Awal-awal aku mau samperin kalau Roommates bakal upload setiap sabtu. Yep, ini udah netep yah... Jadi gak sesuai mood author lagi hwehwe ^_^
Happy Reading!
•°•°•
Dengan derai air mata yang masih membasahi kedua pipinya, Jimin berlari masuk kedalam kamar dan segera mengemasi barang-barangnya kedalam tas. Ia tidak ingin tinggal disini lagi, iq ingin pergi sejauh-jauhnya dari seorang Jungkook.
Hatinya sakit. Ia sudah ditipu dengan mudah oleh seorang pria sialan yang telah membuatnya harus merasakan sakit itu.
Tapi tak lama kemudian, sebuah suara gesek disusul suara gagang pintu yang dibuka menyadarkan Jimin. Matanya menangkap sosok Jungkook yang menghampirinya lalu memeluknya erat sembari menangis.
"Hiks, kumohon Jimin... Maafkan aku, ini tidaklah seperti yang kau lihat barusan! Wanita itu, dia bersandiwara didepanmu. Aku tidak menyukainya lagi, ia menjebakmu!"
Jimin terdiam. Antara harus percaya atau tidak. Tapi setelah melihat raut wajah Jungkook yang nampak benar-benar serius saat mengucapkan kata-kata itu, hati pria manis itu tergerak.
"Si-siapa dia?! Apa yang ia inginkan?!"
"Dia adalah Lyn, mantan kekasihku. Aku bahkan belum tau apa tujuannya kembali kesini, terlebih untuk apa ia bersekolah disini lagi." terang Jungkook lalu mengusap perlahan pipi gemuk Jimin yang masih basah. Ia lalu teriam saat melihat pria manis itu berdiri.
"Baiklah. Ku-kurasa aku harus mempercayaimu untuk saat ini... Dan kumohon," kata-kata itu dijeda. Sampai Jungkook ikut berdiri, baru ia melanjutkannya. "Kumohon jangan tinggalkan aku."
Dalam hitungan detik sebuah pelukan hangat menyambar tubuh mungil Jimin. Jungkook mengucapkan terimakasih seraya mengecup pelan pelipis kekasihnya itu. Ia berjanji, ia akan membahagiakan Jiminnya serta menyingkirkan wanita jahanam itu.
Dalam pelukan itu, Jimin tersenyum getir. Perlahan tangannya ikut memeluk tubuh Jungkook.
"Aku berjanji padamu, aku tidak akan pernah meninggalkan atau bahkan melepaskanmu untuk apapun. Karena aku mencintaimu!"
•°•°•
Pagi ini di sekolah, Jimin tengah mengerjakan beberapa tugas kecil dari seonsaeng Gru. Sengaja, ia membawa bekal dan tak bernafsu untuk ke kantin.
Sibuk dengan kotak bekal berisikan dua potong roti isi itu, Jimin tersentak kaget saat tiba-tiba Taehyung datang lalu menggebrak meja didepannya.
"Sialan, ada apa Tae?"
"Aku hanya ingin menemanimu disini... Bersama Jennie!"
Dahi Jimin berkerut, "Jennie? Siapa dia? Temanmu atau..."
"Dia adalah siswi baru disini. Baru masuk kemarin, dan kami sudah berteman baik karena dia berasal dari Jepang."
Mulut Jimin terangkat berbentuk tanda 'o' lalu acuh tak acuh kembali makan. Tapi sekali lagi jantungnya dibuat hampir menciut saat tiba-tiba sebuah telapak tangan menepuk mejanya.
"Kau Park Jimin?!"
"I-iya ada perlu ap--"
Mulut Jimin dalam sekejap langsung tertutup rapat. Iris mata itu menangkap ekspresi datar dari seorang wanita berambut dirty blonde yang juga ikut menatapnya. Yeah, dia adalah Lyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommates » Kookmin [SEASON 1 - 2]
Fanfiction[SEQUENCES OF READING] : • Roommates > Season 1 : END • Lifemates > Sequel : END • Roommates > Season 2 : OG *** Season 1 : Semuanya berawal disaat Jimin satu kamar dengan seorang pria mesum. Highest Rank; 7 in Kookmin *** Season 2 : Hidup mereka y...