-Challenge-
Jongdae berpangku tangan sambil menatap ke arah luar jendela. Entah dia sedang melamun atau sedang berpikir. Panggilan telepon masuk diabaikan olehnya meski sudah beberapa kali berdering.
"Jongdae?" Panggil Kyungsoo. Orang yang dipanggil tidak menjawab.
Kyungsoo mendekati Jongdae dan menepuk bahunya.
"Ada apa, Kyung?" Tanya Jongdae.
"Bomi mencarimu, ia menunggu di ruang tamu. Dia bilang kamu tidak mengangkat teleponnya lalu datang kesini mencarimu." Jawab Kyungsoo.
Jongdae hanya menghela nafas. Ia berpindah dari kursi belajarnya menuju tempat tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
Kyungsoo bingung dengan tingkah Jongdae yang tidak biasanya. Kyungsoo menyingkap selimut Jongdae.
"Kamu kenapa? Apa ada masalah dengan Bomi?" Tanya Kyungsoo tegas.
"Bilang padanya, jika aku tidak enak badan. Aku akan menghubunginya nanti." Jawab Jongdae sambil menarik selimutnya lagi.
Kyungsoo hanya bisa menggelengkan kepalanya dan ia berlalu meninggalkan Jongdae.
Bomi terlihat sedih dan kecewa melihat Kyungsoo keluar kamar tanpa Jongdae.
"Jongdae bilang dia tidak enak badan. Serta dia akan menghubungimu nanti." Ucap Kyungsoo pada Bomi. Ia duduk di sebelah Bomi.
Bomi tampak menahan kesedihan setelah Kyungsoo memberitahu alasan Jongdae tidak mau bertemu dengannya. Kyungsoo tidak tahu ada masalah apa mengenai dua orang ini.
"Apa kalian bertengkar? Atau ada suatu masalah?" Tanya Kyungsoo.
Bomi hanya diam saja, dia terus menundukkan kepalanya.
"Kamu tidak perlu cerita jika tidak mau cerita." Ucap Kyungsoo.
Kyungsoo berjalan menuju dapur untuk membuatkan teh untuk Bomi.
"Kyungsoo, apa kamu memiliki bir?" Tanya Bomi saat berjalan menuju dapur. Kyungsoo kaget dengan pertanyaan Bomi.
"Bir tidak baik untuk kesehatan, aku sedang membuatkanmu teh." Jawab Kyungsoo.
"Lagipula ini terlalu pagi untuk minum bir." Kyungsoo menambahi.
Bomi langsung membuka kulkas dan mengambil kaleng bir.
"Aku baru ingin meminum bir." Bomi langsung meminum bir tersebut tanpa memedulikan Kyungsoo.
Kyungsoo tidak bisa menahan Bomi untuk tidak meminum bir. Kyungsoo semakin penasaran dengan Bomi dan Jongdae yang berperilaku tidak biasa.
"Ceritakan ada apa dengan kalian." Kyungsoo duduk di kursi makan sambil menunggu Bomi yang masih minum dengan berdiri.
Bomi terus meminum satu bir kaleng itu hingga habis. Setelah menghabiskan minumannnya, ia duduk di hadapan Kyungsoo.
"Kemarin aku dan Jongdae oppa..." Ucapan Bomi terhenti saat merasakan perut dan kepalanya sakit dalam waktu yang bersamaan.
Bomi meringis kesakitan dan membuat Kyungsoo khawatir.
"Bomi gwaenchana?" Tanya Kyungsoo sambil memegang kedua bahu Bomi.
"Sakit, Kyung." Jawab Bomi sambil menahan sakitnya.
"Jongdae-ya! Ya Jongdae!!" Teriak Kyungsoo dengan keras karena ia mulai panik.
Bomi mulai tidak sadarkan diri bersamaan dengan Jongdae keluar kamar.

YOU ARE READING
Challenge
FanfictionSUMMARY : Hidup itu sebuah tantangan untuk mengembangkan diri menjadi yang terbaik. Setiap orang memiliki potensi masing-masing dimana itu juga dapat menjadi peluang ataupun tantangan. Orang yang berani dengan tantangan akan dapat bertahan hidup de...