two

1.5K 159 7
                                    


Enjoy!!!

Johnny membuka matanya pelan. ‘dimana ini, aku tertimpa sesuatu, argh pusing sekali’ gumamnya dalam hati. Ada seseorang disana, tunggu itu.. Jung Taeyong? Oh wanita cantik itu mendekat dengan raut wajah khawatir.

“Mark? Kau sudah bangun nak? Tunggu eomma panggil dokter dulu, diam disini.” Johnny menyiritkan dahinya. Siapa mark? Ah Johnny tidak peduli, Lelaki itu berusaha bangun dan mencabut infusnya, ia berjalan keluar ruangan.

“hey nak, kau sudah sadar? Kau ingat aku?” seorang polisi menyapa Johnny dengan panggilan ‘nak’ membuat Johnny jengah.

“kenapa kau memanggilku nak hah?!” polisi itu malah menyiritkan dahinya tidak mengerti, Johnny melirik ruangan disampingnya, ia melihat sesuatu yang ia kenal, dengan perlahan ia memasuki ruangan tersebut, mendekati seseorang yang tertidur didalam sana.

“k-kenapa aku ada disini?” tangan Johnny menyentuh tubuhnya yang sedang tertidur. Tidak tidak mungkin.

“Mark! Kenapa kau ada disini? Ayo kembali keruangan mu” Jung Taeyong mendekati Johnny dengan dokter dibelakangnya.

Kacau, pikiran Johnny kacau, dengan panik ia menggeserkan tubuh Taeyong yang menghalangi sebuah cermin. Saat itu juga Johnny berteriak keras.

“tidak... tidak mungkin! Tidak mungkin! Aaaargh!” Johnny berseru panik melihat cerminan wajahnya di cermin, bukan wajahnya disana tapi wajah orang lain, Johnny tau wajah ini. Wajah seorang siswa gendut bername tag Jung Minhyung. Semua orang diruangan itu menyirit bingung sebelum berubah menjadi panik karena Jung Minhyung jatuh pingsan didepan cermin.

.
.
.
.
.

“kemungkinan ia mengalami lupa ingatan, benturan dikepalanya membuatnya lupa siapa dirinya.” Johnny hanya memandang bingung dokter didepannya, disampingnya ada dua orang yang ia kenal. Jung Jaehyun dan istrinya. Keduanya melihat dirinya khawatir membuat Johnny berdecak kesal.

“nak kau tidak apa-apa? Kau mengingatku? Aku ayahmu” tanya Jaehyun lembut membuat Johnny geli, ia menghentakan tangan Jaehyun yang hendak menyentuh rambutnya.

“aku ini bukan anakmu!” desis Johnny sebari menatap Jaehyun tajam. Jaehyun mengurungkan niatnya untuk menyentuh anaknya. Ia dan istrinya saling melirik. Baru pertama kali Mark mereka berperilaku seperti itu. Taeyong menganggukan kepalanya, wanita itu menepuk lengan Jaehyun, memberi pengertian pada Jaehyun jika anak mereka sedang hilang ingatan.

Johnny memandang bosan kedua orang didepannya. Jaehyun dan seorang polisi sedang membicarakannya. Ia menurunkan kacamata yang bertengger di wajahnya, buram. Johnny mencoba untuk menahan emosi, belum lagi badan yang sangat berisi ini. Sungguh ia sangat benci tubuh ini. Pikirannya berkelana, mengapa ia bisa mengalami kejadian seperti ini.

‘nanti aku akan beri kamu satu hadiah..’ ucapan bibi itu tiba-tiba terlintas dipikirannya, ia langsung menegakan badannya. Ia harus menemui si bibi itu secepatnya!

Johnny berlari pelan membawa badannya yang kini menjadi berat kearah bangunan kemarin. Ia berhenti saat melihat bangunan itu berubah total, bangunan itu tidak seperti kemarin bahkan terlihat seperti kosong bertahun-tahun. Lelaki itu mendatangi seorang wanita yang akan lewat sebari mengatur napasnya.

“bibi, bangunan itu, mengapa kosong?” Johnny bertanya sebari menunjuk bangunan tersebut.

“bangunan itu memang kosong sejak lima tahun lalu.”

“tidak mungkin! Aku kemarin makan ramyeon disana!” wanita itu memandang aneh Johnny dan menggeleng.

“aku tau kau sangat suka untuk makan, anak muda. Tapi bangunan itu sudah lama sekali kosong.” Wanita tua itu menepuk bahu Johnny lalu pergi meninggalkan lelaki itu yang menyacak rambutnya kebingungan.

The Dude in MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang