11 - Spy atau Stalker?

146 14 7
                                        

-Challenge-

"Gomawo Kyungsoo sudah membantuku tadi. Aku meminta tolong padamu untuk menjaga dan membantu Bomi ya. Jika ada sesuatu yang penting telepon saja aku." Ujar Jongdae pada Kyungsoo saat berjalan menuju halte bus.

"Tentu aku akan menjaga dan membantunya. Kamu bisa percaya padaku serta kamu hanya perlu fokus pada keluargamu dulu."

"Oh iya, aku baru ingat tentang hal ini." Ujar Jongdae menghentikan langkahnya dan mengambil handphone dari saku jaketnya. Ia ingin memberitahukan hal penting pada Kyungsoo.

"Aku merasa bahwa ada stalker yang terus mengikuti kita berempat. Orang ini yang aku curigai selalu mengikuti kita beberapa kali saat kita berempat bersama, bahkan orang ini juga menyamar. Aku khawatir dengan keselamatan Bomi dan Nayeon, karena sekarang banyak kasus stalking pada gadis." Jongdae menunjukkan sebuah foto seseorang yang terdapat di handphonenya.

Kyungsoo memperhatikan dengan cermat foto yang ditunjukkan padanya.

'Bukankah orang ini yang kemarin bertanya alamat itu? Jadi orang itu stalker?' Pikir Kyungsoo.

"Aku harap semuanya baik-baik saja selama aku tidak disini." Ujar Jongdae dan melanjutkan langkahnya. Kyungsoo mengikuti Jongdae dengan memikirkan ucapan Jongdae serta sosok stalker itu.

Kyungsoo dan Jongdae sudah tiba di halte untuk menunggu bus tujuannya.

"Jongdae, bukankah harusnya yang melakukan seleksi video si Bomi? Mengapa kamu yang menyeleksi videonya?" Tanya Kyungsoo.

"Aku membantu pekerjaan Bomi agar dia tidak terlalu stres. Waktu kita tinggal 6 hari lagi untuk menyelesaikan proyek ini dan liburan kita akan berakhir 3 hari lagi. Jadi waktu kita benar-benar tinggal sebentar" Jawab Jongdae.

"Busnya sudah tiba. Aku akan memberi kabar jika aku sudah sampai di rumah." Ujar Jongdae bangkit dari bangku halte.

"Oke. Hati-hati lah Jongdae. Sampaikan salamku untuk eommonim." Jongdae mengangguk dan melangkah masuk ke dalam bus.

Bus yang ditumpangi Jongdae sudah meninggalkan halte tetapi Kyungsoo masih tidak beranjak dari halte. Kyungsoo membuka pesan masuk dari Nayeon.

<Oppa dimana? Rumah sepi sekali. Apa oppa pergi dengan Jongdae oppa dan Bomi unnie?>

Kyungsoo langsung menelpon Nayeon sambil berlari pulang ke rumah.

"Nayeon, kamu jangan keluar rumah sebelum aku sampai di rumah!" Kyungsoo menelpon dengan khawatir.

"Tapi oppa..." Kyungsoo langsung menutup percakapan telepon dan terus berlari.

'Jangan sampai terjadi apa-apa pada Bomi.' Batin Kyungsoo.

-Challenge-

"Nayeon?!" Panggil Kyungsoo saat tiba di rumah. Nayeon keluar dari kamar.

"Iya, Oppa ada apa?" Tanya Nayeon yang bingung melihat Kyungsoo panik.

"Apa kamu sudah menghubungi Bomi? Apa Bomi tidak meninggalkan pesan? Lalu perginya sudah lama kah?" Kyungsoo bertanya pada Nayeon dengan khawatir.

Nayeon mengajak Kyungsoo untuk duduk terlebih dahulu agar lebih tenang.

"Unnie tidak membawa handponenya dan tidak meninggalkan pesan apapun. Aku tidak tahu sejak kapan unnie tidak ada di rumah tetapi aku yakin semalam aku tidur bersama unnie." Jawab Nayeon.

Kyungsoo mencoba berpikir dengan tenang.

"Apa ada masalah, oppa? kamu tidak seperti biasanya." Nayeon sambil menatap serius wajah Kyungsoo. Kyungsoo menoleh ke Nayeon dan memegang kedua tangan perempuan di depannya.

ChallengeWhere stories live. Discover now