Roommates Season 2' 05 : Hello Neighbour's

1.2K 73 1
                                    

Don't forget to check out my new little story - Insanely Romance.

•°•°•

Lima hari telah berlalu disaat dimana Jungkook menyatakan perasaan cintanya pada Jimin serta memberikan sebuah hadiah berupa kejutan istimewa dan cincin tunangan yang bahkan sampai saat ini masih melekat indah di jari kelingking milik Jimin.

Memang bisa dibilang Jimin mau-mau saja dilamar oleh Jungkook, tapi sang pelamar yang bahkan sok sibuk itu kini malah terlihat seakan tidak peduli dan menganggap Jimin seperti halnya orang lain, bukan sebagai pacar atau sejenisnya.

Hah ... Tunangan atau tidak, efeknya sama saja.

Hal itupun yang membuat Jimin selalu cemberut dan murung tiap kali dicuekin, dan perilaku tersebut sama sekali tidak diketahui oleh Yuri yang bisa saja membantu Jimin. Tapi pria itu lebih memilih untuk diam dan kembali memendam perasaan buruknya.

Kini jarum jam menunjukkan pukul 09:33 malam. Yuri masih stay duduk didepan meja kerjanya sembari mencatat sesuatu, sementara Jimin dan Jungkook menghabiskan waktu mereka didepan TV dan menonton serial kartun anak-anak.

Walaupun saat ini memang mereka bertiga sedang lengkap, tapi tetap saja suasana nya begitu hening seperti di pemakaman. Jungkook yang sedang ngemil keripik tortilla, sedangkan Jimin yang hanya menatap kosong layar TV didepannya tanpa fokus ke acara yang ditampilkan.

"Ah, merepotkan saja!" tiba-tiba Yuri bersuara lantang. Gadis itu nampak gusar dengan buku di tangannya.

Mumpung tidak melakukan sesuatu yang penting, Jimin pun menghampiri Yuri dan berniat untuk membantunya. "Kenapa emosi begitu sih? Apa ada masalah?" tanya nya.

"Tidak... Hanya saja, besok aku harus kembali ke rumah sakit untuk menangani pasien baru. Kata suster, dia tengah mengidap sirosis hati yang jikalau sampai tidak ditangani dengan serius maka akan bertambah parah dan berujung pada kematian."

Mendengarnya membuat tubuh Jimin seketika menegang.

"Jadi besok kau tidak ikut bersama kami?"

Yuri menggeleng, "Kurasa tidak. Aku harus menjalankan kewajibanku demi menyelamatkan nyawa seseorang." jawab gadis itu mantap.

Ngomong-ngomong soal besok, sebenarnya mereka bertiga sudah merencanakan suatu liburan musim semi ke luar kota dan menginap dua malam disana. Tapi karena adanya satu kendala, membuat Yuri terpaksa tidak dapat hadir.

"Bagaimana kalau aku membatalkan liburannya, kita tunda saja hingga natal tahun ini." tawar Jimin. Namun Yuri menolak nya dengan halus, "Jimchu, ini adalah liburan spesial untuk kau dan Jungkook. Ingat, kalian baru saja bertunangan dan sudah sepantasnya kalian memiliki waktu luang untuk berduaan. Lalu untuk apa aku ikut kan?"

Jimin menggigit bibir bawahnya. Melihat wajah Yuri yang putus asa memang membuatnya iba, terlebih besok pagi gadis kecil itu akan pergi bekerja dan saat ia pulang suasana rumah akan sepi. Dia akan merasakan kesendirian lagi untuk sementara waktu.

"Kau yakin akan baik-baik saja kan tanpa kami?"

"Aku sudah dewasa... Tidak usah khawatirkan aku. Bersenang-senang lah kalian berdua~"

Jimin pun hanya bisa mengangguk, dan keesokan paginya, dua buah koper besar serta satu tas ransel sudah siap didalam bagasi mobil. Jimin dan Jungkook sudah siap untuk tur liburan mereka ke Busan, dan tanpa Yuri. Malang sekali gadis itu, tapi mau bagaimana lagi.

"Aku sudah membuatkan bekal untukmu, dan kupersiapkan roti dan telur di rak makan." peringat Jimin saat ia sudah duduk manis didalam mobil. Yuri tertawa kecil, "Baiklah, baiklah... Semoga liburan kalian menyenangkan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Roommates » Kookmin [SEASON 1 - 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang