinis Clarissa tepat di atas bibir Diandra.

"Oh, benarkah?! Aku sangat ketakutan. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Revan saat tahu bahwa kau bukanlah Adella," ejek Diandra sambil melepaskan tangan Clarissa di rambutnya. Kemudian Diandra hempaskan tangan Clarissa dengan kasar.

Clarissa gemetar karena ulahnya. Dia pura-pura bersikap tenang agar Diandra tidak merasa menang. "Darimana kau tahu kalau aku bukanlah Adella?! Apakah ada yang tahu penyamaranku selain dirimu?!" tanya Clarissa harap-harap cemas.

"Aku sudah tahu tanpa kau beritahu, Nona Kaya. Hingga setelah aku tahu bahwa kau bukanlah Adella ... astaga! Revan pasti akan marah besar. Terlebih dia sangat mencintai Adella dan bukan mencintai penipu ulung sepertimu!" jawab Diandra tidak mau menyebutkan bahwa Helena juga sudah tahu mengenai dirinya.

Helena melarang Diandra memberitahukan hal tersebut pada Clarissa. Helena ingin memberi pelajaran kepada Adella. Gadis itu sudah merebut Raka darinya dan membuatnya murka.

"Apa yang kau inginkan?! Apakah uang?! Aku akan memberikannya padamu kalau kau mau. Tapi ingat! Jangan memberitahukan masalah ini pada Revan. Aku tidak mau dia meninggalkanku gara-gara Adella," ucap Clarissa membuat Diandra tertawa.

"Hei ... tenanglah, Nona Kaya. Aku akan mengunci mulutku ini rapat-rapat. Tapi kalau aku boleh kasih saran, kau habisi saja nyawa Adella," ucap Diandra sambil tersenyum lembut ke arah Clarissa.

PLAK!!

"Jaga bicaramu, Jalang. Meski malaikat menyuruhku sekalipun! Aku tidak akan pernah mau menghabisi nyawa Adella. Aku menyayanginya. Kalaupun ada orang yang patut aku habisi saat ini adalah ... kau. Bukan Adella Kusuma. Dasar, Perusak hubungan orang!" sinis Clarissa sambil mencengkeram erat dagu Diandra.

"Aku perusak hubungan orang?! Lalu bagaimana dengan kau sendiri, Nona Kaya?! Kau membohongi Adella. Kau membohongi Revan dan kau memanfaatkan kemiripan wajahmu demi mendapatkan cinta Revan. Apa perlakuan seperti ini pantas disebut menyayangi sahabat?!" ingat Diandra membuat Clarissa terdiam.

Clarissa tidak bisa membela dirinya, kenyataannya memang apa yang dikatakan oleh Diandra benar adanya. Dirinya membohongi Adella. Cla juga menutupi kebenaran bahwa Revan bukanlah pria jahat seperti dugaan Adella. Revan sangat mencintai Adella. Untuk jujur kepada Adella ... Clarissa masih belum siap. Cla belum bisa menata hatinya.

FATAMORGANA CINTA ( 21+ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang