Adella menikmati makanan yang disajikan oleh pelayan Raka Atmaja dengan senyum bahagia. Makanan yang disajikan benar-benar nikmat dan memanjakan lidahnya. Raka yang tidak biasa melihat Clarissa makan lahap seperti itu, jadi penasaran dan aneh.
"Apakah makanannya enak, Cla?" tanya Raka mengusap sisa makanan yang ada di bibir Adella Kusuma.
"Iya. Sangat enak, Raka-ku. Aku menyukainya. Um!" jawab Adella menghisap bekas makanan yang ada di jari tangannya.
"Pelan-pelan, Clarissa. Kau boleh menghabiskannya jika mampu," ucap Raka karena cemas melihat Adella makan dengan cepat. Raka takut Della tersedak.
"Oh! Maaf! Aku rakus ya?" lirih Della dengan tatapan polosnya.
Adella benar-benar malu dengan kerakusannya saat makan di rumah Raka Atmaja. Selama hidup, baru kali ini Della menikmati makanan enak dan sangat memuaskan isi perutnya. Raka tertawa geli melihat mukanya yang cemong lamun menggemaskan.
"Kau tidak rakus, Cla. Hanya sedang bernafsu saja. Makanlah!" perintah Raka tangannya mengusap pelan pucuk kepala Adella.
"Benarkah?! A ... terima kasih!" Adella makan lagi dengan lahap. Setelah selesai makan, Raka mengantarkan Adella pulang ke rumahnya. Rumah Clarissa.
Di rumah Clarissa sudah ada Johan. Johan adalah papanya Clarissa yang kini tengah duduk di ruang tamu sembari menatap tajam ke arah Raka dan juga Adella. Adella gemetar karenanya. Selama menyamar menjadi Clarissa, baru kali ini Della bertemu dengan papanya Clarissa.
"Selamat pagi, Om. Bagaimana dengan urusan Om di London? Apakah sudah selesai?" tanya Raka tersenyum sopan ke arah Johan.
"Heh! Aku tidak butuh senyuman palsu mu itu, Tuan Raka Atmaja. Terima kasih telah mengantarkan Clarissa pulang. Sekarang kau boleh pergi!" sinis Johan benci menatap tajam ke arah mata Raka Atmaja.
"Apa-apaan sih, Pa?! Jangan begitu sama Raka. Dia sahabat putri kita Clarissa!" seru Hanna atau mamanya Clarissa merasa tidak enak pada Raka Atmaja.
"Apa-apaan kau bilang?! Direktur utama Raka Atmaja Group telah mempermalukan Clarissa kita di acara pesta ulang tahunnya! Sementara kau bilang apa-apaan?! Heran. Seharusnya kau melarang Clarissa agar tidak menemui pria tidak tahu sopan santun ini, Hanna. Bukan malah membelanya. Dasar tidak tahu aturan kau, Raka Atmaja!" tegas Johan berjalan pelan mendekati putrinya.
Johan menatap Adella dengan seksama. Johan merasa bahwa orang yang kini berdiri di hadapannya seperti bukan Clarissa.
"Pa-papa," pekik Adella gemetar bukan main menatap Johan. Pertemuan dengan papa-nya Clarissa jauh lebih mendebarkan jika dibandingkan dengan pertemuan dengan mamanya Clarissa yaitu Hanna.
"Apa kau baik-baik saja, Cla?" tanya Johan langsung memeluk erat tubuh Adella yang dia sangka adalah putrinya.
"A-aku baik-baik saja, Pa," jawab Della berusaha bersikap tenang meski dalam hatinya deg-degan tidak karuan.
Sementara Raka yang sedang menatap mereka berdua, hanya bisa terdiam tanpa mau mengucapkan sepatah kata pun untuk membela dirinya. Memang benar apa yang sudah dikatakan oleh papanya Clarissa. Apapun yang terjadi, tidak seharusnya dirinya mempermalukan Clarissa di acara pesta ulang tahunnya. Orangtua manapun pasti akan marah jika anak kesayangannya diperlakukan kasar oleh seorang pria yang mana dipandang baik oleh keluarga.
"Apakah pria brengsek ini sudah menyakiti hatimu lagi, Nak?" selidik Johan membuat Adella gemetaran.
"Ti-tidak, Pa. Semua permasalahan yang ada di acara pesta ulang tahun Raka murni kesalahan Clarissa. Raka tidak tahu apa-apa," jelas Della membuat Raka teduh menatap Adella.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA CINTA ( 21+ )
Roman d'amourAREA DEWASA 21+ KE ATAS!! Kaya tidak menjamin bahagia, miskin tidak menjamin menderita. Kala dua gadis berparas sama, bertukar tempat dan membalas orang-orang yang sudah menyakiti hatinya. Salah satunya kekasihnya sendiri yang mana jatuh cinta pada...