Roommates Season 2' 03 : Selingkoeh

962 79 4
                                    

Yuri baru saja menyelesaikan lembar terakhir dari novel yang ia baca. Jujur saja, selama tinggal di apartemen ini bersama dua pria manis itu, kesehariannya yang dulunya selalu ia lewati dengan perasaan hampa sekarang sudah berubah.

Buktinya?

Yah, memang tidak ada bukti penting apapun. Tapi baiknya kini Yuri sudah tidak kesepian lagi. Entah sudah berapa kali ia melafalkan kalimat-kalimat sakral itu dan bersyukur serta memohon agar ia bisa selalu bersama dengan keluarga baru nya tanpa ada masalah yang menimpa lagi.

Jimin pun hanya bisa menerima dengan lapang dada bahwa gadis tersebut memaksa ingin menjadi anak mereka. Yah, ia dan Jungkook. Padahal waktu mendengarnya pertama kali saja Jimin sudah membayangkan betapa mualnya ia. Tapi seiring berjalannya hari, ia pun sudah bisa terbiasa.

Jimin dan Jungkook juga sudah tau kisah perih yang pernah dialami Yuri semasa masih muda dulu. Itulah salah satu alasan kenapa mereka mau menerima gadis itu. Mereka terlalu iba, apalagi Jimin yang notabenenya adalah pria cengeng. Melihat serangga diinjak saja sudah menjerit.

"Ngomong-ngomong Yuri, sebenarnya kenapa kau mau memilih kami? Bukannya ada banyak orang lain atau pasangan lain diluar sana yang memang membutuhkan anak. Bahkan aku dan Jungkook tidak memiliki hubungan spesial apapun." celoteh Jimin yang kini sedang memasak hidangan makan malam.

Yuri yang sudah selesai dengan novel nya pun beranjak dari sofa dan membantu Jimin di dapur, "Well, aku ini sebenarnya fujoshi. Jungkook Appa sudah tau, makanya aku ingin menjadi anak angkat kalian. Karena kau tau kan kalau jarang sekali ada pasangan sesama jenis disi--"

"TAPI KAMI KAN TIDAK PACARAN YURIANTII!!"

"Iya-iya aku tau Mommy, tapi kan tetap saja di mataku kalian itu seperti sepasang suami istri yang romantis namun si istri ternyata mandul dan tidak bisa memiliki anak."

Kata-kata Yuri pun membuat sendok sayur yang berada di tangan Jimin mendarat di kepalanya.

"Lama-lama akan ku cungkil juga yah matamu! Memangnya ada pria yang bisa hamil?! Dokter sepertimu pun bisa-bisanya melawak begini."

Ditengah-tengah perdebatan kecil antara Jimin dan Yuri, tiba-tiba saja pintu diketok oleh seseorang. Dan saat dibuka, ternyata ada seorang wanita yang kalau tidak salah dulu pernah mengobrol dengan Jungkook dan memberinya kue kering.

Lantas Yuri yang berada disana membuat ekspresi dingin, karena jujur saja ia agak tidak menyukai wanita ini; caranya berpakaian yang kelewat sexy, bagaimana ia mengobrol dengan Jungkook, dan tatapan matanya yang begitu tajam.

"Maaf, ada yang bisa kubantu?"

"Eoh, oh hai! Apa Jungkook Oppa ada didalam?"

"Tidak."

"Eum, apa boleh aku..." ia sedikit mengintip masuk. Namun dengan cekatan Yuri menutup celah pintu itu dengan tubuhnya, "Maaf, orang yang kau cari sedang tidak ada di rumah."

"Yuri? Siapa diluar sana?"

Jimin yang penasaran pun akhirnya melangkahkan kakinya dan mengecek siapa sosok yang ditemani Yuri.
Ternyata itu adalah si tetangga. Yah seingat Jimin memang wanita itu sering sekali terlihat dari luar jendela sedang melakukan fitness atau senam di pekarangan belakang apartemen. Bahkan jika dihitung, hampir seluruh pria yang menyewa kamar disini setiap pagi akan nongkrong di depan jendela atau balkon mereka hanya demi melihat pemandangan yang tersaji dan membuat mata mereka yang tadinya masih setengah tertutup berubah melek dengan seketika.

Namun kesenangan itu hanya dinikmati oleh beberapa pria. Dan yang terhindar dari itu semua adalah Jungkook dan Jimin. Entah mereka memang tidak tertarik dengan body bohay wanita itu atau ada hal lain yang membuat mereka... Hmmm....

Roommates » Kookmin [SEASON 1 - 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang