Clarissa menata baju barunya di lemari milik Adella, dia habis berbelanja karna tidak mau memakai pakaian sopan milik sahabat baiknya itu. Dia ingin menjadi dirinya sendiri agar terlihat dewasa, lebih tepatnya karna itu adalah jiwanya.
"Astaga, Della. Pantas saja Revan mencari wanita lain selain dirimu. Lihatlah! Bajumu panjang semua, Anak manis. Pakaian ini sama sekali tidak cocok untukku. Huft, " gumam Clarissa sambil menghembuskan nafasnya heran.
Dia memindahkan pakaian Della ke lemari yang ada di sebelah kanannya dan menaruh pakaian seksinya di lemari milik Adella.
Setelah di rasa cukup, Clarissa membersihkan meja rias milik Adella dan menaruh beberapa alat kecantikannya di sana.
"Ini parfum yang akan membuat Revan sialan itu terkesima, ini alat kecantikan yang akan membuat jalang yang merebut kekasih Della itu menderita karna tidak bisa memilikinya." Senyum Clarissa sambil menekan nomor telpon yang ada di ponselnya.
Dia menghubungi Adella karna gadis itu terus mengganggu pikirannya. Dia takut Adella kenapa-kenapa. Helena sangat licik sementara Raka selalu membelanya.
"Halo, bagaimana kabarmu, Della?" tanya Clarissa khawatir dengan kondisi sahabatnya.
"Aku baik-baik saja, Cla. Maaf karna baru bisa menghubungimu malam ini. Mamamu dari tadi terus bersamaku dan menciumi wajahku berkali-kali. Beliau sangat manis, Cla. Aku menyukainya," jawab Della membuat Clarissa tersenyum bahagia. Dia senang jika Mamanya tidak curiga pada Adella.
"Apakah Helena mengadukan tentangku yang tidak-tidak pada Mama, Della?" tanya Clarissa karna sudah tahu kebiasaan Helena.
"Iya, Cla. Helena mengadukanmu pada Mama Hanna. Dia memohon pada Mamamu agar Mamamu tidak memarahimu karna kau sudah menamparnya," jelas Adella membuat Clarissa menghembuskan nafas kesal.
"Itu hanya alasan Helena saja, Della. Yang sebenarnya adalah, dia ingin membuat Mama sedih dan meminta maaf padanya. Dengan begitu, keluarga Helena bisa memeras harta Mama karna mereka minta ganti rugi dengan alasan anak semata wayangnya telah aku siksa," jelas Clarissa membuat Della putus asa.
"Entahlah, Cla. Yang pasti Mamamu sangat menderita karna perbuatannya. Dia terlihat muram saat Raka juga mendukung perkataan Helena," jawab Della membuat tangan Clarissa terkepal dengan sempurna.
"Brengsek! Seharusnya kau menampar wajah sialannya itu, Della!" seru Clarissa tidak terima.
"Hei ... tenanglah, Cla. Jangan mudah emosi. Itulah kelemahanmu anak manis. Dengan menampar wajahnya, itu tidak akan membuatnya jera, justru sebaliknya. Dia ingin kau terlihat buruk di hadapan Raka dan beberapa sahabatmu yang lainnya, Sayang. Dia ingin menunjukkan pada semua orang bahwa kau pemarah, kau sombong dan kau selalu menyiksanya. Dengan begitu, Raka akan semakin membencimu gara-gara dirinya," jelas Adella membuat Clarissa terdiam.
Setelah hening selama beberapa saat, Clarissa kembali membuka suara.
"Aku tidak bisa bersikap lembut dan sabar seperti dirimu, Adella," ucap Clarissa putus asa.
"Kau harus belajar, Cla, itu semua demi kedua orang tuamu dan juga nama baikmu sendiri," ucap Della membuat Clarissa terkesima. Baru kali ini dia dinasehati oleh seorang teman dan dia mendengarkan. Biasanya dia tidak perduli dan malah memarahi orang yang telah mengurusi kehidupannya.
"Aku akan belajar, Della, jaga Mamaku dengan baik ya, aku sangat mencintainya," jawab Clarissa dengan mata berkaca-kaca.
"Tentu saja, Clarissa, tapi bagaimana dengan rambut panjangku ini Cla," tanya Della gelisah.
"Memangnya kenapa dengan rambut panjangmu itu, Della?! Rambutmu sangat bagus," ucap Clarissa keheranan.
"Aku saat ini menjadi dirimu, Cla, rambutmu ikal sementara rambutku panjang, " jawab Della membuat Clarissa tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA CINTA ( 21+ )
عاطفيةAREA DEWASA 21+ KE ATAS!! Kaya tidak menjamin bahagia, miskin tidak menjamin menderita. Kala dua gadis berparas sama, bertukar tempat dan membalas orang-orang yang sudah menyakiti hatinya. Salah satunya kekasihnya sendiri yang mana jatuh cinta pada...