Ditulis oleh Jimin. Yang paling manis di dunia.
Setelah mengalami peristiwa mati suri tiga tahun lalu, aku sekarang tau bahwa cinta dari seseorang dapat membuatmu tersadar kalau itu memang nyata dan semuanya membutuhkan banyak perjuangan.
Sejak dulu aku mengenalnya sebagai sosok pengagumku. Ia menyatakan cinta tepat dihadapanku dengan begitu percaya diri--membuatku bahagia bahwa ia adalah seorang pria sejati yang manis dan menyenangkan.
Jujur. Aku menitihkan air mata saat menulis pesan ini bahwa ... Sekarang semuanya jelas benar-benar nyata.
Dia. Suamiku. Aku mencintainya. Begitupun dia.
Dikaruniai dua orang anak yang menggemaskan, aku rasanya tidak percaya semuanya. Tapi tak bisa mengelak--SEMUANYA KEMBALI BERAWAL!
•°•°•
"OHHH LUAR BIASA! AKU DITINGGAL SENDIRI BERSAMA DUA MALAIKAT INDAJ INI..."
Suara Jungkook menggema ke seisi kamar dan kemudian menyesal telah membuat kedua buah hatinya menangis. Sial, masalahnya malah bertambah sekarang.
Eoppa mereka; Jimin tengah keluar mencari susu bubuk karena satu alasan yang lumayan konyol tapi alamiah. Yaitu ia tak bisa menyusui karena jijik. Dokter mengatakan kalau setiap pria secara harfiah bisa menyusui, tapi berbeda dengan manusia itu yang malah merasa aneh jika kedua puting susunya dihisap.
Yah berbeda kalau Jungkook yang melakukannya.
Kembali ke situasi menyedihkan sang Appa.
"Aduh kumohon, berhentilah..." Jungkook mencoba menghibur kedua buah hatinya dengan menepuk-nepuk tangan juga wajah yang menirukan ekspresi yang menurutnya akan lucu. Tapi tetap mereka tak diam, malah tambah menangis.
"Jimin kau dimana? Ayo segeralah pulang kumohon..."
Hanya ada satu cara untuk menenangkan dua malaikat itu. Yah mau tak mau ia harus... Melihat wajah mereka menunjukkan ekspresi kehausan. Maka sebagai ayah yang bertanggung jawab, MARI KITA MULAI!
•°•°•
"Ah baiklah, selamat tinggal."
Jimin menaruh ponselnya kedalam kantong yang berisikan tiga kotak susu bubuk lalu memutar gagang pintu kamar apartemen. Sesaat setelah kaki kirinya melangkah masuk, pemandangan yang ia lihat pertama sungguh menggelitik perut.
Jungkook dengan keadaan pucat berusaha menyusui kedua putranya diatas sofa. Sedangkan si sulung bermain-main dengan boneka di dekat TV, si bungsu yang harus menghisap benda keramat di dada ayahnya.
"Kau senang sekarang?"
"HAHAHA SENANG KARENA SUAMIKU DENGAN SENANG HATI MAU MENGGANTIKAN POSISI ISTRINYA!"
"Tertawalah sampai puas Park, besok-besok aku akan membalikkan semuanya. Sana buat susu,"
Jimin menggeleng pelan lalu segera menuruti permintaan Jungkook. Usut punya usut, ada alasan dibalik kepulangannya ke apartemen begitu lama. Ia mengikuti kelas belajar membuat susu bagi ibu muda yang baru melahirkan.
Konyol? Tapi kenyataannya memang begitu.
Tidak sia-sia, hanya dalam waktu tujuh detik, dua botol susu hangat sudah siap minum. Ia lalu menidurkan kedua putra semata wayangnya keatas tempat tidur, setelah terlelap baru ia menyusul Jungkook ke ruang tengah.
![](https://img.wattpad.com/cover/174828261-288-k140733.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommates » Kookmin [SEASON 1 - 2]
Fiksi Penggemar[SEQUENCES OF READING] : • Roommates > Season 1 : END • Lifemates > Sequel : END • Roommates > Season 2 : OG *** Season 1 : Semuanya berawal disaat Jimin satu kamar dengan seorang pria mesum. Highest Rank; 7 in Kookmin *** Season 2 : Hidup mereka y...