Menuju ending~Brak!
Pintu rawat terbuka, seseorang masuk kedalamnya dengan santai.
“Johnny seo, ini waktu yang tepat untuk mati bukan?” orang itu mulai memonolog.
“hey kau memiliki kumis sekarang, benar-benar tidak terawat”
“jangan dendam terhadapku, aku hanya suruhan Lucas, lelaki itu belum bebas jika kau masih hidup” ucapnya sebari memandang keluar jendela. Ia tidak sadar bahwa seseorang yang diajaknya berbicara sudah membuka mata.
“paman, sleting celanamu terbuka”
“o-oh? Terima kasih...” ia berbalik dan menemukan Johnny yang baru saja mendudukan dirinya.
“kau--!!” ia mundur hingga terpeleset jatuh.
Johnny hanya melihat paman itu bingung, bukan Johnny... itu Mark. Ia melihat seluruh tubuhnya, lelaki itu merasa ada yang berbeda dengan tubuhnya.
.
.
.
.Clek!
Jaehyun tersenyum mendengar suara pintu terbuka, malam ini dirinya yang memasak karena Taeyong sedang pergi kerumah orang tuanya di desa.
“Mark, ayah sudah memasak makan malam aaargh-! Siapa kau?!!” Jaehyun melotot melihat seseorang dengan pakaian rumah sakit masuk kedalam rumahnya.
“ayah.. ini aku, Jung Minhyung, anak ayah”
“aku menjadi paman yang aneh, aku harus bagaimana ayah” Mark terus mendekati Jaehyun.
Jaehyun memasang posisi siaga saat lelaki itu mendekat, tunggu, Jaehyun mengenalnya. “tunggu, kau itu Seo Johnny?!
“aku Mark! Setelah jatuh dari gedung, aku tidak ingat yang lain lagi!!” Mark menghentakan kakinya. Ia bingung harus bagaimana, ia bahkan tidak mengenal pemilik tubuh tempatnya berada.
“aku harus bagaimana ayah” Mark kembali mendekat untuk memeluk ayahnya.
Jaehyun memundurkan tubuhnya, sangat menakutkan saat melihat seseorang yang tidak ia sukai datang dan mengaku sebagai anaknya. “jangan mendekat!”
Clek!
Johnny yang baru saja datang langsung melihat tubuhnya sedang berdiri didepan Jaehyun langsung mendekat.
“apa ini, sejak kapan kau siuman?”
Mark yang melihat tubuhnya berjalan mendekatinya terkejut, ia berteriak namun langsung berhenti saat ia menyadari tubuhnya tidak lagi gendut seperti dulu.
“kau?? Apa kau itu aku? Tapi kemana semua lemak itu?” Mark menyentuh tubuhnya sendiri takjub, sedangkan Johnny hanya menghela napas.
“ya ya ini tubuhmu, kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?” Johnny memeriksa tubuhnya sendiri.
Mark terdiam beberapa saat, entah apa yang ia pikirkan.
“kau pencuri! Ayah! Dia mencuri tubuhku! Cepat lapor polisi! Cepat cepat!” Mark menunjuk tubuhnya sendiri, Johnny berusaha menenangkan remaja didepannya, sedangkan Jaehyun masih diam- ia mencerna kejadian yang ada didepannya.
Plak!
Johnny terpaksa memukul tubuhnya sendiri membuat Mark terjatuh sebari memegangi hidungnya.
“ayah! Aku dipukul!” Jaehyun mendekati Johnny yang terus memanggilnya ayah.
“kau. Jangan memukul sembarangan. Anak ini baru saja bangun, ia masih sakit” Jaehyun melihat anaknya.
“kalian berdua duduk di sofa, aku akan menjelaskan semua”
.
.
.“jadi kalian bertukar jiwa?” Jaehyun melihat dua orang disampingnya.
“aku pun tidak tahu untuk kedepannya akan bagaimana” ucap Johnny sebari menyenderkan tubuh Mark.
“paman! Ini tidak adil, kau memiliki 30 tahun yang baru, sedangkan aku kehilangan 30 tahun!” Mark membentak lelaki didepannya, suaranya lebih berat membuat Jaehyun sedikit bergidik—seperti dibentak oleh Johnny.
“hey bocah! Tidak adil? Menurutmu siapa yang membantumu menghilangkan lemak-lemak itu?” Mark menundukan kepalanya.
“ya benar” ucap Jaehyun setuju.
“ayah! Kau sebenarnya mendukung siapa?” Mark memukul pelan bahu ayahnya, “dan kenapa kau memandangku takut?! Aku Mark ayah!” Jaehyun hanya mengangguk pelan untuk menenangkan anaknya.
“tunggu sebentar—“ Jaehyun berdiri dan memandang dua orang didepannya. “kalian berusaha membohongiku ya?! Kalian ingin aku percaya pada kalian?!”
“duduklah, aku belum selesai bicara” Johnny menyilangkan kakinya.
“ayah, duduklah” Mark menunduk sebari memainkan baju pasiennya.
Jaehyun mendudukan dirinya kembali menuruti dua orang didepannya. Ini benar-benar tidak masuk akal, ia belum percaya.
Mark mendekatkan diri pada Jaehyun, membuat Jaehyun sedikit canggung,
“ayah,kau ingat saat aku berumur 4 tahun, aku memanjat pagar tinggi dan pagar itu malah jatuh menimpaku. Ayah sangat khawatir dan ingin membawaku kerumah sakit, tapi ibu melarangnya, ibu malah memberikan minyak khusus yang dioleskan keseluruh lukaku, dan dua minggu kemudian aku sembuh”
.”aku ini Mark..” Mark memeluk ayahnya dengan ekspresi sedih, sedangkan Jaehyun masih sedikit takut karena badan besar Johnny memeluknya.
“ya benar, bahkan masih ada bekas luka di pinggangmu” protes Johnny pada tubuh Mark. “pokoknya kau harus bantu aku” lanjut lelaki itu sebari menatap Mark.
“kenapa?”
“aku tahu kau suka dengan Haechan bukan? Jika kau membantuku akan aku ijinkan kau memacarinya.” Mark mengangguk pelan, ia masih memeluk ayahnya erat.
Paman didepannya bahkan mengetahui rahasianya tentang Haechan.
Sedangkan Jaehyun masih kaku dipelukan Mark, ia merasa takut dan kejadian ini membuatnya pusing. Sangat pusing.
.
.
.
.
.“bos, dia kabur saat aku terbangun”
“cepat cari keberadaannya, dia bisa membahayakan kita jika sampai bertemu dengan bos besar”
“baik, aku akan segera melacaknya”
“kalau bisa bunuh ditempat, aku tidak mau berurusan lagi dengan Johnny Seo”
“baik bos, jangan lupakan bayaranku”
Lelaki tadi menutup panggilan lalu tersenyum licik, ia menatap layar komputer didepannya.
'ketemu!'
.
.
.E.n:::::
Dikit duluuuuuu
Mulai pusing karna Mark udah bangun,,,,tp di badannya Johnny,,, bayangin aja Johnny meluk-meluk Jaehyun 😀😀
![](https://img.wattpad.com/cover/182265988-288-k417876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dude in Me
Fanfictionbased story from "The Dude in Me" korean movie 2019 Johnny Seo penjahat dan pengusaha sukses yang terjebak ditubuh anak SMA. ⚠sedikit dirubah sana sini. ⚠ GS! For uke