"Eoppa bilang jangan mandi terlalu lama, nanti sakit!"
"Tidak! Aku ingin mandi selamanya..."
Zinan mencoba untuk menyadarkan sang kakak yang masih terus bermain dengan air diatas bak mandi. Dengan pancuran air khas hotel, menambah kesenangan tersendiri baginya.
Jimin dan Jungkook tengah keluar berduaan untuk menikmati malam indah ini. Meninggalkan kedua putranya sendirian di rumah tanpa rasa khawatir. Oh ayolah, Shui sudah cukup umur untuk menjaga sang adik.
Walaupun lahirnya cuma beda lima menit saja.
Kembali ke cerita, Zinan yang kewalahan menegur sang kakak hanya bisa diam. Ia lalu mengatur suhu air yang tadinya hangat menjadi dingin. Sontak Shui yang masih senantiasa duduk bermain didalam bak terkejut lalu melompat keluar dengan tubuh bergetar.
"Puas?"
"Ja-ja-jahat kau... Ter-terkejut a-a-aku..." dia menggigil.
Zinan menghembuskan nafas berat, mengambilkan handuk diatas keran shower dan memberikannya ke Shui. Apakah ia yang harus bijak disini? Statusnya sebagai adik, itu tidak seharusnya menasihati kakaknya. Malah sebaliknya.
"Ini sudah larut malam, tidak lama lagi pasti Appa dan Eoppa--"
"KAMI PULANG! WOHOOO!"
Dua bocah itu seketika tersenyum dan berlari keluar kamar mandi begitu mendengar suara Jimin. Senyum di bibir tipis mereka semakin melebar begitu melihat ada mainan robot-robotan di tangan Jungkook.
Dengan hati gembira melihat anak-anaknya selamat dari kesepian tanpa kehadiran mereka, Jungkook lalu memberikan sekotak mainan itu dengan ala bridal.
"Keren..."
"Sempurna."
Mata Shui dan Zinan berbinar. Sedangkan dua pasangan disamping mereka hanya bisa terkekeh pelan. Mengetahui betapa lucunya anak-anak mereka. Lebih lucu dari seekor beruang yang sedang hibernasi.
•°•°•
Jungkook dengan gerakan tiba-tiba menyentuh dada Jimin yang tengah bersiap untuk tidur. Si empunya yang keget lalu memukul kepala suaminya kuat.
"Aduh,"
"Mesum! Tidur sana!"
"Kita sudah lama tidak melakukannya, aku ... Ah, ingin itu..."
Jungkook menunjuk kemaluan Jimin yang terbalut piyama lalu menyentuhnya pelan. Jimin mendesah pelan tapi dengan sigap menutup mulutnya mengingat dua bocah lucu itu baru tertidur dua menit yang lalu.
Tangan Jungkook ditepis kasar. Jimin melotot dengan tatapan horror. Tapi itu tidak berpengaruh sama sekali bagi si Jeon.
"Kalau aku mau, maka akan kudapatkan Park Jimin..."
"Dan kalaupun tidak mau, aku juga tak bisa menolak..."
Mereka tertawa pelan lalu sebuah ciuman mendarat di bibir tebal Jimin. Ciuman yang tadinya tidak bernafsu perlahan menghangat dan liar. Jungkook memperdalam ciuman itu dengan menekuk kepalanya.
Tangan kirinya sibuk melucuti satu persatu kancing piyama yang dikenakan Jimin. Sedangkan satunya lagi untuk membuka pakaiannya.
Tanpa ia duga sebelumnya, Jimin bisa lebih buas dari yang diduga. Pria manis itu mendorong tubuh Jungkook kebelakang dan menindihnya. Kemudian kembali mendaratkan bibirnya, seraya merangsang benda panjang milik suaminya dibawah sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/174828261-288-k140733.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommates » Kookmin [SEASON 1 - 2]
Fanfiction[SEQUENCES OF READING] : • Roommates > Season 1 : END • Lifemates > Sequel : END • Roommates > Season 2 : OG *** Season 1 : Semuanya berawal disaat Jimin satu kamar dengan seorang pria mesum. Highest Rank; 7 in Kookmin *** Season 2 : Hidup mereka y...